Hinata-san POV:
Cahaya putih menghampiri diriku dan seorang laki-laki datang dan membuatku berlari ingin memeluknya. Kupeluknya dengan sangat erat sampai ia melepaskan pelukanku namun ku lihat ia memasang wajah yang tidak biasa aku lihat. Dia terlihat ingin marah, tapi pada siapa? Padaku? Ahh mungkin iya.
"Shoyou-san... Bolehkah aku mencintai orang yang sama denganmu? Aku menyesal telah menyia-nyiakan hidupku... Walau hatiku sedikit sakit karena dia selalu menganggap diriku adalah dirimu tapi aku harus bisa menerimanya... Penyesalan datangnya selalu di akhir kan?..."
Aku menatap orang di depanku yang dibalas oleh senyumannya yang hangat.Maafkan aku.
Mata terbuka dan diriku masih bisa melihat langit biru yang cerah, angin sepoi sepoi sangatlah membuatku semakin nyaman.
"Ahh aku masih hidup ternyata."
Aku mengingat ingatan ku sebelum seseorang bernama Hinata Shoyou menghampiri diriku , memberiku nama baru seperti dirinya dan meminta membagi tubuhku untuk melakukan hal terakhir sebelum ia ataupun aku nanti bisa benar-benar tenang di langit yang indah menatap 2 insan yang saling mencintai satu sama lain.
"Hinata-san.. Apa anda baik-baik saja?." Kageyama menempelkan sekaleng soda di keningku.
"Kageyama-kun... Sudah berapa lama aku tertidur?.." Diriku masih belum mau bangkit karena kepalaku masih pusing, namun aku merasakan sesuatu yang berdetak di kepala belakangku.
"4 Jam... Saya menemukan anda 10 meter dari tempat aku menggali buku itu, anda berlari untuk membacanya.. Lalu saya melihat anda tertidur... Saat saya ingin membangunkan anda, anda menyebutkan nama saya dan sedikit gemeteran... Maka saya meletakkan anda di dada saya.. Mu-Mungkin anda akan merasa lebih baikan.." Kageyama terlihat menyembunyikan wajahnya yang sedikit kemerahan.
"Kageyama.. Aku melihatnya kok.. Dan aku merasa senang."
Dunia ini mencintaiku? Atau aku yang terlalu mencintai dunia?. Ketika aku bangun dari ruangan berbau obat itu hidupku terasa hampa. Walau yang ku ingat aku tidak mempunyai siapapun lagi, aku satu-satunya yang selamat dari kejadian itu, kecelakaan yang merenggut seluruh kehidupanku. Aku tidak punya tujuan hidup, tempat tinggal atau siapapun yang mengenalku.
Berkelana di dunia luar sangatlah menyeramkan sampai Kageyama datang ke kehidupanku seperti yang dikatakan oleh Shoyou-san.
Aku mengangkat kepalaku dari dada nyaman itu, aku ingin sekali disitu selama yang ku mau... Tapi dia kan sudah ada pemiliknya.. Pantaskah aku bersamanya? Shoyou-san aku ingin memilikinya seutuhnya, bolehkah?....
Awan dan burung-burung gagak mulai menghiasi langit senja hari itu. Aku dan dirinya masih berada di ladang bunga matahari tersebut, aku ingin terus bersamanya. Tunggu mengapa dia tidak merasa risih denganku?, apakah dia mulai mencintaiku?. Aku bodoh mengapa aku terlalu percaya diri?! Aku harusnya sadar bahwa dia hanya mencintai Shoyou-san.
"Hinata-san.. Ayo kita pulang, ini sudah larut..." Ia menggendongku dan membawaku pergi dari ladang bunga matahari yang indah dan tinggi tersebut.
Aku terbangun dari lamunanku, mencoba merespon apa yang ia katakan, sungguh aku ingin sekali memilikinya. Tuhan apakah kau ingat berapa kali aku mengatakan, aku ingin memilikinya?...
POV END.
___________________________________________
Kageyama POV:
Dia berlari ke arah bunga matahari yang lebih tinggi dari dirinya, ia seperti bersemangat untuk membacanya, jujur aku masih belum bisa percaya apa yang sebenarnya terjadi.
Aku menunggunya namun aku tidak melihatnya kembali, aku tiba-tiba panik dan mencarinya ke segala tempat sampai aku melihat dirinya terbaring di tanah dengan tubuh yang bergetar dan sedikit panas, mungkin karena panasnya matahari siang itu.
Ku letakkan dia di dadaku dan ku dekap agar ia bisa sedikit lebih nyaman dan berhenti bergetar lagi. Sepertinya masalah hidupnya banyak, ku kira diriku saja yang punya masalah... Aku tak memperdulikan perasaan orang lain, tapi ini mengapa? Shoyou apa kamu mendengarkanku? Aku merindukanmu... Walau dia mirip denganmu tapi dia tak bisa menggantikanmu.
Bayangan putih masuk ke dalam tubuh Hinata-san, aku sedikit kaget dan bertanya-tanya dalam batinku "apa yang kulihat barusan?". Namun setelah itu ia membuka matanya.
Sungguh aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ini sangat aneh.
POV END.
___________________________________________
Di rumah Natsu.
"Kalian serius mau pulang ke Tokyo malam ini? Aku melihat perkiraan cuaca hari ini ada hujan lebat." Natsu menunjukkan layar ponsel nya ke pria bersurai biru gelap tersebut.
"Tidak masalah, aku membawa mobil jadi kita tidak akan kebasahan."
"Ahh iya benar juga ya... Oh iya!! dan nii-san aku punya sesuatu untukmu, tolong dipakai saat tiba nanti ya.." Natsu memberikan Hinata sebuah kotak yang tidak terlalu besar kepada Hinata.
Kageyama memanaskan mobilnya dan mengambil barang-barangnya yang masih di dalam rumah Natsu.
"Apa isinya?." Hinata masih bingung apa yang Natsu memberikan pada dirinya.
"Ra-Ha-Si-A. Pokoknya nanti dipakai saja saat tiba disana, tenang saja ini akan membuat Aniki sangat senang kok! Percaya padaku." Natsu memberikan jempol kepada Hinata dan dibalas oleh senyuman.
"Sudah siap, Hinata-san ayo berangkat." Kageyama melambaikan tangannya tanda mereka akan berangkat.
"Natsu kami pergi dulu ya, jaga dirimu baik-baik." Hinata mengelus rambut Natsu yang sangat lembut itu.
"Nii-san juga dan jaga juga Aniki, dia itu seperti kakak ku sendiri." Senyuman mereka lepas dan Hinata berpamitan kepada Natsu kemudian masuk ke mobil.
"Hinata-san, anda sudah selesai?."
"Iya sudah, ayo berangkat."
Mobil mereka pergi dari rumah Natsu dan mereka menuju ke Tokyo.
4 Jam berlalu.
"Hinata-san.. Bangunlah.. Kita sudah sampai." Kageyama berusaha membangunkan Hinata yang masih tertidur pulas di mobilnya.
"Haahh? Sudah sampai? Aku merasa baru tidur sebentar.." Hinata mengusap matanya yang masih tertutup lalu membukanya perlahan, ia masih memeluk kotak pemberian Natsu lalu ia turun dari mobil Kageyama.
Mereka menuju kamar masing-masing.
"Sial aku simpan dimana ya? Duh jangan sampai hilang lagi dong.." Hinata terlihat kebingungan mencari sesuatu.
"Hinata-san ada apa?.." Kageyama yang belum masuk kamarnya menghampiri Hinata yang semakin panik.
"Ku-kunci kamarku hilang!!." Ia menahan air matanya yang mau jatuh, Kageyama menahannya.
"Kalau begitu menginap saja di kamar saja, besok pagi kita ke pemilik tempat ini dan meminta dibuatkan kunci cadangan." Kageyama menawarkan Hinata untuk menginap, tentu saja langsung di respon "iya" oleh Hinata. Mereka berdua masuk ke kamar.
Di kamar Kageyama.
Hinata membuka kotak yang di berikan Natsu dan ia sangat terkejut melihatnya.
"A.. A.. APA INI?!!." Hinata terlihat kaget dengan apa yang ia lihat.
Keheningan malam itu pecah karena isi dari kotak aneh tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunflower (KageHina) ✔
FanfictionArt by: youysdhq (on Twitter) . . Lihat ini!. Bunga Matahari nya mirip denganku kan?. Aku sangat bangga kamu sudah berjuang namun kamu harus istirahat dulu. ▶RANJAU TYPO BERTEBARAN◀ Ini adalah karangan fiksi, tidak satu pun dari cerita ini nyat...