Hari ini hari senin tepat dimana kegiatan kampus kembali padat, tentunya untuk mahasiswa tinggkat 3 dan akhir. Mereka menyiapkan semua tugas serta presentasi yg harus ia lakukan
Billar memasuki area kampus dengan gunawan, hari ini ia tak menjemput lesti dikarenakan selfi menelfon billar untuk tak menjemput nya, tentu saja billar langsung menyetujui itu karena takut akan kemarahan calon adik iparnya! Upppsssss entahlah
Tampak bahagia wajahnya cerah karena sebelum ia tidur, lesti menghibur nya melalui jalur vidio call bersama. Tentu saja itu membuat billar sangat bahagia luar biasa
"bahagia banget lu brow". Celetuk ady memukul pundak billar
Billar tak menjawab ia hanya tersenyum menatap kedua temannya dihadapannya itu. Gunawan sudah masuk kelasnya terlebih dahulu karena ada tugas yg belum ia tuntaskan
"ceritalah bro, apa lu udah jadian ama si cewe hijab itu?". Tanya haris
"tapi btw gue kemarin liat lesti keluar dari rumah ridwan". Sahut ady
"what ridwan anak kelas sebelah?". Tanya billar
"iya".
"jangan ngarang lu dy berabe urusannya nih".
"sumpah gue ga boong, gue liat karena rumah gue ama ridwan kan adep adepan. Ngapain coba gue boongin lu ga ada untungnya bro". Jawab ady
Billar terdiam sejenak, berarti lesti meminta untuk dijemput dihalte bis karena dari rumah ridwan
"lu srius ga salah liat?". Tanya billar
"srius lah emang mata gue katarak". Kesal ady karena tak dipercayai
"sial beraninya dia deketin lesti". Rahang billar mengeras dan tangannya mulai mengepal
"bro lu ga bokeh emosi, cari tau dulu. Lu pikir dengan cara lu begini lesti bakal suka". Tahan haris
Billar sedikit meredahkan emosinya lalu menatap ady lekat
"gue mau lu pantau ridwan".
"ngapain, mending gue main game". Jawab ady santai
"setiap info yg lu dapet gue kasih elu apa yg lu minta".
"wow lu sriuss nih?". Tanya ady dan diangguki oleh billar "oke deal". Mereka berjabat tangan
Haris hanya menggeleng kan kepalanya ia tak mau ambil pusing dan ikut campur.
"gue masuk kelas dulu sampai jumpa dikantin". Pamit billar pada kedua temennya itu
Billar memasuki kelasnya, murid tampak fokus dengan kegiatannya masing-masing. Ia bisa melihat rara yg sedang memakai headset ditelinganya dan fokus akan tugasnya. Ia mendekat lalu menepuk bahu rara dengan keras membuat sang empuh kaget setengah mati
"bisa ga buat kaget kan lu, dasar sinting! ". Marah rara melepaskan headsetnya menatap tajam billar
Billar terkekeh, bagaimana tidak kebiasaan rara tidak pernah lepas "galak banget".
"apa?". Tanya rara
Billar mengambil salah satu kursi didekatnya lalu duduk berhadapan dengan rara "aku cuma kangen doang. Kita udah lama ga bareng".
"itu karena lu udah lupain gue dan lu udah bahagia ama cewe baru lu". Jawab rara ketus
"lu cemburu?". tanya billar diiringi tawanya dan memegang tangan rara
"dont touch me lar". Larang rara
"why? Biasa juga kaya gini kan. Lu kenapa dah aneh banget".
Rara dalam mode on srius saat ini ia menatap billar denga lekat dengan tatapan penuh kasih sayang maybe
"bisakah kau melirikku sedikit saja lar, bisakah kau menganggap ku spesial bukan hnya sekedar teman?". Tanya rara dengan memanggil aku - kamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbihmu Tak Merestui
Teen Fiction"saya suka kamu, m-maaf kalau saya lancang tapi itulah kenyataan nya" wanita itu hanya menatapnya dengan tatapan datar dan bingung, sedangkan si pria menatap dengan tatapan tulusnya sembari tersenyum padanya "kamu gak usah jawab, saya uda tau jawaba...