Finnnnnn lanjooooooooooootttttttt
Chapter 6
Finnian sedang menyiapkan makan malam untuk Anne dan dirinya, saat mendengar bel pintu. Sempat ada ketakutan Dadd bersama Maa melakukan inspeksi mendadak dengan datang ke sini tanpa pemberitahuan, setelah ia absen ke kantor hari ini. Memiliki orang tua yang terlalu perhatian, terkadang merepotkan. Atau mungkin Pop yang datang?
Dan ia harus terkatup dengan kedua kakak tersayang berdiri di depan pintu. Masing-masing dengan raut wajah yang berbeda; satu dengan wajah cemas, sementara yang satu berwajah datar dan rata,memandangnya dengan sirat kata ‘apa yang kamu sembunyikan?’
“Ci, Sarah…?”
“Aku ingin melihat pasienku…” Sarah memberi alasan kedatangannya dengan tersenyum hangat.
Finnian memasang wajah; ‘Yea, tapi kenapa harus mengajak suamimu, juga?’ pada Sarah. Sesaat diliriknya Ciarán dan kembali tersirat kata di wajah kakak sulungnya; ‘Kamu tidak bisa menyembunyikannya dariku.’ Yup, sudah pasti, Ciarán sudah mengetahuinya.
“Maaf, aku harus menceritakannya pada Ciarán,” kakak iparnya langsung meminta maaf.
“Setelah dadd memintaku untuk memeriksa keadaanmu,” lanjut Ciarán datar, mengamini keputusan istrinya.
Dihelanya nafas pasrah sebelum mempersilahkan keduanya masuk.
“Dia baik-baik saja, Sarah. Aku merawatnya dengan baik. Tidak sekalipun ia melewatkan minum obatnya, juga aku rajin membersihkan lukanya.”
Sarah hanya mengangguk. “Di mana dia?”
“Di kamar tamu,” Finnian menunjuk salah satu ruang tamu yang ia miliki seraya mengantarkannya.
Sarah mengikuti Finnian dengan Ciarán mengekor di belakangnya.
“Anne, kau sudah bangun?” Finnian menyapa pelan saat membuka pintu. Dan harus tersenyum saat melihat gadis itu tidak lagi tertidur. Ia berbaring nyalang di tempat tidurnya.
Tak pelak kedatangan mereka mengagetkan Anne. Ia langsung mengkeret ketakutan, dan merasa dikhianati,mengira polisi dan pekerja sosial yang datang.
“Hey jangan takut, dr. Sarah datang untuk memeriksamu. Kau ingat dr. Sarah yang menolongmu di rumah sakit kemarin?” Finnian langsung mengingatkan dan menenangkannya.
Anne memandang setengah curiga pada dr. Sarah,terlebih pada sosok laki-laki asing bersamanya. Laki-laki itu memandangnya dengan menyelidik, membuatnya tak nyaman.
“Hey, Anne, ingat aku? Aku hanya ingin memeriksa keadaanmu. Boleh kan?” Sarah berucap dengan senyaman mungkin.
Anne mengangguk, tanpa melepaskan pandangancuriganya pada laki-laki selain Finnian.
“Apa dia polisi atau pekerja sosial?” tuduh Anne curiga.
“Oh,bukan keduanya. Itu suamiku, dr. Ciarán, kakak Finnian,” Sarah langsung menjelaskan. “Tidak perlu takut, kami tidak akan menyakitimu.”
Sesaat Anne mencoba percaya sebelum akhirnya mengangguk.
Sarah tersenyum lega. Sesaat Sarah menunggu sesuatu, namun kedua laki-laki di belakangnya tidak juga beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love
RomansMalam itu ia hanya duduk untuk menikmati band lokal di sebuah pub. Namun ia bertemu dengan seseorang yang akan merubah kehidupannya. "Aku janji, aku akan membawa seorang cewek ke hadapan maa. Tapi bukan cewek yang sembarangan ngambil di jalan maa...