19

1.7K 192 26
                                    

Funfact: senang banget cerita ini banyak yang mengapresiasikan, walaupun realita tentang cerita ini ga mirip dengan ekspetasi kalian yang membaca, tapi aku seneng gimana cara kalian buat mengapresiasikan kinerja ku selama mengetik. Lagi satu part ya sudah end :")

-o0o-

Semua persiapan senjata api yang sudah disediakan oleh Jung Taeyong dan Moon Doyoung kini di ambil oleh beberapa orang. Puluhan senjata api dan juga benda ledakan itu diambil oleh Hendery.

Malam ini, setelah sekian waktu ia menunggu akhirnya sekarang misi untuk menghancurkan keluarga Kim akan terlaksanakan hari ini juga.

Mengambil persediaan peluru Magnum dan Handgun Hendery juga siap membawa pistol bertali, yaitu Hunkshoot. Hendery dengan pengamanan yang lengkap melingkari seluruh tubuhnya kini siap menyerbu kediaman Kim Jongin.

"Mati atau hidup, karenanya Haechan menderita. Bagaimana dia menjalankan rencananya dengan apik, aku tidak sebodoh itu Kim Jongin." Gumam nya sembari mengambil beberapa pisau sangkur.

"Der.. jaga diri baik-baik," ucap Xiaojun kepada kekasihnya.

Hendery tersenyum kecil, menatap pria kecil yang manis itu sejenak. "Tentu, aku akan membawa kemenangan untuk keluarga ku." Katanya sembari meraih kedua tangan Xiaojun, "aku berjanji aku bisa mengalahkan mereka." Lanjutnya.

Xiaojun tersenyum miris, "tentu, aku menunggu mu."

Lelaki Seo itu berjalan mendekati Lucas, Mark, dan juga Jeno. Sebagian lelaki dominan ikut serta dalam penyusupan mansion Kim malam ini. Sedangkan lelaki submissif membantu memberikan informasi dari dalam, tidak ikut serta untuk bertindak aksi. Mengapa demikian? Karena ini sangat berbahaya, bukan karena lelaki submissif di mansion Seo itu lemah.

"Na Jaemin?" Panggil Jung Jeno bingung. Jaemin ada di mansion Seo dengan orang lain, bahkan tidak seharusnya lelaki manis itu berada disana.

Na Jaemin tersenyum gugup, "h-hai.. aku bersama ayah ku dan paman Seo kemari, ayah membawa beberapa kaki tangan mereka untuk membantu kalian menyergap pria itu." Jelas Jaemin mengecil.

Ada beberapa laki-laki di belakang Jaemin yaitu Kim Jungwoo, Jung Sungchan, Qian Kun, dan Shotaro.

"Na Jaemin, bisakah kau menjaga Haechan dan Ten Lee bersama dengan mereka?" Ucap Seo Johnny sembari menunjuk para lelaki submissif.

Jaemin mengangguk sembari tersenyum, "iya," jawabnya mengecil.

"Ayah bersama paman Seo akan ikut penyergapan serangan untuk Kim Jongin, dan papa mu sudah ada di rumah sakit untuk menjaga Mae." Tutur Na Yuta kepada anak semata wayangnya, Na Jaemin mengangguk patuh kepada sang ayah.

Hendery mendekati Na Jaemin yang masih menunduk menatap lantai marmer, menepuk pelan pundak lelaki manis itu "setelah aku mengetahui kalau kita adalah seorang saudara, rasanya aku banyak bersalah pada mu." Ujar nya.

"Tidak apa-apa, aku juga merasa di jaga oleh mu dari jarak jauh." Sahutnya. "Tapi kau tak membenci Mae kan?"

Hendery diam sejenak, mengalihkan pandangannya. "Iya, siapapun yang menyakiti adikku, aku sangat membencinya. Namun bukan berarti aku harus membenci papa, karena ini sebuah kesalahpahaman." Ujar nya.

Melihat moment hangat ini membuat semua orang yang berada di mansion Seo merasa terharu.

Tiba waktunya para lelaki dominan untuk pergi menyergap kediaman Kim Jongin. Di ikuti pula oleh Na Yuta dan juga Seo Johnny.

.

Ten Lee melakukan proses pengambilan darah untuk menjalankan penambahan darah Haechan, buah hatinya.

The Dark Life Of Seo Family [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang