Setelah berkeliling mereka kini mereka tengah duduk di salah satu caffe dekat mall. Sepanjang di mall lesti tampak bahagia berbeda dengan adiknya sedari tadi seperti memikirkan sesuatu. Gunawan yg melihat itupun selalu bertanya tanya dalam hati ada apa dengannya tak seperti biasa jika sedang menyangkut hal makanan ia tampak bersemangat menyerupai anak kecil. Namun, kali ini tampak sangat pendiam.
Billar masih duduk disamping lesti sesekali menatap gunawan dan selfi yg sedari tadi hanya diam. Mereka bersama namun seperti hanya dia dan lestilah yg bahagia.
Sebenarnya billar ingin bertanya namun ia mengurungkan niatnya karena takut berhadapan dengan selfi, jika menyangkut soal selfi ia selalu kalah tatapan yg ingin menerkam mangsanya
Tidak bisa dipungkiri, selfi sangat khawatir saat ini, dia harus menyelesaikan apa yg sedang ia pikirkan. Sejak tadi matanya menatap lesti dengan tatapan sendu seakan akan menyiratkan sebuah ucapan kumohon tetaplah bersama ku.
Selfi tanpa ia sadari sesekali berdecih hingga terdengar ditelinga gunawan. Gunawan menatapnya heran kenapa dengan selfi selalu menatap lesti dengan tatapan takut akan kehilangan. Sedangkan yg ditatap tak ada kepekaan sama sekali.
"nuna kamu baik-baik aja?". Tanya gunawan menatap selfi yg masih menatap lesti dengan tatapan sendu. Ia kini membenarkan posisinya dan meminum jus dihadapannya tanpa menoleh kearah gunawan, ia hanya mengangguk tanda jawaban atas pertanyaan lelaki disamping nya
Gunawan tampak resah akibat perlakuan selfi yg aneh hari ini, mereka berjalan hampir 3 jam di mall tapi ia sama sekali tak melihat kebahagiaan yg tercetak di wajah wanita yg ia sukai itu. Gunawan sempat mendengar ketika lesti sedang memlilih salah satu hijab dan ia mendengar bahwa selfi bergumam takut kehilangan lesti. Ia bingung namun enggan ingin bertanya. Menurutnya itu bukan urusannya.
Sebenarnya ia khawatir tapi ia tepis karena takut akan kerisihan yg terjadi jika ia memaksa untuk sebuah jawaban
"sedari tadi kamu diam, kenapa?". Tanya billar hati-hati, lesti melirik billar yg menatap selfi. Sejenak lesti berpikir bahwa benar sedari tadi selfi tak mengeluarkan kecerewetan nya
"oh iya aku baru sadar, kamu tak cerewet hari ini padahal kita tau kamu suka jajan atau jalan-jalan. Apa kamu ga seneng kaka ajak?". Pertanyaan itu dari lesti
"tentu saja aku bahagia, sangking bahagia nya aku lupa mengeluarkan suaraku". Jawabnya dengan senyuman palsunya mengaduk - aduk jusnya
"apa ga boong?". Tanya billar
Selfi menghela nafasnya menatap billar lekat kali ini bukan tatapan tajam namun kesedihan billar merasakan itu "apa aku terlihat seperti seorang pembohong oppa?". Tanya nya pada billar
"ooh maaf aku cuma nanya". Jawab billar tersenyum
"katakan kalo ada sesuatu yg kmu sembunyiin". Sahut gunawan
"iya, kaka ga mau kamu nyimpan beban sendiri, berbagilah denganku". Ucap lesti tersenyum menatap selfi
Selfi menepuk pundak lesti lalu mendekat dan memeluk kakak tersayangnya itu "arasso kak". Jawabnya meneteskan air matanya tanpa sepengetahuan meteka tentunya. Diam-diam selfi menghapusnya lalu tersenyum menatap lesti "ya! Jangan tatap aku kaya gitu, lebih baik nikmati makanan nya aku udah lapar". Ucap selfi dengan rengekan manjanya
"aigoo kiyowo". Gumam gunawan yg masih terdengar oleh mereka
"tadi aja tenang kek air permukaan laut sekarang bertingkah seperti anak kecil yg merengek minta mainan". Celetuk billar menyuap makanan kedalam mulutnya
"aku mendengar mu oppa". Datar selfi tanpa menoleh ke arah billar
"astaga itu menyeramkan". Jawab gunawan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbihmu Tak Merestui
Ficção Adolescente"saya suka kamu, m-maaf kalau saya lancang tapi itulah kenyataan nya" wanita itu hanya menatapnya dengan tatapan datar dan bingung, sedangkan si pria menatap dengan tatapan tulusnya sembari tersenyum padanya "kamu gak usah jawab, saya uda tau jawaba...