Aku pernah menemui masa, di mana aku begitu mencintai seorang laki-laki sederhana. Ia berbeda, jatuh hati kepadanya, aku tidak berpura-pura.
Hari berganti hari. Tiada aku menghitung waktu. Bersamanya, aku meniadakan masa.
Ia menjadi doa. Ia menjadi semoga. Ia yang ku percaya. Ia yang kucinta, dan kurindu dengan hangatnya.
Tiada raguku dalam melangkah bersamanya. Tiada inginku kehilangannya. Boleh kubilang, aku berhenti berjalan didalam hatinya.Waktu berlalu, langkah demi langkah semakin jauh. Tujuan yang dari awal menjadi kesepakatan kini berantakan.
Baru aku menyadari, ternyata tidak pernah sehari pun aku tinggal di hatinya. Mencintaiku, ia berpura-pura.
Seluruh kalimat cinta hanya untuk membuatku senang saja.Kamu tahu bagaimana sakitnya?
Tidak perlu ku jelaskan, aku perempuan yang benci tak berdaya.
Yang kusesalkan hanyalah satu-mengapa harus ia yang memberiku pukulan kecewa.
Ah, andai saja dia tahu bagaimana caraku dalam mencintai, menyayangi, juga mendoakannya-mungkin ia tidak akan setega ini melakukan semua.
Namun, bahagia harus tetap lanjut.
Dihatiku sekarang, ia baru-menjadi seseorang yang tak lagi dihatiku, walau hanya sebatas bayang.Bersama kita jatuh cinta, juga bersama kita melepas semua yang tidak bisa kita sepakati bersama.
Percayalah, setelah pergimu, aku akan baik-baik saja. Senyumku dihari-hari mendatang akan aku temukan.
Sebagai senyum yang tak lagi mengingat mu didalam hati.••••••••••••••••••••••
Hai, terimakasih untuk semua yang selalu membaca.
Semoga tulisan ini mampu mewakilkan perasaan kalian yang sedang sembuh dari LUKA.
Jangan lupa meninggalkan vote
Salam cinta dari saya
~Windy Yulianti 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Telah Usai (Revisi)
RomanceKisah aku dan kamu usai sebelum waktunya. Layaknya sebuah buku yang belum sampai pada halaman terakhir. Canduku hanya candamu, harapku menjadi hirap. Asmaraloka yang kita jalin, ternyata hanya bayang. Pilu dan sendu kamu tinggalkan tanpa adanya asa...