TTM - 9

500 86 7
                                    

Semakin hari leslar semakin dekat, semakin hari pula mereka saling merasakan jatuh cinta

Jatuh cinta setiap hari pada orang yang sama itu ibaratkan betapa indahnya kehidupan pernikahan

Lesti tampak menunggu seseorang di depan kelasnya

"udah lama ya nunggunya?". Tanya faul

Yang ditanya pun hanya tersenyum sekilas
"gak juga, oh iya ini buku paketnya makasih udah pinjemin".

Faul mengangguk mengatami lesti

"mau pulang bersama gak?"

"nggak terimakasih saya udah ada janji". Tolaknya lembut

"janji sama billar benar?". Tanya faul dibalas anggukan oleh lesti

"aku liat akhir-akhir ini kamu dekat dengan billar, apa kalian punya hubungan?". Tanyanya

"jangan pikir yg ngga-ngga, saya dekat sama dia persis posisinya dekat sama kamu". Ucap lesti

"oh gitu".

"kalo gitu saya permisi". Pamitnya pergi meninggalkan faul

Lesti tiba-tiba pusing, ia berhenti sejenak dalam langkah nya

Akhir-akhir ini dia sering mengalami keadaan yg kurang baik

Penglihatannya buyar dan tiba-tiba ia hilang kesadaran




Ia dibawa oleh seorang laki-laki berkulit gelap kerumah sakit dengan khawatir

"bagaimana dok keadaannya". Tanyanya

"dia baik-baik saja mungkin dia sedikit kelelahan. Saya akan memberikan resep dan tolong ditebus dan berikan padanya". Jawab sang dokter pada pemuda tersebut

"terimakasih dok". Ucapnya memasuki rung rawat

"gimana keadaan lo?". Tanya nya melihat lesti yg berusaha duduk

"cukup baik, hanya pusing sedikit". Jawabnya

"kata dokter lo kelelahan, jadi lo harus ngatur waktu buat istirahat".

"terimakasih udah ngnterin saya".

"samasama, lo tunggu disini gue nebus obatnya dulu". Ucapnya

Lelaki itu pergi dan tak lama ia kembali dengan sekantong obat dan makanan

"ni makan dulu baru minum obat nya". Ucapnya memberikan makanan

"makasih".

"ga masalah". Senyumnya

"ridwan". Panggilnya

Ridwan adalah salah satu mahasiswa bisnis beda kelas dengannya, sekelas faul tentunya

"jangan ngasih tau siapapun soal saya disini". Katanya

"gue ngerti".

Lesti memakan makanannya lalu ia sedikit merasakan kepalanya sangt berat dan mimisan dihidungnya

"hidung lo berdarah". Kejut ridwan

Lesti langsung mengusap kearah hidungnya dan benar ia sedang mimisan

"lo tunggu disini gue panggilin dokter". Ucapnya panik ditahan oleh lesti

"ga papa ini akibat kecapean nanti juga sembuh".

"ga apa gimana lo mimisan, tunggu disini jangan bawel". Ucapnya pergi memanggil dokter dengan sigap dokter kini memeriksa lesti

"apa kepalamu sering sakit hingga merasa ingin pingsan dan mimisan/muntah?". Tanya dokter

Tasbihmu Tak MerestuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang