14

1.4K 169 13
                                    

Jaemin pulang kerumah nya dengan keadaan yang kurang mengenakan, saat di perjalanan pulang dirinya terus di tanya oleh sang supir. Tapi Jaemin menolak untuk memberitahu.

Diri nya enggan berurusan lagi dengan Seo Haechan itu. Bukan penakut, mengingat Haechan seperti psikopat berdarah dingin kali pertama bertemu membuat Jaemin merasa ngeri sendiri. Apalagi jika keluarga nya mengetahui Haechan, Jaemin sudah mati lebih dulu.

"Tuan muda, apakah benar luka anda tidak apa-apa?" Tanya sang supir khawatir dengan kondisi dari Jaemin.

Na Jaemin menggeleng seraya menenangkan sopir nya, "Nana tidak apa-apa, jangan khawatir."

"Ta-tapi..,"

"Sst! Ayah dan Buna bisa tahu nanti, jangan banyak bicara. Apalagi Mae, uh Nana tidak akan tahu bagaimana reaksi mereka." Gerutu Jaemin pada sang sopir.

Paman Go namanya, si sopir pribadi Jaemin. "Paman tidak akan banyak bicara, tapi jika ayah Tuan muda melihat ini paman sendiri akan mati." Ujar Paman Go.

Na Jaemin berhembus napas pasrah, "iya, nanti Nana cerita dengan mereka." Final Jaemin.

.

Di tempat lain, Seo Haechan putra dari pemimpin Zacanoxa bergumam lantang di sepanjang jalan. Entah apa yang di pikirkan nya selama berjalan menuju parkiran, Haechan bergumam kemudian bersiul.

Membalikkan tubuh nya, dan bersandar pada pintu mobil. Haechan menyipitkan kelopak mata nya mencari keberadaan seseorang.

"Kau melihat nya?" Tanya nya pada Yangyang.

"Siapa?" Tanya Yangyang balik.

Haechan berdecak malas, "Na Jaemin!"

"Sudah pulang, lagi pula kenapa kau mencari nya? Itu tidak penting." Renjun berujar kesal pada Haechan.

"Hei, aku mendapat kabar misi kita berhasil. Dia masuk perangkap!" Lucas berbicara seolah-olah pihak nya menang sekarang.

Lucas menatap semua teman-temannya, namun tak ada yang merespon. "Oh ayolah! Ini akan sangat menyenangkan jika kita beradu akal dan fisik."

"Lucas, apa sih? Kau terlalu banyak bicara!" Hendery mengsengit lelaki bertubuh jangkung itu sebelum dirinya masuk kedalam mobil.

"Oh okey lah friend, calm down." Lucas menyahuti ucapan dari Hendery.

Sedangkan yang lain hanya berdecak malas mendengar ucapan Lucas sepanjang perjalanan di dalam mobil.

Sisi lain, Seo Johnny tersenyum kecil di hadapan Moon Taeil. Lelaki matang yang memasuki umur kepala empat itu mendongak keatas, menatap langit-langit ruang kerja nya tersebut.

"Lalu bagaimana dengan rencana Tuan Seo sekarang?" Moon Taeil bertanya.

"Aku tidak ingin cepat-cepat, Moon Taeil. Biarkan mereka menikmati hasil yang mereka dapatkan. Aku akan melihat mereka dari jarak jauh dengan tenang." Ujar Seo Johnny tanpa merasa gelisah.

"Anda terlalu yakin dengan kinerja yang sudah anda lakukan, bahkan kita tidak tahu rencana apa yang akan mereka kerjakan setelah ini." Kwon Yuri ikut menyahut, dalam benaknya sesuatu hal buruk akan terjadi.

Seo Johnny masih tetap diam membisu, namun desas-desus yang di ucapkan oleh kaki tangan nya itu benar juga. Dirinya tidak tahu apa yang akan di siapkan oleh Kim Jongin dan juga para antek-anteknya.

"Data itu, sebenarnya hanya salinan. Tapi tidak menutup kemungkinan dia akan berbuat suatu hal yang lebih beringas." Gumam Seo Johnny.

"Maka dari itu kita harus bertindak Tuan, jangan sampai kita kelewatan dalam misi ini." Desak Moon Taeil gugup. Dirinya menatap Kwon Yuri yang juga tengah berpikir suatu hal.

The Dark Life Of Seo Family [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang