06

1.7K 203 22
                                    


Johnny menatap Soojung dengan tatapan lembut dan senyum tipis maklum dengan keadaan canggung, kala Haechan membentak Soojung tadi siang membuatnya merasa kasihan pada Soojung.

"Maafkan Haechan, dia terlalu naif. Apalagi Hendery." Ujar Lelaki dengan marga Seo.

Soojung menghela napas perlahan, tatapan mata nya mengisyaratkan dirinya butuh sendiri karena terkejut akan sikap Haechan maupun Hendery.

"Baiklah, waktu privasi untuk mu. Soojung."

Soojung mengangguk kecil, "kau jangan memaksakan diri Tuan, aku rasa mereka memang benar. Aku tidak pantas bersanding dengan mu."

"Sekali lagi jangan katakan hal itu, Soojung. Kim Mingyu, antarkan Soojung ke rumah nya sekarang." Perintah mutlak Johnny.

Mingyu mengangguk patuh, perintah Johnny tak bisa ia elak atau di sangkal. Bagaikan sebuah hal yang harus di laksanakan. Lagi pula wanita ini adalah calon istri Tuan nya, jadi tidak masalah.

"Mari, biar saya antarkan." Ujar Mingyu.

Soojung mengikuti Mingyu berjalan di belakang lelaki tinggi yang tegap dua langkah di belakang lelaki itu.

Menatap kepergian Mingyu bersama Soojung, Lelaki matang dengan balutan jas hitam tersebut kini mengedarkan pandangan ke orang kepercayaannya yang menatap dirinya datar.

Seperkian detik Johnny terdiam menatap sepuluh orang yang berdiri di hadapan, ia pun pergi begitu saja tanpa ucapan selamat tinggal. Walaupun memang tidak di perlukan, tapi hal ini membuat beberapa kaki tangan Johnny semakin curiga akan tingkah pemimpin Zacanoxa tersebut.

***

Haechan mendapati pesan dari kakaknya, oh demi Dewa! Apa yang di temukan kakak nya di ruangan tak terawatkan tersebut.

Bagaikan harta karun, Haechan mendapati hal janggal dalam foto keluarga itu. Ada wajah ayah nya disana, dan seorang lelaki yang ia tak tahu itu siapa. Di dalam foto mereka sangat bahagia, melebihi kata saudara. Apakah, lelaki ini adalah ibu kandung nya yang pergi?

Haechan tanpa sadar tersenyum kecil, dan mulai berspekulasi jika benar ibu kandung nya adalah orang yang berada di dalam foto tersebut.

Ia menyadari ada pula garis wajah nya mengikuti wajah lelaki manis yang cantik di samping ayah nya. Senyum lelaki cantik itu mirip seperti kakaknya, jadi siapa yang berani menyangkal kalau lelaki bungsu Seo hanya berimajinasi? Itu salah besar!

Ini benar adanya jika dirinya memiliki ibu kandung yang amat cantik, walaupun ibu nya seorang lelaki.

"Hei sialan! Mengapa kau senyum-senyum seperti orang gila?!"

Seseorang masuk begitu saja kedalam kamar nya, membuat Seo Haechan berdecak tak suka. Tatapan mata nya yang awalnya menyendu berubah menjadi galak di hadapan lelaki bersurai orange.

"Xiao!! Siapa yang menyuruh mu untuk datang kemari?!" Pekik Haechan keras.

"Ups! Maaf kan aku, Hendery yang menyuruh ku datang kemari." Xiaojun melanjutkan langkah nya, mendekati Haechan yang terduduk di atas ranjang yang besar dengan nuansa bak ranjang seorang bangsawan?

"Kau datang tidak di waktu yang tepat, Xiao." Desis Haechan kesal.

Xiaojun tersenyum kecil, menggulirkan bola mata nya malas kepandangan objek di ruang kamar Haechan. "Hm, aku rasa kau akan menangis jika aku tidak datang sekarang."

The Dark Life Of Seo Family [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang