Nevan masih menunggu Zilla berhenti berbicara bahkan tangannya pun sampai berkeringat. Melihat Zilla yang masih mengantungan kata-katanya sampai Nevan meremas pinggang Zilla cukup keras hingga membuat Zilla meringgis kesakitan akan cengkraman tangan Nevan dipinggangnya."Maaf." kata Nevan. Mengecup kening Zilla dengan cinta dan menggangukan sebagai jawaban.
"Nevan..."
Nevan bisa merasakan tubuh Zilla yang menggigil dan raut ketakutan dimatanya hingga Nevan memeluk tubuh Zilla dengan erat dan menenangkannya.
"It's okay Zilla katakanlah apa yang kamu tau jangan takut aku disini." bisik Nevan ditelingan Zilla.
Sebelum Zilla melanjutkan bicaranya dia menarik napas dalam dan membuangnya perlahan walau tubuhnya bergetar dan Nevan masih memeluknya.
"Sebelumnya aku dan Lili masih sempet mengobrol seputar hal-hal yang menyenangkan. Tapi saat beberapa jam suasananya menjadi canggung Hingga saat dimana Lili memutuskan sambungan telpon dariku." putus Zilla memandang mata Nevan. Nevan pun tersenyum membuat Zilla tenang.
"Suara Lili terkesan jauh dan parau bahkan Lili juga sempat bilang padaku jika aku mati apa semua orang akan bahagia saat itu aku gak tau Nevan apa yang mesti aku jawab aku tidak tau mulutku seperti terkunci. Aku gak tau kenapa Lili bisa bilang seperti itu." jelas Zilla dengan suara isak tangisnya.
"Zilla tenanglah." Nevan mencoba kembali memeluk Zilla namun Zilla mendorong bahu Nevan sangat keras. Namun dengan sigap Nevan pun merangkul bahu Zilla dengan Erat walau Zilla merontak.
"Engak Nevan Lili bahkan tertawa seperti mengejek dirinya sendiri Lili juga berkata dia ingin mengakhiri hidupnya. Itu seperti bukan dirinya yang berbicara Nevan aku harus apa aku takut." isak Zilla meremas kemeja Nevan yang hanya bisa diam.
"Nevan aku takut sekali. Aku takut kalo Lili benar-benar Lili pergi, Lili adalah orang pertama yang berteman denganku. Nevan aku mohon jangan buat Lili pergi." pinta Zilla menyenderkan keningnya didada Nevan.
"Tenanglah, Lili pasti akan baik-baik aja jadi tidak usah cemas." jawab Nevan menepuk punggung Zilla.
Nevan menenangkan Zilla yang masih terisak dipelukannya. Hingga Nevan membaringkan tubuh Zilla dikasur namun Zilla seakan tidak mau kehilangan Nevan Zilla pun mengeratkan pelukannya.
"Jangan pergi." pinta Zilla.
Nevan ikut berbaring disamping Zilla membawa pala Zilla untuk berbantalan dilengannya. Zilla beringsut semakin dalam dipelukan Nevan yang menurutnya sangat nyaman sampai tidak rela jika Zilla harus melepasnya.
"Tidurlah aku gak akan kemana-mana." kata Nevan mengelus rambut panjang Zilla dengan lembut.
Elusan Nevan membuat Zilla tertidur nyenyak. Sedangkan Nevan masih memikirkan ucapan Zilla tentang Lili. Membuatnya bertanya-tanya sebenernya apa yang terjadi pada Vincen dan Lili. Mungkin besok Nevan akan berbicara berdua dengan Vincen tentang Lili yang berbicara ingin mengakhiri hidupnya. Mungkin saja Nevan bisa membantu mereka berdua walau Nevan sendiri juga belum yakin Vincen mau berbicara tentang masalah yang berhubungan dengan Lili.
Biarlah untuk sekarang Nevan menemani Zilla tunangannya. Mungkin karna Nevan akhir-akhir ini yang selalu menghabiskan waktunya bersama anak Glansine hingga Nevan tidak ada waktu untuk Zilla. Hingga mereka jarang bisa berduaan seperti pasangan yang lain. Nevan juga tau bagaimana raut kecewanya Zilla saat Zilla memintanya pulang bareng. Namun Nevan menolak dengan halus karna saat itu Nevan juga sedang terdesak hingga Nevan tidak bisa mengantar Zilla pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vincenzo
Teen Fiction(Follow sebelum membaca ya ^_^) -ketika cinta dan dendam menjadi satu- Vincenzo Lysander ketua geng Glansine yang terkenal kejam namun populer di SMA Bangsa sehingga membuat kaum hawa ingin menjadi kekasihnya. Namun mereka bukan tipenya karna hanya...