Aku terbangun dari tidur karena Sebastian memelukku.
"Aku membangunkanmu?" katanya kepadaku.
"Itu seharusnya pernyataan bukan pertanyaan" kataku.
"Maaf" katanya sambil tersenyum. Ia mencium bibirku dan mengangkatku untuk berada di atasnya.
Aku menciumnya selagi berada di atas Sebastian. Aku dapat merasakan "miliknya" yang keras.
"Bisakah kita melakukannya lagi?" pintanya. Aku melihat ke arah jam di dinding.
"Tidak. Kita sudah terlambat" kataku lalu duduk di perutnya.
"Ayo, sebentar saja" katanya sambil mencium seluruh wajahku. Aku tersenyum dan mengiyakan. Sebastian langsung mengubah posisi, ia sekarang berada di atasku. Dan kami melakukannya lagi. Tetapi kali ini dengan pengaman.
Aku bergegas untuk mandi. Entah berapa banyak baju Sebastian yang sudah aku pinjam, tapi aku sangat menyukai baunya.
Setelah aku dan Sebastian selesai bersiap-siap, kami berangkat ke Teater untuk gladi bersih. Sesampainya di Teater, aku pergi ke ruang busana untuk mengganti gaun sesuai karakterku. Sebastian mengenakan pakaian bak kerajaan.
"[Y/N], kurasa kau harus mengikat dia. Jangan sampai diambil perempuan lain" kata Anna kepadaku saat Sebastian datang mengenakan kostumnya.
"Atau laki-laki lain" lanjut Sebastian dengan percaya diri.
Kami semua melakukan gladi bersih. Semua pencahayaan, properti, musik, dan lainnya dilakukan sebagaimana mestinya. Semua berjalan lancar. Kami sangat bangga walaupun ini baru gladi bersih. Selesainya, kami melakukan evaluasi dan brief. Pak Edward memimpin jalannya evaluasi. Ia mengucapkan betapa senang dan bangganya ia dengan kami semua. Chloe juga hadir hari ini untuk membantu Pak Edward. Kemudian Pak Edward memberikan Sebastian kesempatan untuk berbicara.
"Ok, teman-teman. Terima kasih sudah memberikanku kesempatan mengajar dan belajar bersama dengan kalian semua. Dua bulan ini benar-benar luar biasa. Penampilan kita saat gladi bersih juga sangat luar biasa. Tapi, jangan puas dulu. Karena besok, kursi-kursi itu akan dipenuhi oleh penonton. Rektor kalian, dekanat ataupun dosen. Bahkan beberapa aktor akan diundang sebagai bintang tamu. Pada saatnya tiba, aku tahu kalian akan sangat gugup. Tapi kegugupan itulah yang akan membuat kalian berhati-hati." Kata Sebastian memberikan petuahnya.
Semuanya mengangguk kepada perkataan Sebastian.
"Dalam hitungan ketiga semuanya teriak Sukses" kata Sebastian. "Ok. SATU DUA TIGA" teriak Sebastian.
"SUKSES!" teriak semua orang sambil bertepuk tangan.
Setelah itu aku berganti pakaian. Aku membantu yang lainnya merapihkan properti untuk acara besok. Selesai dengan semua properti. Aku kembali ke ruang tata busana bersama Sebastian untuk mengambil tasku disana.
"Kau gugup?" tanya Sebastian sambil melihatku dari cermin. Sebastian berdiri di belakangku.
"Lumayan." Jawabku sambil melihat ke arah Sebastian melalui cermin.
"Apa pun penampilan kita besok. Aku tetap mencintaimu" katanya sambil memelukku dari belakang.
"Bisa kau ulang?" tanyaku sambil memegang tangan Sebastian yang mengitari pinggangku.
"I love you, [Y/N]" Bisiknya sambil menyandarkan dagunya di pundakku.
"I love you, Sebastian" kataku sambil menoleh ke arahnya. Aku mencium pipinya dan melepaskan pelukannya.
"Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku janji." katanya saat menatapku.
**
Bohong.
Sebastian berbohong.
Ia meninggalkanku di saat aku sangat membutuhkannya.
"Sebastian. Apa yang salah denganku?" kataku menarik tangan Sebastian.
"Diam." Jawabnya dengan ketus berusaha melepaskan genggamanku.
"Memutuskan? Kita bahkan tidak berpacaran, [Y/N]." katanya. "Sudahlah, aku sangat lelah." katanya. Ia masuk ke dalam apartemennya dan menutup pintu dengan keras. Ia meninggalkanku berdiri dalam keadaan menangis di depan pintunya.
Aku mengambil napas panjang mencoba untuk menghentikan tangisanku, tapi aku tidak bisa. Aku masih berdiri di sana. Aku menyandarkan tubuhku di dinding. Aku tidak kuat. Aku menjatuhkan diriku untuk duduk di lantai. Ada apa dengannya? Sebastian pernah bilang tidak akan pernah meninggalkanku. Bahkan lelaki seperti Sebastian Stan saja bisa seberengsek itu.
Aku mendengar langkah kaki mendekat dari kananku. Aku melirik sedikit dan mendapati Anna menghampiriku. Aku menghapus air mataku.
"Ayo, [Y/N]" kata Anna membantuku untuk bangkit. Aku menggenggam tangannya dan aku berdiri. Aku menutupi wajahku dengan pundak Anna. Aku malu terlihat oleh orang-orang di lobby. Aku dan Anna berjalan menuju parkiran mobil dan masuk ke mobil Anna.
"Aku akan mengajakmu ke tempat rahasia kita." Kata Anna dengan senyuman. Tempat rahasia kami adalah sebuah danau luas di pinggir kota. Danau tersebut sangat indah, dikelilingi oleh hutan-hutan. Jarak untuk kesana dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Kami beberapa kali kesana apabila kami ingin menjadi diri kami sendiri.
Dalam perjalanan, aku menghiraukan Anna berbicara. Aku melamunkan pandanganku ke luar jendela. Aku terus mengingat-ngingat apakah aku melakukan sesuatu. Biarkan aku mengulang semua kejadian semenjak aku dan Sebastian selesai gladi bersih.
**flashback
Aku dan Sebastian pulang ke rumah kami masing-masing. Aku terlalu sering menginap di rumah Sebastian, aku tidak tega meninggalkan ibuku.
Sesampainya di rumah aku mengajak ibuku untuk makan keluar, karena aku dan ibuku sudah lama tidak makan di luar. Kami pergi ke restoran makanan laut. Aku memesan lobster ukuran besar.
"Ambil foto ibu!" kata ibuku sambil memegang lobster itu. Aku tertawa melihat tingkah laku ibuku.
"Aku akan kirim ke Sebastian" kataku masih dalam tawa.
[Y/N]
*send picture*
Aku memasukkan ponselku kembali ke dalam tas.
Aku senang bisa menghabiskan malamku bersama ibuku. Kami pun pulang. Aku harus beristirahat untuk hari besok. Sebelum tidur, aku memeriksa ponselku dan Sebastian belum juga membalas pesanku yang tadi.
[Y/N]
Kamu tidak apa?
Tumben sekali Sebastian tidak mengabariku. Sudah 2 jam ia tidak membalas pesanku. Dan ia juga belum membalas pesan yang sekarang. Jadi aku memutuskan untuk meneleponnya.
Rejected
Apa? Aku terkejut bahwa Sebastian mematikan panggilanku. Apa ia sedang sibuk? Kalau ia sedang sibuk, aku tidak ingin mengganggunya. Jadi aku biarkan saja. Dan aku tidur.
(Votee guys.. komen juga gpp 😚)
KAMU SEDANG MEMBACA
Knock Off (Sebastian Stan As Acting Coach X Reader)
Fanfictie[Y/N] seorang mahasiswi yang mengikuti komunitas teater drama berkesempatan untuk diajarkan langsung oleh Sebastian Stan.