Entah di mana aku sekarang...
Terakhir kali aku ingat ada di suatu kedai yang sekarang menjadi tempat tinggalku, namun saat aku bangun, aku berada di dalam tempat yang nyaris tidak terlihat apa-apa. Untungnya, aku masih bisa melihat cahaya melalui lubang yang sangat kecil. Tempat itu berjalan terus-menerus tanpa berhenti, sepertinya aku diculik oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab.
Ya Tuhan, mengapa aku berada di tempat seperti ini? Aku hanya ingin tidur lalu melakukan aktivitas seperti biasa di kemudian hari. Aku sambil terus mencari cara agar aku bisa keluar dari tempat yang menyebalkan ini. Tidak lupa dengan harapan bahwa aku harus bisa selamat dari ancaman apapun.
"Apakah paketnya sudah aman?"
"Paket sudah kami amankan dan akan kami bawa ke laboratorium, pak."
"Kerja bagus, Max. Pastikan dia tidak kabur dari situ."
"Siap, pak! Akan kami jaga."
Apa maksud dari percakapan itu? Yang mereka maksud dari 'paket' itu apa? Jangan-jangan, aku akan menjadi bahan percobaan 'kelinci' lagi. Ya Tuhan, cobaan apalagi ini...
DUARRRRRRR!!!!
Letusan bom itu mengenai dua orang yang mengendarai tempat dimana aku diculik. Suara keras itu mendenging di telinga, sehingga aku nyaris tidak bisa mendengar apa-apa. Entah siapa yang menembaknya dengan bom itu. Sialnya, aku terjebak di dalam mobil box. Hanya pasrah dan harapan yang menemaniku.
BRAK!
Sepertinya seseorang telah membukakan pintu mobil box itu dan yang ada di tatapanku hanyalah seseorang bertopeng seperti burung.
Itu membuatku takut setengah mati, dan aku menutup kedua mataku.
"Aku hanya ingin mengeluarkanmu dari sini." Ucapnya.
"Siapa kau?! Apa yang kau mau dariku?!!" Seruku di hadapannya demi melindungi diri.
"Kau tidak akan aman jika bersama mereka. Bisa-bisa, kau akan dijadikan 'bahan' eksperimen untuk projek mereka yang tidak berguna! Aku ke sini hanya ingin mengeluarkanmu dari kelompok sialan itu. "
Aku terdiam mendengar penjelasannya. Mau dibawa kemana aku?
"Sekarang, aku tanya kepadamu. Apakah kau percaya denganku, Kim Yewon?"
DEG!
Bagaimana dia mengetahui namaku? Apakah aku harus percaya dengannya?
Melihat dari api yang semakin membesar, aku harus membuat keputusan secepat mungkin. Jika aku menolak, maka yang ada aku akan mati terbakar. Namun jika aku mempercayainya, kemungkinan besar aku akan selamat dari kebakaran akibat bom itu. Kebetulan dua orang yang tadi membawaku juga sudah tewas karena tembakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yumji One Shoots
Fanfiction[YUMJI AU] Kumpulan one-shoot tentang Choi Yuna dan Kim Yewon - Slow update - PERINGATAN: Cerita ini hanyalah fiksi belaka, tidak menyinggung atau menyakiti pihak manapun, terima kasih😊