Try not to fall apart

215 30 0
                                    


Hinata membawa kotak itu ke kamar mandi dan mencoba baju di dalam kotak tersebut.

"Haruskah aku memakainya?.. Apa ukurannya pas denganku?.." Hinata berbicara di depan cermin yang ukurannya lebih besar dari yang ia punya.

Kageyama sedang memasak air hangat di dapur. Dinginnya angin malam membuatnya ingin meminum secangkir teh hangat dan duduk di balkon sambil melihat bintang-bintang. Ia ingin melihat jutaan bintang seperti yang biasa ia lakukan saat bersama dengan pria bersurai orange yang sudah tidak ada lagi disisinya.

"Hey Hinata.. Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?.." Kageyama memutar sendok kecil di gelasnya.

Gula padat itupun mencair, membuat rasa manis dan memudarkan rasa pahit teh tersebut. Seperti senyuman yang saat ini ia rindukan. Ia pergi menuju balkon dan membuka kursi lipatnya. Mata blueberry nya menatap langit gelap dan dipenuhi jutaan bintang-bintang yang sangat indah.

Terpaan angin malam yang menyejukkan siapapun yang merasakannya. Ia menyeruput teh hitam yang ia buat tadi. Hangat. Hangat itu mengalahkan angin dingin yang bisa membuat dirinya membeku.

Hangat.

Apakah rasa itu akan kembali lagi?.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Dandelion berterbangan bersama angin dan sebuah alunan melodi muncul di kepalanya.

"I've said those words before but it was a lie."
"And you deserve to hear them a thousand times."

"If all it is is eight letters."
"Why is it so hard to say?."
"If all it is is eight letters."
"Why am I in my own way?."

Hinata melanjutkan lirik yang dinyanyikan oleh Kageyama.

"Why do I pull you close?."
"And then ask you for space."
"If all it is is eight letters."
"Why is it so hard to say?."

Kageyama melihat ke belakang dan terkejut melihat Hinata yang menggunakan dress putih indah dengan motif matahari, membuat detak jantungnya tidak beraturan.

Awan hitam menutupi langit malam yang indah, angin semakin kencang membuatnya menggigil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awan hitam menutupi langit malam yang indah, angin semakin kencang membuatnya menggigil.

Butiran air mulai turun membasahi jalanan kota terbesar di Jepang itu.

Ah hujan tiba juga ternyata .


Butiran-butiran air tersebut bertambah banyak setiap detiknya. Kageyama melipat kembali kursinya dan pergi dari balkon tersebut.

My Sunflower (KageHina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang