Sudah beberapa hari ini Agnes mencari keberadaan orang suruhan Laras untuk menculik Adel. Namun samapai saat ini juga Agnes masih tidak bisa menemukan persembunyian mereka. Agnes juga belum mendapat kabar apa-apa dari Mahesa soal Adel.
"Gue harus cari kemana lagi?!" Agnes frustasi.
Akhirnya Agnes memutuskan untuk kembali kerumah dan melihat keadaan Laras yang semakin hari semakin memburuk. Bahkan setiap hari Agnes harus menyuntikan obat penenang agar Laras tidak berbuat kekacauan.
"Agnes. Lihat dia cantik gak? Namanya Adel. Hihihihi," Laras menunjukan sebuah boneka kepada Agnes.
"Lo kenapa sih? Singkirin boneka itu dari gue!"
"Kenapa? Dia kan cantik. Utututu Adel mau makan. Kakak ambilin dulu ya." Laras meninggalkan bonekanya di ruang tengah.
Saat mendengar nama bonekanya adalah Adel. Persaan Agnses langsung tidak tenang. Dengan terburu-buru Agnes membawa boneka itu ke tempat sampah di luar. Namun saat Agnes kembali masuk ke dalam rumah, Laras terlihat mondar-mandir sambil menyebut nama Adel.
"Adel! Kamu dimana? Ini kakak bawa makanannya. Kamu dimana Adel?"
"Mending lo masuk deh ke kamar. Nanti gue pesenin makanan." Titah Agnes.
Laras mendekat kearah Agnes. Dan membuat Agnes ketakutan pasalnya Laras menatap Agnes dengan tatapan yang menyeramkan. Satu, langkah dua langkah Agnes mundur untuk menghindari Laras namun Laras malah semakin mendekat.
"Lo kenapa sih Ras. Minggir deh gue mau ke kamar." Tangan Adel di pegangi oleh Laras.
"Lo yang buang Adel kan? Jawab gue."
"Adel apaan sih? Gajelas deh lo, minggir gue mau lewat."
"LO YANG BUANG ADEL, LO YANG NYURUH GUE BUNUH DIA!!"
Laras mengatakan nya dengan nada tinggi yang berhasil membuat Agnes terdiam di tempatnya. Kaki Agnes bergetar, pikirannya kacau. Apalagi setelah mengatakan itu Laras malah tertawa di telinga Agnes.
"AAAAAAA!!" Teriak Agnes. Lalu setelahnya Agnes berlalu pergi meninggalkan Laras yang maish saja merancau memanggil nama Adel.
"Enggak, gue gak bisa biarin Laras tinggal disini. Yang ada nanti dia malah bongkar semuanya."
Agnes sedang memikirkan cara untuk bisa membuat Laras daim dan tidak berada di sekitarnya. Tanpa pikir panjang lagi Agnes segera mengambil tas dan kunci mobilnya untuk pergi ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffe latte ✔
أدب الهواة(COMPLETED) ✔ 21/10/2021 Adel Dui Nanda mahasiswi fakultas kedokteran yang menjalin hubungan selama satu tahun enam bulan dengan Mahesa Wijaya kakak tingkat fakultas sastra Inggris. Selama ini hubungan mereka baik-baik saja, namun suatu waktu Mahesa...