TTM - 4

582 71 7
                                        







Hari ini mata kuliah pagi bagi billar, lesti dan rara, tidak untuk selfi dan randa karena mereka mengalami kelas kosong. Selfi sedikit kesal pasalnya tadi sudah dibela-belain tidak sarapan karena takut telat alhasil sia-sia, dosen yang akan mengajar kini tak masuk.

"aishhh dosen bukannya jadi contoh yg baik malah ga masuk, ngampus tuh bayar tau gak sih!". Marahnya sendiri

Lesti hanya menghela nafasnya ketika melihat sang adik yg sangat cerewet

"kamu nih kenapa sih, kita kan ga tau orang dalam keadaan baik apa nggak, jadi ga usah nuntut orang selalu ada". Ucap lesti

"bener tuh kali aja dosen tuh meninggal atau sakit". Celetuk randa tanpa dosa

"bener juga lo". Selfi membenarkan

Astagfirullah

Menggeleng kan kepalanya "ya udah kaka bentar lagi masuk tinggal 10 menit". Kata lesti

"ya udah lah selfi pulang aja,nanti kaka bisa pulang sendir kan". Tanya selfi

"bisa, nanti kaka pulang naik bis kampus aja". Jawab lesti

"ada faul, kenapa gak sama dia aja". Tawar randa

"saya bisa sendiri!''. Jawab lesti dengan dingin menatap randa, sedangkan yang ditatap kini kikuk

"apa lo liat-liat gue". Bentak selfi pergi meninggalkan randa yg mematung

"ga adik ga kaka sama aja galaknya". Ucapnya sembari menggaruk kepalanya frustasi







Lesti berjalan menuju arah kelasnya, ia memasuki kelas yg sudah dipenuhi mahasiswa lainnya, ia masuk dengan senyuman manisnya dan beberapa orang juga menyapanya. Sebelum duduk ia melihat sosok billar yg lagi ngumpul bersama temannya.

Billar juga sadar ia melirik dengan ekor matanya, tapi ia tak menghiraukan itu. Ia melanjutkan pembahasan yg di bahas oleh mereka.
Billar memang memiliki temab nongkrong kevin dan ady, jika rara ingin gabung pun tak masalah. Mereka berteman sejak memasuki kampus ini berbeda dengan rara ia adalah teman masa kecil hingga sekarang.
Billar juga adalah sosok yang cuek sejak kejadian dimana ia kehilangan sang kekasih dan bahkan sampai sekarang oun ia belum menemukan pengganti yang tepat untuk salsa. Salsa tetap salsa!

Selang waktu, terlihat rara memasuki kelas dengn penampilan cantiknya, wajar saja banyak yg tertarik, style yang ia gunakan sangatlah sederhana namun mahal, cocok untuk dirinya. Rara adalah anak dari salah satu pengusaha yang bekerja sama dengan ayah billar, tidak bisa dipungkiri jika kekayaannya juga tak kalah dengan billar. Ia anak tunggal dan rara memiliki sifat yang lebih memilih menjadi dewasa atau pemendam. Contohnya sedari tadi dulu ia mencintai billar namun tidak mau mengatakan apapun. Mencintai sebatas sahabat saja sudah cukup, tak ingin kehilangan persahabatan jika perasaan ini mengharapkan balasan. Rara sangat tau konsekuensi sahabat antara laki-laki dan perempuan itu pasti dari salah satunya menyimpan perasaan tapi lebih baik dipendam untuk menjaga persahabatan.

Rara yang melihat billar bersama teman lainnya kini mendekat, sebelum itu ia melihat lesti yg fokus dengan laptop didepannya.

"selamat pagi". Ucap rara pada mereka

"cerah banget lo pagi ini ra". Sahut ady

"makin cantik". Lanjut haris

Rara yg dipuji kini tersenyum lebar "bagaimana lar cantik kan gue". Tanyanya pada billar yg hanya diam menatapnya

"semua cewe cantik". Ucapnya datar

"lo jadi cowo ga peka banget ya bro". Ucap ady

"mati rasa dia mah". Tambah haris

Tasbihmu Tak MerestuiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang