Yeah, it will be alright

264 29 0
                                    



3 Jam kemudian di Miyagi.

"Hallo Natsu-chan aku sudah di depan, cepatlah."

Pintu rumah itu pun terbuka, terlihat gadis imut bersurai orange dengan surai yang terkuncir kuda mempersilahkan 2 orang di depan rumahnya masuk ke dalam.

"Hooo... Jadi ini yang mirip dengan nii-chan?.. Tinggimu berapa? Apa makanan kesukaamu? Apa kamu ingat tanggal ulang tahunmu? Apa nii-chan meminum obat-obatan yang diberikan?......bla...bla....bla".

Natsu mengeluarkan semua pertanyaan di pikirannya yang membuat orang yang berada di sebelah Kageyama kebingungan untuk menjawabnya.

Kageyama memukul kepala Natsu.

"Ittai- oi Aniki sopan lah sedikit pada perempuan!." Natsu memegang kepalanya yang masih sakit akibat pukulan Kageyama.

"Apa Aniki tidak tertarik kepada perempuan?." Tanya Natsu dengan wajah polos.

"Dia perempuan." Dengan tegas menunjuk Hinata yang masih kebingungan untuk menjawab satu per satu pertanyaan Natsu tadi.

"Heee sejak kapan nii-chan berganti gender?, tapi di cocok juga sih di perempuan, sudahlah nii-san jangan pikirkan apa yang aku katakan tadi, aku senang melihat kalian bersama lagi, Tobio Aniki sudah ku anggap sebagai kakak ke dua ku... Jadi kalau sampai Nii-san membuatnya hancur... Maka akan ku hancurkan dirimu seperti aku menghancurkan bola di lapangan nanti." Natsu memasang muka tegas dan beralih menjadi wajah ceria nya lagi.

"Aku ingin ke kamar kakakmu dulu.." Kageyama bangkit dan menuju ke kamar Hinata. Natsu kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan barang-barang yang akan ia bawa nanti. Hinata menyusul Kageyama ke dalam kamar tersebut.

Terlihat Kageyama sedang duduk dan berbicara sendiri di depan foto yang di kelilingi bunga dan lilin aromaterapi yang menenangkan.

"Itu aku?.. Dia masih mengingatku..." Batin Hinata yang sekarang ada di belakang Kageyama.

"Kageyama-kun... Untuk apa kamu berbicara kepadanya?.." Hinata duduk di belakang Kageyama sambil menyatukan tangannya seperti berdoa.

"Dia pasti senang aku kembali ke sini.. Saya ingin terus menatap matanya yang indah dan bau jeruk dan matahari yang harum, tangannya yang kecil dan imut.. Dan wajahnya yang bisa diremas saat saya
sedang kesal..." Kageyama menatap senyum ke foto Hinata lalu berbalik badan.

"Hinata-san... Mengapa anda begitu mirip dengannya? Walaupun anda perempuan tetapi mengapa anda sangat mirip dengannya?... Dan juga apa anda seorang laki-laki?."

Hinata terkejut mendengarkannya, fakta bahwa yang Kageyama katakan sangatlah benar, namun ia berbohong agar ia tidak di apa-apakan oleh Kageyama.

"Ti-Tidak.. Aku ini wanita dan aku bukanlah laki-laki mungkin itu aroma orang lain.." Hinata memalingkan wajahnya ke kiri menatap ke arah jendela luar, tampak sebuah makam disana.

"Ada makam?.."

"Ahh iya.. Itu makam Hinata Shoyou.." Kageyama bangkit dan menunjukkannya kepada wanita tersebut.

Hinata melihat tanggal dimana dia meninggal dan terkejut karena tanggal itu adalah tanggal yang sama saat ia bangun dari koma.

"Tanggal ini..."

"Hinata-san ada apa? Apa anda mengingat sesuatu?." Kageyama terlihat sedikit kebingungan.

"Ini adalah tanggal yang sama saat disaat aku bangun dari tidur panjangku."

Angin berhembus sangat kencang yang membuat rambut mereka berterbangan tidak beraturan. Kageyama melihat wajah Hinata yang sangat bersinar dan cantik saat itu, ia memegang pipi Hinata dengan lembut.

My Sunflower (KageHina) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang