Aku berbicara dengan bintang-bintang dilangit itu. Karena, selain bintang tidak ada tempat berbicara yang paling menyenangkan. Seperti senja yang kehilangan langit, hancur berkeping-keping perasaan ini.
Aku tidak pernah mengerti yang aku lakukan benar atau tidak. Namun, mengapa rasanya beberapa penolakan yang aku terima tidak dapat menggugurkan niatku untuk berhenti tidak mengharapkanmu kembali.
Aku sudah jatuh terlalu dalam, jatuh kepada sebuah harapan yang tak ada tujuan.
Aku yang jatuh cinta, sebelum dia mencintaimu.
Aku yang jauh lebih tahu dibanding dia yang berhasil merebut hatimu.
Jika dipaksa berhenti sekalipun, rasanya membutuhkan waktu yang lama.
Karena aku sudah jatuh terlalu dalam, didalam hatimu.Memang benar ternyata, orang ketiga selalu menjadi pemenang disetiap perlombaan.
Aku kalah dan aku akui bahwa aku menyerahkan. Dia yang berhasil merebut hatimu, dia yang berhasil mendapatkan perhatianmu, sementara aku?
Menjadi seorang penonton yang menyaksikan ratu sedang bercengkrama dengan raja yang di agung-agungkan.
Kukira aku memenangkan perlombaan ini, jauh diluar ekspektasi aku terluka kembali.Kehilanganmu, masih belum bisa ku ikhlaskan dengan baik. Keputusanmu masih belum bisa kuterima.
Semesta.
Sadarkan aku, bahwa ia memang tidak denganku sekarang.
Sadarkan aku bahwa kehilangannya aku akan tetap baik-baik saja.
Semoga saja, aku lekas disadarkan oleh semesta dengan itu semua.Hatiku sudah jatuh terlalu dalam, juga dijatuhkan olehmu dengan luka yang tercipta.
••••••••••••••••••••••
Hai, terimakasih untuk semua yang selalu membaca.
Semoga tulisan ini mampu mewakilkan perasaan kalian yang sedang sembuh dari LUKA.
Jangan lupa meninggalkan vote
Salam cinta dari saya
~Windy Yulianti 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Telah Usai (Revisi)
RomanceKisah aku dan kamu usai sebelum waktunya. Layaknya sebuah buku yang belum sampai pada halaman terakhir. Canduku hanya candamu, harapku menjadi hirap. Asmaraloka yang kita jalin, ternyata hanya bayang. Pilu dan sendu kamu tinggalkan tanpa adanya asa...