Sudah waktunya aku berhenti untuk kita. Aku berhenti untuk semuanya. Percuma, dilanjut juga tidak akan berakhir bahagia. Terlebih, luka yang tersisa.
Mengharapkanmu untuk kembali juga sama, jika tidak ada lagi aku dihatimu. Mungkin, semesta telah mengatur bagaimana yang pantas untuk kita.Terhitung hari ini, izinkan aku untuk benar-benar ikhlas melepasmu. Sepertimu, aku juga berhak melanjutkan hidupku tanpamu.
Dan untukmu, kamu akan tetap ada dihidupku, sebagai cerita. Sampai kapanpun, tidak akan pernah sekali pun aku belajar untuk melupakanmu.
Selamanya dihatiku, kamu akan selalu menjadi orang yang sama. Meski bersamamu, aku hanya sebatas pernah.
Di masing-masing perjalanan kita yang baru, semoga aku dan kamu bukanlah termaksuk orang yang mengutuk masa lalu.
Karena masalaluku itu semua terkait perihalmu, walaupun menyisakan luka dihidupku.Kini, yang bisa kulakukan untukmu hanyalah mengenang. Aku tidak lagi bisa menganggu waktumu walau hanya mengatakan "Aku rindu". Yang lebih menyakitkan bagiku adalah kelak harus ikhlas menerima kenyataan jika kamu benar-bener pergi dari hidupku.
Namun, sudahlah. Mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas, aku harus belajar merelakan.
Semoga, keikhlasan membawa kita ketempat dimana bahagia semestinya ada.
Setelah hari ini, kita akan mengulang kembali bahagia yang sama-meski pada kisah yang berbeda.Terimakasih karenamu aku tahu, arti dari kehilangan seseorang. Aku sadar, memaksamu kembali untukku sama saja membuat kita tidak mungkin.
Terimakasih, telah hadir walau tidak untuk menetap.Kita ditakdirkan bersama untuk menjadi kisah lalu, bukan ditakdirkan bersama untuk masa depan.
•••••••••••••••••••
Hai, terimakasih untuk semua yang selalu membaca.
Semoga tulisan ini mampu mewakilkan perasaan kalian yang sedang sembuh dari LUKA.
Jangan lupa meninggalkan vote
Salam cinta dari saya
~Windy Yulianti 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Telah Usai (Revisi)
RomanceKisah aku dan kamu usai sebelum waktunya. Layaknya sebuah buku yang belum sampai pada halaman terakhir. Canduku hanya candamu, harapku menjadi hirap. Asmaraloka yang kita jalin, ternyata hanya bayang. Pilu dan sendu kamu tinggalkan tanpa adanya asa...