Seo Johnny terduduk santai sembari memasang aerphone yang ia sematkan di tengah telinga nya. Menghidupkan tombol on pada benda mungil itu, Pria berahang tegas ini bangkit dan melarikan diri menuju rumah sakit.Sedangkan Hendery tengah berlari sejajar pada bangkar Haechan. Sang adik tengah mempertaruhkan nyawa nya, pria berpipi tembam itu kehabisan banyak darah. Tolong sekali! Hendery tak bisa lagi menangisi adik nya karena kepikiran papanya yang telah menembak Haechan begitu saja.
Tubuh Hendery di cegah oleh beberapa perawat, pria itu masih terdiam membeku menatap pintu ruang gawat darurat sampai tertutup. Kini keadaan Hendery terbilang shock tapi mampu mengendalikan pikiran nya. Untuk menangisi adik nya pun ia hampir tak bisa.
"Oh Tuhan!" Hendery mendesak, mengusap kasar wajah sampai rambut hingga berantakan dibuat oleh nya.
Xiaojun mendekati prianya, mengelus perlahan pundak Hendery. "Der.. dia anak yang kuat, kamu percaya aku?"
Lelaki putih itu menatap getir pada Xiaojun, bibir nya mulai bergetar hebat. "A-aku tahu, tapi kau lihat papa t-tadi d-dia ada di depan kami. D-dia m-menembak Haechan!" Jelas nya begitu histeris.
Lucas berusaha mencair suasana hati Hendery agar tetap tenang, beberapa dari yang lain juga berusaha membuat Hendery untuk tersenyum. Pria Seo berambut hitam tersebut hanya bisa menenangkan pikirannya, sedikit ada rasa dejavu saat papa nya menodong pistol pada Haechan. Seperti ia melihat papa nya pernah menodong pisau pada orang lain. Ini sangat aneh dalam benak nya.
"Kita harus pulang, tidak mungkin semua harus ada disini. Nanti misi kita selanjutnya tak akan terlaksana." Ucap Renjun memelan, pria itu juga tak bisa berbuat apa sedari tadi.
"Benar, sebagian dari kita diam disini. Sisanya melanjutkan misi yang masih tersisa." Jelas Yangyang.
Hendery mengepal tangan nya, "aku membenci pria itu! Karena nya, Haechan menjadi seperti ini." Ungkap Hendery dengan kesal dan penuh amarah. "Kita harus melakukannya segera, aku tak peduli resikonya yang terpenting aku bisa balas dendam demi Haechan adikku." Lanjut Hendery dengan mata yang kini sudag memerah.
Bunyi ketukan sepatu pantofel Seo Johnny menggema dalam ruang gawat darurat. Disana ia menatap anak nya yang tengah terdiam. Menatap ubin lantai ruangan itu dengan tatapan kosong.
Semua enggan menjawab, sebenarnya tanpa Johnny perlu bertanya pun mereka pasti akan langsung memberitahu kepada Tuan nya. Tapi kali ini semua diam membisu, tak ada yang berani membuka topik mengenai Haechan.
"Ada apa dengan nya, siapa yang berani melakukan nya?" Tanya Johnny sembari menatap si sulung.
"Dad.. aku tak bisa lagi membohongi mu mengenai ini." Sahut Hendery terdengar parau.
Seo Johnny mengernyit dahinya berkerut, "mengenai apa? Apa yang kau tutupi, Nak?"
Hendery menarik napasnya dalam-dalam, menatap teguh pada titik mata sedalam legam dengan serius. "Papa, aku tahu siapa papa ku. Tapi, dia lah yang melakukan ini pada Haechan." Seo Johnny terkejut bukan main, pria itu masih mencari kebenaran dari semua ini.
Suara aerphone miliknya berbunyi, menandakan ada seseorang yang ingin menghubungi nya dari benda itu.
"Tuan, tempat dan orangnya sudah ditemukan. Kami akan mengirim data orang yang telah menembak Tuan muda Haechan."
"Data di terima," ucap pria itu segera.
Pintu ruangan terbuka menampilkan beberapa perawat yang mundar-mandir begitu cepat, sial nya saat ingin bertanya mereka rada mengacuh begitu saja.
"Dokter bagaimana ini? kantong darah AB sudah habis. Anak itu kehilangan banyak darah karena pendarahan hebat."
"Tanyakan pada keluarga mereka yang bergolong darah AB." Titah sang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Life Of Seo Family [✔]
Misteri / Thriller[YAOI] [Thriller] [Action] Kehidupan keluarga Seo Johnny tidak lah mudah, kehidupan keluarga yang penuh kegelapan hingga tak ada celah bagi keluarga itu untuk bahagia. ".... mpreg, missgendering, b×b ...." Warn⚠ Mature area. Adegan kekerasan. High r...