Seo Haechan mendatangi ruangan musik yang mana didalam sana sudah ada Na Jaemin yang tengah terduduk pada kursi piano. Mendengar hal ini, Haechan mendadak terkesiap dan pergi menghampiri Jung Jeno."Kenapa dia bisa disana?" Tanya Haechan mengecilkan suara.
Jung Jeno tampak acuh karena bergidik bahu, "di lihat oleh ibu Cheon."
"Persetanan." Umpat Haechan kesal.
Sisi lain, di tengah-tengah ruang yang berisikan panggung kecil dengan piano dimana Jaemin berada di sana juga. Jaemin menunduk takut, dan terasa gugup.
"Kamu anak baru yang terkenal pintar bermain piano bukan? Pertukaran pelajar dari thailand, betul?" Jaemin mengangguk gugup, takut menatap wajah ibu Cheon.
Cheon Nara namanya, wanita matang yang menggunakan marga Cheon ini berdecih samar. "Tunjukkan bakat bermain piano mu, dan perlihatkan kemampuan mu jika kamu memang bisa!" Cheon Nara menggertak Na Jaemin.
Kini Haechan gugup, dirinya ingin membantu Na Jaemin tapi itu sudah sangat mustahil bagi nya.
Inilah yang di benci oleh Haechan tentang pertukaran pelajar ke sekolahnya. Mereka hanya di manfaatkan dan akan terus berada di bawah genggaman mereka yang mendidik layaknya militer, berlebihan. Namun itu benar adanya.
Pertukaran pelajar disini hanya bisa memilih antara lanjut atau berhenti. Jika lanjut mereka akan terus di tekan untuk mendapatkan sebuah medali penghargaan dari negara.
Sekolah ini memang gila. Makanya terkenal murid yang ambisius bahkan sangat individual. Mereka hanya bertekad pada kemauan sekolah dan orang tua, bukan dengan dirinya sendiri.
Tapi jika pilihannya berhenti, bisa saja semua janji-janji yang mereka ujarkan akan terus terngiang-ngiang hingga merusak mental mereka.
Sangat di sayangkan, tapi inilah kekejaman sekolah milik Seo Johnny.
"Ayo Na Jaemin, perlihatkan bakat mu dan tunjukkan pada murid-murid ku bahwa kau layak juga seperti mereka." Cheon Nara tersenyum misterius pada Na Jaemin.
Lelaki bermarga Na kemudian mulai mencoba untuk menekan tuts piano perlahan, namun jari nya mulai terasa perih.
"Akh," Jaemin mengibas-kibaskan jemari nya.
"Hei, ada apa dengan jari mu?"
"Ibu Cheon, jari ku terluka karena jatuh." Jawab Na Jaemin.
Cheon Nara menyipitkan kelopak matanya kemudian mengangguk paham. "Kembali lah ke kelas mu, jika tangan mu sudah membaik kau bisa mulai belajar piano disini." Ibu Cheon tersenyum sebelum menyuruh Jaemin untuk pergi.
Jaemin menuju pintu keluar, saat di luar dirinya mendapati Seo Haechan dengan Jung Jeno yang siap memberinya berbagai macam tindakan kasar. Mungkin?
Haechan menarik lelaki Na ini menjauh dari pintu ruang musik dengan kasar. Diikuti bersama Jeno yang mulai menatap keributan dari Haechan.
"Apa maksud mu mendatangi ruang musik itu?" Haechan membanting tubuh Jaemin begitu kuat hingga lelaki bermarga Na ini terperosok jatuh.
Na Jaemin meringis, menatap lelaki bersurai coklat caramel yang masih menatap wajahnya lekat penuh amarah.
"Kau benar-benar tuli." Haechan mencengkram bahu Jaemin sekuat tenaganya, dan mulai menghempaskan tubuh lelaki itu lagi.
Dan Jaemin hanya pasrah.
Jeno berdecak malas, tidak ingin mengikuti urusan mereka yang terlalu privasi.
"Apa salah ku? Jeno yang mengajak ku kemari. Salah aku ingin tahu apa yang kau katakan di kantin itu?" Jaemin yang terengah-engah masih mampu berbicara panjang pada Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Life Of Seo Family [✔]
Mystery / Thriller[YAOI] [Thriller] [Action] Kehidupan keluarga Seo Johnny tidak lah mudah, kehidupan keluarga yang penuh kegelapan hingga tak ada celah bagi keluarga itu untuk bahagia. ".... mpreg, missgendering, b×b ...." Warn⚠ Mature area. Adegan kekerasan. High r...