Aku adalah perempuan yang menyimpan banyak rasa kecewa, kecewa karena tak mendapatkan apa-apa. Usaha. Aku lelah, dan aku ingin beristirahat sejenak. Menenangkan fikir meredam segala yang sedang melanda.
Kecewa ku, sangat sulit untukku jabarkan, hingga air mata lah yang menjadi gambaran, kecewa ku terlalu besar.
Janjimu , semua kata-katamu, sikap manismu, itu semua yang menjadi harapanku. Harapan agar bisa bersama denganmu. Harapan untuk hidup bahagia bersamamu. Namun, kenyataannya mimpiku tak seindah angan-anganku. Ranting telah patah, juga harapan yang telah musna. Bersama kejamnya badai yang datang, bersama besarnya ombak yang menerpa menghancurkan.Segala yang ada, kini telah sirna. Aku mungkin tak bahagia, karena aku telah terluka dengan besarnya rasa kecewa. Darimu, seorang yang pernah mengisi hidupku.
Berbahagialah kamu dengan segala bentuk kebahagiaan yang kamu punya.
Lekas, pada waktunya kecewa ini akan hilang dengan sendirinya. Luka dihati yang masih tersimpan, biarlah menjadi bekas. Semoga, aku bisa berbahagia dengan seseorang yang membawa kebahagiaan nantinya.Aku ingin berterima kasih, karena dengan kehadiranmu aku merasakan kecewa, dan pernah merasakan begitu dicintai. Beberapa dari cinta memang pernah merasakan kekecewaan, diantaranya adalah aku. Dikecewakan oleh seorang yang paling dicinta, juga seseorang yang paling aku takut kehilangan.
Namun, hingga hari ini aku meminta izin kepada semesta untuk melupakanmu, melupakan dirimu yang pernah hadir dihidupku.Seharusnya, aku tidak memaksa diri untuk selalu bahagia dengan seseorang yang tidak pernah memberikan kebahagiaan kepada diriku.
••••••••••••••••••••••
Hai, terimakasih untuk semua yang selalu membaca.
Semoga tulisan ini mampu mewakilkan perasaan kalian yang sedang sembuh dari LUKA.
Jangan lupa meninggalkan vote
Salam cinta dari saya
~Windy Yulianti 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Telah Usai (Revisi)
RomanceKisah aku dan kamu usai sebelum waktunya. Layaknya sebuah buku yang belum sampai pada halaman terakhir. Canduku hanya candamu, harapku menjadi hirap. Asmaraloka yang kita jalin, ternyata hanya bayang. Pilu dan sendu kamu tinggalkan tanpa adanya asa...