Sudah berkali-kali aku menemukan kehilangan. Namun, harus kuakui, Melepasmu adalah kehilangan yang paling menyakitkan.
Sering aku mengutuk diri sendiri, tentang mengapa harus kamu yang kucinta dengan sehebat ini. Juga tentang mengapa harus kamu yang melukai.Telah ku ikhlaskan perpisahan, perpisahan yang menyakitkan tanpa adanya lambaian tangan. Pergi tanpa berpamitan adalah sesakit-sakitnya perpisahan.
Dimana pun keberadaanmu sekarang, baik-baiklah diperjalananmu yang baru, juga seseorang yang kamu inginkan, lekas kamu temukan.
Belum sempat aku berterima kasih kepadamu untuk segala hal yang terindah, juga terbaik yang pernah kamu berikan untukku.
Aku juga tidak pernah menyesal pernah mencintaimu, dan membersamaimu dalam beberapa waktu.Untukmu hati, maafkan aku yang telah mematahkannya. Telah gagal aku menjatuhkanmu ketempat dimana cinta seharusnya tidak menyakiti.
Sempat aku berfikir, kamu akan menjadi yang terakhir. Namun, takdir berkata sebaliknya. Aku ditampar oleh kenyataan yang menyakitkan. Oleh kenyataan, aku benar-benar dijatuhkan, dalam-dalam.
Cinta yang kamu katakan untukku, bagimu hanya sekedar kata-kata. Tak pernah sehari pun aku tinggal didalam hatimu.
Sering aku bertanya, letak salahku terdapat dimana. Sering aku menangisi diriku sendiri, mengapa harus sejatuh ini aku menjatuhkan hati.
Telah semampunya aku menjadi yang terbaik, tapi, baginya? Selamanya aku tidak bernilai apa-apa.Setelah patah hati ini, semoga semesta tidak akan lagi bercanda perihal kerapuhan hati.
••••••••••••••••••••••
Hai, terimakasih untuk semua yang selalu membaca.
Semoga tulisan ini mampu mewakilkan perasaan kalian yang sedang sembuh dari LUKA.
Jangan lupa meninggalkan vote
Salam cinta dari saya
~Windy Yulianti 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah yang Telah Usai (Revisi)
RomanceKisah aku dan kamu usai sebelum waktunya. Layaknya sebuah buku yang belum sampai pada halaman terakhir. Canduku hanya candamu, harapku menjadi hirap. Asmaraloka yang kita jalin, ternyata hanya bayang. Pilu dan sendu kamu tinggalkan tanpa adanya asa...