Why are you so hard on yourself?

323 19 2
                                    


Selama ini aku membenci saat disuruh berlari. Alasannya? Simple. Aku tak ingin berkeringat dan kelelahan.


Tapi hari ini aku disuruh berlari, ahh untung saja lorong menuju ke tempat itu sedang sepi jadi aku tidak akan menabrak orang-orang lagi. Sudah berapa lama aku tidak berlari ya? Nafasku menjadi tidak teratur.

Angin sore ini sangat hangat dan memenangkan, aku ingin berjalan saja tapi sebentar lagi aku akan finish.




Pintu studio musik terbuka.



"Shoyo.. Apa aku terlambat?." Kenma masuk ke dalam studio musik milik Bokuto.

"Ah ah Kenma-san, akhirnya datang juga.."

"Ada apa?, aku sedang mengerjakan pekerjaanku tadi tapi sudah selesai semua.." Kenma duduk di sebelah Shoyo yang sedang memperbaiki senar gitar.

"KYANMAA AKHIRNYA KAU DATANG JUGA." Kuroo terlihat ingin memeluk Kenma namun dia ditahan oleh tangan kecil itu.

"Kuroo hentikan."

"Baiklah.. Baiklah."


Kuroo memberikan sebotol air mineral kepada Kenma, Akaashi masuk ke dalam studio dengan wajah yang lemas, wajahnya pucat sepertinya dia sedang sakit.


"Akaashi-san, anda tidak apa-apa?." Kageyama yang sedang makan roti melon itu membawa Akaashi ke sofa besar agar dia bisa berbaring. Hinata memberikan selimut kepada Akaashi, diapun menyelimuti dirinya.


"Dimana Bokuto-san?.. Sebenarnya aku tadi ingin langsung pulang saja.. Tapi Bokuto-san mengatakan ini sangat penting dengan terpaksa aku harus kesini.." Akaashi menutup wajahnya yang hangat dengan selimut.


"Mungkin sebentar lagi." Hinata berusaha menenangkan.




Pintu studio di dobrak (lagi) oleh Bokuto.


"HEY HEY HEYY AKU KEMBALI!!." Bokuto datang dengan beberapa kertas di tangannya.

"BRO!! DATANG JUGA KAU. Akaashi mu sedang sakit tuh jangan membuat dia sakit kepala lagi karena ulahmu =<=."

Bokuto melihat-lihat studionya dan menemukan Akaashi yang membalut dirinya dengan selimut hitam yang tebal, dia berlari ke arahnya.

"Arghaasii jangan memaksakan dirimu, jangan mati dulu aku masih mau hidup 130 tahun lagi bersamamu!!." Bokuto menggoyang-goyangkan selimut berisi Akaashi itu, Akaashi menunjukkan muka pucatnya dari balik selimut. Rambut Bokuto yang sebelumnya berdiri menjadi turun.

Ahh emo mode lagi.

"Bo Bokuto-san.. *uhuk* *uhuk* Aku tidak apa-apa.. Dirimu tadi yang bilang sendiri kalau ini sangat penting.. Aku.. *uhuk* Aku mau menemanimu.." Akaashi tersenyum kecil, tangan Bokuto ditarik Akaashi untuk mengelus elus wajahnya yang hangat.

"Akaashi.."

"Bokuto-san.. Aku tidak apa-apa.. Aku hanya butuh istirahat sebentar.."

"Katakan sesuatu jika kamu merasa aneh.. Okay?." Bokuto masih menaruh tangannya di wajah pria yang masih terbaring lemas itu.

"Baiklah Bokuto-san.." Akaashi mencium punggung tangan pria siluman burung hantu tersebut dan tiba-tiba rambutnya yang turun menjadi naik lagi.

My Sunflower (KageHina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang