Bab.11

19 8 2
                                    


Angin disore hari berembus sangat kencang membuat seorang gadis yang duduk dengan kepala berbantalan lipatan kedua tangannya diatas meja membuat dirinya ingin tidur karna angin yang sejuk disore hari. Ditambah suasana yang tenang adem dengan banyak ditumbuhi dedaunan yang dikelilingi bunga yang bermekaran membuat dirinya engan untuk beranjak pergi saking nyamannya.

Hari minggu yang tadinya akan Lili habiskan untuk membaca Novel dikamar tiba-tiba saja Vincen mengajaknya kencan disore hari ditaman. Tadinya Lili pikir Vincen bercanda karna Vincen setiap hari minggu pasti akan pulang kerumahnya menemani neneknya, tapi saat Vincen sudah didepan rumahnya Lili langsung melihat keluar jendela dan melihat Vincen yang sudah menyenderkan tubuhnya dimobil.

Tanpa babibu Lili langsung menganti bajunya dan mengoles wajahnya dengan bedak bayi tak lupa bibirnya dioles dengan liptin agar tidak pucat jika dilihat sampai Lili pun lupa menganti sendal rumah dengan flat shoes. Membuat Lili mengerutuk kebodohannya saat melihat Vincen yang sangat rapi dengan kemeja yang digulung sampai siku dipadukan dengan jeans dan sepatu kets putih dan tak lupa topi yang menutupi kepalanya membuatnya terlihat berkali lipat tampannya.

Membuat Lili minder jika berpasangan dengan Vincen yang sangat tampan dan populer ditambah lagi Vincen itu ketua Glansine yang paling ditakuti.

Vincen menghampiri Lili duduk disampingnya yang masih kosong tangannya mengelus surai panjang Lili dengan sangat lembut seakan Lili itu adalah permata indah.

Lili tersenyum saat melihat wajah tampan Vincen dan tak akan pernah bosan untuk memandangnya. Vincen mempunyai wajah bak dewa dengan rahang yang tegas, hidung yang mancung, mulut yang merah dan kulit putih bersih Lili aja kadang suka minder sama Vincen yang mempunyai kulit putih tidak seperti Lili yang mempunyai kulit kuning langsat. Tak heran juga sih banyak sekali semua murid cewek SMA Bangsa yang mengejarnya dan ingin menjadi pacarnya sampai dimana Vincen menembaknya dibelakang sekolah secara tiba-tiba.

Saat itu dirinya ingin pulang sekolah tapi saat Lili ingin beranjak pergi tangannya tiba-tiba saja ditarik oleh seorang cowok jangkung yang tak Lili kenal dan dengan entengnya cowok itu menembaknya. Membuat Lili terkejut dan tak membiarkan Lili untuk berbicara sedetik pun untuk meminta persetujuannya, karna Vincen sudah mengklaim dirinya membuat Lili tidak bisa berkutik dan menerimanya.

Jemari Vincen mengelus wajah halus Lili."Why?" tanya Vincen.

"Pasti dulu saat Tuhan menciptakan kamu untuk lahir kedunia pasti dia sedang bahagia." kata Lili tak melepas pandangannya dari wajah tampan Vincen.

"Hmn."

"Kamu seperti perpaduan dewa dan malaikat yang diturunkan kebumi, dan aku beruntung bisa memiliki kamu." Senyum Lili yang terukir dibibir mungilnya.

"Apa kamu sedang mengombal." Vincen mengangkat sebelah alisnya.

Lili mengelengkan kepalanya dan menegakkan tubuhnya."Gak?"

"Kadang aku merasa takut dan senang disaat bersamaan, aku takut momen dimana kita selalu bersama akan dipisahkan oleh waktu dan aku juga seneng bisa menghabiskan waktu bersama kamu setiap saat." lirih Lili.

"Kenapa kamu ngomong seperti itu kita tidak akan pernah berpisah sekali pun Tuhan yang memisahkan kita akan tetap bersama-sama hingga tua." tegas Vincen mengengam tangan halus Lili dengan erat.

"Aku juga berharap seperti itu." gumam Lili tak yakin.

Vincen mengenggam kedua tangan Lili didepan mulutnya dan mengecupnya."Apa pun yang akan terjadi nanti pada kita, kita tidak akan pernah berpisah Lili sampai kapan pun. Aku tidak bisa bayangin jika tidak ada kamu disamping aku jadi jangan pernah kamu ngomong seperti itu, jangan pernah." jelas Vincen dengan mata berkaca-kaca.

Lili menghapus air mata Vincen yang berjatuhan."Maaf udah buat kamu sedih, aku mohon maafin aku."

Lili memeluk tubuh Vincen dengan erat membuat air matanya berjatuhan.

"Aku janji gak akan ngomong hal bodoh lagi." sambung Lili.

Vincen melepas pelukan Lili dan menempelkan keningnya ke kening Lili dengan dua tangan yang memegang wajah Lili.

"Apa pun yang akan terjadi nanti kita akan hadapi bersama-sama." ucap Vincen.

"Iya."

Mereka larut dalam pikiran masing-masing tapi dalam hati mereka berdoa kepada Tuhan untuk terus menyatukan mereka selamanya hingga mau memisahkan.

Tapi dibalik itu semua mereka tidak tau jika ada orang yang hendak akan memisahkan mereka berdua yang akan membuat banyak luka dan tangisan.

Orang itu sedang memainkan bidak catur yang sudah disusun rapi hingga akan menyisahkan sang ratu dibarisan akhir.

Dengan senyum smirk dibibirnya yang tak pernah luntur dan tubuhnya disenderkan kebangku membayangkan akan seperti apa, jika dia bisa membuat mereka yang sedang tertawa bahagia menjadi terluka hingan menanggis darah dan memohon pasti akan terdengar sangat mengasikkan.

Luna akan memastikan mereka semua akan membayar semua kesakitan dan penderitaan yang selama ini dia rasakan.

Bukan kah disetiap penderitaan harus ada bayarannya dan itu adalah kematian.

Rude terus memperhatikan mereka dari dalam mobil secara diam-diam sebenarnya Rude sendiri tidak tega jika harus memisahkan mereka berdua. Karna dulu Rude juga pernah merasakan jatuh cinta pada seorang wanita cantik dan kaya teman sekelasnya yang bernama Teresa yang berbeda jauh dengan dirinya yang tak punya apa-apa tapi mereka tetap menjalin kasih walau secara diam-diam, sampai dimana Rude ketauan dengan ayah Teresa itu dan anak buah ayah dari Teresa memukul habis dirinya hingga babak belur. Semenjak itu Rude tidak lagi melihat dan mendengar kabar Teresa disepanjang kelas tapi tiba-tiba saja ayah Teresa dateng dan menemui dirinya.

Dengan tanpa perasaan dan kejam ayah Teresa melempar beberapa lembar uang ke mukanya membuat Rude terkejut atas apa yang dilakukan ayah Teresa dan mengatakan yang sangat menyakitkan kepadanya dan meninggalkan Rude yang masih mencerna setiap kata yang menyakitkan keluar dari mulut ayah Teresa.

Semenjak itu Rude jadi orang yang pemurung dan ingin mengakhiri hidupnya. Hidup Rude menjadi suram semenjak Teresa pergi dari hidupnya dan ayahnya yang mabuk-mabukan tidak peduli dengannya serta ibunya yang tidak tau keberadaannya. Membuat Rude depresi hingga nekat ingin bunuh diri sampai domana Luna menolong hidupnya dan membawa kerumah besarnya hingga memperkerjakan Rude dirumahnya dan menjadi orang kepercayaan Luna hingga sekarang.

Luna adalah orang yang sudah menolongnya saat dirinya terpuruk dan hampir ingin bunuh diri. Rude juga akan selalu setia pada Luna bahkan jika harus menukar nyawanya sendiri akan Rude lakukan untuk kebaikan hati Luna yang sudah menolong dirinya.

Walau Luna jahat dan licik tapi Rude tau hati Luna sangat baik dan penyayang. Mungkin orang lain yang belum tau Luna akan mengira Luna wanita yang tak berperasaan tapi dibalik itu semua Luna hanya ingin melindungin dan menjaga orang yang Luna sayang.

Rude pun menghidupkan mesin mobilnya berjalan pergi meninggalkan Vincen dan Lili yang masih ditaman.

*
*
*
*
*
To be continued

Vincen 'n' Lili sebelum pulang cekrek dulu

Vincen 'n' Lili sebelum pulang cekrek dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vincenzo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang