2. Awal mula Coffe latte

148 21 0
                                    

"Kita putus ya del, maaf selama ini kakak belum bisa kasih yang terbaik untuk kamu, dan kakak juga minta maaf kalau selama ini kakak belum bisa jadi seperti yang kamu mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita putus ya del, maaf selama ini kakak belum bisa kasih yang terbaik untuk kamu, dan kakak juga minta maaf kalau selama ini kakak belum bisa jadi seperti yang kamu mau. Kakak pamit, dan kakak harap kamu bisa temukan orang yang lebih baik dari pada kakak."

Adel syok, ia tidak tahu harus berkata apa, kenapa kak Mahes bicara soal perpisahan? Adel rasa hubungan nya dengan kak Mahes selama 1 tahun 6 bulan ini baik-baik saja.

"kenapa kakak bilang gitu? Adel buat salah? Kak, kita udah lama menjalin hubungan ini. Bukan hanya sekedar dua orang yang jatuh cinta. Kita lebih dari itu kak. Apa kakak gak mikirin perasaan Adel?" rasanya Adel ingin menangis saja sekarang.

"Kakak tahu, kakak memang salah dengan bicara seperti ini sama kamu, tapi Del ini adalah jalan terbaik untuk kita berdua. Kakak gak mau kalau harus terus-terusan mencintai tanpa dicintai. Kakak gak mau kamu semakin terluka." Sekejap Mahesa menarik nafas. "Maafin kakak, selama ini persasaan kakak Cuma buat Agnes Del."

Apa yang baru saja Mahesa bilang mampu membuat Adel kehilangan kesadarannya, jadi selama ini Adel mencinta sendiri, jadi segala cinta dan kasih sayang yang Adel berikan hanya sebatas rasa pelampiasan Mahesa atas kepergian Agnes.

"Oke, fine. Kalau itu yang kakak mau. Tapi kak Mahes harus ingat ini, semua cinta dan kasih sayang yang aku kasih buat kakak, bukan hanya sekedar kata melainkan ketulusan." Setelah mengatakan itu Adel berlalu pergi meninggalkan Mahesa yang terpaku melihat langgkah Adel yang semakin jauh.

Satu minggu setelah putus dengan Mahesa, Adel punya kebiasaan baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu minggu setelah putus dengan Mahesa, Adel punya kebiasaan baru. Yaitu, pergi jalan-jalan mencari kafe-kafe cantik di Jakarta. Hanya sekedar minum coffe latte lalu pulang. Hari ini langit Jakarta kembali mendung seperti suasana hatinya.

Mungkin raga Mahesa telah jauh pergi meninggalkan Adel tapi, persaan Adel untuknya tidak pergi ah tidak, bukan tidak mau pergi, tapi memang Adel biarkan tinggal meski rasanya sakit.

"Adel!" sahut seorang perempuan berambut pendek di belakanganya. Spontan Adel membalikan badan hanya untuk melihat Cici yang sedang sibuk dengan ice cream di kedua tangannya yang mulai meleleh.

Coffe latte ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang