"Kageyama? Kamu sudah sadar? Apa kepalamu masih sakit? Apa kamu lapar?..." Hinata terus menanyakan hal-hal yang tidak bisa dijawab olehnya satu per satu.
"Shoyo...a..aku.." Kageyama tidak sadar menyebutkan nama laki-laki yang berada di samping ranjang tidurnya.
"...I.. Iya? Ada apa? Kamu masih sakit?..." Lagi dan lagi Hinata menanyakan hal yang sama. Kageyama pun bangun perlahan dibantu oleh Hinata. Ia menatap jendela luar sembari menanyakan sudah berapa lama dia di rumah sakit itu.
"Mungkin sekitar 3 hari, oh iyaa aku membawakan catatan sekolah untukmu..." Hinata memberikan buku catatannya namun ditolak oleh Kageyama.
"Tidak aku tidak memerlukan itu... Aku hanya membutuhkan dirimu... Shou.. Apa aku bisa pulang?." Matanya terus menatap ke bawah, ia tak berani menatap mata dan wajah orang yang berada dengannya saat itu, air mata nya ingin keluar sekali lagi.
"Kageyama.. Tapi kamu sudah berada di rumahmu." Hinata tersenyum sambil memegang wajah Kageyama yang memerah. Mereka berdua saling diam selama 5 menit mereka hanya bertatapan saja.
Pintu kamar dibuka oleh Daichi yang ingin menjenguk Kageyama.
"Bagaimana keadaanmu? Kita kehilangan setter terbaik kita selama kamu di sini." Daichi duduk di sebelah Hinata dan bercerita tentang apa yang terjadi selama Kageyama tidak ada. Lalu datang anggota club lainnya yang membuat kamar Kageyama ramai dan berisik. Mereka mencoba menghibur Kageyama yang terlihat ingin mengakhiri dirinya sendiri dan mereka berhasil, namun Sugawara tiba-tiba memanggil Hinata untuk keluar kamar sebentar.
"Hinata.. Kageyama mempunyai penyakit jantung yang memungkinkan dia tidak bisa bermain voli lagi." Sugawara memberikan surat dokter kepada Hinata. Hinata terlihat menahan air matanya dan ingin menangis disaat itu juga namun ia tahan dan tak ingin menunjukkannya kepada siapapun.
"Hinata... Sebenarnya Kageyama sudah memberitahu padaku beberapa hari yang lalu... Dia mengatakan bahwa jangan memberi tau dirimu karena dia tau kalau kamu tidak akan bisa menerima kenyataan itu." Sugawara meminta maaf kepada Hinata dan memanggil yang lainnya untuk pulang dan biarkan Kageyama beristirahat lagi, mereka semua berpamitan dan pergi dari rumah sakit.
Hinata masuk dan bersender di jendela, dia seakan tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Kageyama yang melihatnya lalu berusaha bangun dan menghampiri Hinata.
"Hinata.. Apa kamu sudah tau tentang diriku?... Maaf"
"Untuk apa kamu meminta maaf?." Hinata mengepalkan tangannya.
"... Hinata..."
"Bukankah aku sudah bilang jangan pendam semuanya sendirian?." Nada bicara Hinata semakin membuat Kageyama khawatir.
"Kumohon tenanglah aku punya alasan untuk it-".
" AKU TIDAK MAU MENDENGARKAN APAPUN LAGI!!." Hinata berlari keluar dari kamar Kageyama dan pulang kerumahnya meninggalkan Kageyama sendirian disana.
"Maafkan aku Hinata.."
"Aku mencintaimu."
"Tolong kembali lah untuk terakhir kalinya... Aku membutuhkanmu.." Ia duduk di lantai menunggu laki-laki yang ia cintai kembali untuk menemuinya.
Di perjalanan ke rumah Hinata dia berfikir untuk kembali lagi kesana dan meminta maaf pada Kageyama.
"Apa yang ku lakukan? Apa aku salah? Tapi... Mau sampai kapan kamu seperti itu?, kalau kamu seperti itu lagi.. Aku akan melakukan apapun demi kamu bisa bermain voli lagi... Walau bukan bersamaku." Hinata pun kembali ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunflower (KageHina) ✔
FanfictionArt by: youysdhq (on Twitter) . . Lihat ini!. Bunga Matahari nya mirip denganku kan?. Aku sangat bangga kamu sudah berjuang namun kamu harus istirahat dulu. ▶RANJAU TYPO BERTEBARAN◀ Ini adalah karangan fiksi, tidak satu pun dari cerita ini nyat...