Part 12: Anna's Tragedy

466 78 2
                                    

"Aku benar-benar penat minggu ini! Ayo bersenang-senang malam ini" ajak Ashley yang merupakan teman kelas-ku juga.

"Um... Aku tidak tahu. Anna bagaimana?" Kataku masih bingung.

"Aku ikut. Ayolah [Y/N]. Hari ini kan Jumat." Kata Anna membujukku.

"Bertiga saja?" Tanyaku lagi.

"Ya. Sudah lama sekali kita tidak keluar malam bersama, kan? Mumpung kita semua di sini lajang, kita bisa bebas" kata Ashley dengan raut wajah bahagia.

"Sebenarnya [Y/N] tidak--" kata Anna yang kurasa mau bilang kalau aku sudah punya pacar. Tapi aku langsung menyenggol pahanya agar ia tidak mengatakan itu. "[Y/N] tidak tahu apa ibunya akan mengizinkan. Iya kan?" Lanjut Anna. Aku langsung tersenyum. Padahal ibuku pasti mengizinkan.

"Ya. Itu maksudku. Nanti aku kabarkan" kataku sambil mengangguk.

"Oke. Malam ini akan seru!" Sahut Ashley.

Kami menghabiskan makan siang kami, dan kami kembali ke kampus untuk kelas selanjutnya.

"Menurutmu haruskah aku bilang ke Sebastian?" Bisikku saat di kelas kepada Anna.

"Tergantung, apakah ia pernah mengabarimu jika ke suatu tempat?" Kata Anna.

"Belum pernah" Jawabku.

"Ok, kau tahu jawabannya" kata Anna memiringkan kepalanya.

Sepulang kuliah. Aku pulang di antar oleh Anna. Aku pergi ke kamarku mengganti pakaian dan beristirahat di tempat tidur kesayanganku. Aku memejamkan mataku sebentar.

Aku membuka mataku, ternyata aku ketiduran. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Aku sudah tertidur selama 2 jam. Aku mengambil ponselku untuk melihat apakah ada yang menghubungiku. Sebenarnya untuk melihat apakah Sebastian menghubungiku. Tetapi tidak. Tidak ada notifikasi. Aku mengambil laptopku untuk mengerjakan tugas. Sambil menunggu Ashley dan Anna mengabarkanku, aku mengerjakan tugas-tugasku.

Anna

Ayo. Aku jemput 15 menit lagi ya.

[Y/N]

Ok

Aku melihat jam, sekarang sudah jam 7 malam. Aku membuka lemari pakaianku untuk mencari baju apa yang akan aku pakai. Aku tidak ingin memakai baju yang terbuka, tapi tidak ingin terlalu tertutup juga.

"Ummm" gumamku sambil mencari-cari.

Rok? Tidak. Jeans pendek? Tidak. Aku mengambil celana hitam ketatku. Aku menggabungkannya dengan tank top putih dan jaket kulit hitam. Aku memakai kalung berwarna silver yang panjangnya se-dadaku.

Aku menebalkan alisku menggunakan pensil alis. Kemudian memakai eyeliner waterproof, dan lipstik berwarna nude gelap. Aku tidak membawa tas, hanya membawa ponsel dan dompet tipis berisikan kartu pengenal, kartu ATM, dan beberapa uang. Aku menaruh dompet di kantung celanaku. Setelah itu aku turun untuk berpamitan kepada ibuku.

"Jangan lupa untuk pulang" kata Ibuku yang sedang bermain ponsel di tempat tidurnya.

"Aku sayang ibu" kataku lalu mencium pipi ibuku.

Aku ke luar untuk menunggu Anna. Sekitar 2 atau 3 menit kemudian Anna datang. Aku menyapanya dan masuk ke mobilnya. Di dalam sudah ada Ashley, rupanya Ashley juga ikut di mobil Anna. Saat kami mengobrol-ngobrol di jalan sambil bernyanyi-nyanyi, Ashley mengucapkan sesuatu yang mengejutkanku.

"Apakah ini kamu dengan Bucky?" kata Ashley dengan nada terkejut.

"APA?" aku ikut terkejut.

"Ini!" kata Ashley menunjukkan ponselnya padaku. Ia menunjukkan foto Sebastian bersamaku saat di Starbucks kemarin.

Knock Off (Sebastian Stan As Acting Coach X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang