Saat Haekal berada di rumah, tepat sebelum tidur ia melamunkan tentang kebohongannya. Ia khawatir akan mengacewakan hati keluarganya. Apa yang sudah dimulai harus diakhiri dengan baik, ujarnya dalam hati. Bagaimanapun ia tidak boleh mengecewakan hati adik dan ibunya, itu tandanya ia harus memikirkan cara agar bisa mendapatkan Dhea dan menyingkirkan semua saingannya.Sementara itu, dalam kamarnya Erza mendengarkan musik yang menjadi favoritnya. Musik populer masa tahun 2000-an mengalun pas melalui speaker ponselnya. Ia memejamkan mata menikmatinya seraya menyelam pada masa lalu. Masa di mana ia tidak perlu memakai topeng yang sebenarnya sangat membuatnya tersiksa. Saat ia tengah menikmati lagu itu, tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk. Erza sedikit menengok, nama Rudi terpatri di sana. Erza mengembuskan napasnya kasar, ia masih belum punya cukup uang untuk melunasi hutangnya. Jadilah ia tidak mengangkat panggilan Rudi itu.
Dering pertama ia biarkan begitu saja. Lalu beberapa saat ketika tidak ada jawaban, kembali ponsel Erza berdering. Hal yang sama terjadi sampai hampir lebih dari sembilan kali. Sampai akhirnya ia matikan ponselnya lalu berbaring. Ia merenung dan merasa bersalah kepada Rudi, bagaimana tidak, Erza telah banyak ingkar janji untuk melunasi semua utangnya. Ia juga merasa tidak enak. Ia akan berjanji kepada dirinya sendiri jika ada uang, Erza akan langsung melunasi sekalian minta maaf kepada Rudi.
Siang sangat terik hari itu, mungkin matahari sedang semangat-semangatnya bersinar, tidak memedulikan para manusia yang sedang haus karena berpuasa. Atau bola raksasa itu sedang menguji para manusia tentang siapa yang bisa bertahan atau tidak sampai adzan magrib tiba.
Di siang yang terik itu, Haekal masih setia tidak meninggalkan kamarnya. Karena cuaca yang terik membuatnya sangat malas untuk beraktifitas lain. Tidak ada yang ia kerjakan selain melamun dan mengkhayal tentang masa depan yang indah. Ia menjadi kaya, memiliki istri yang cantik dan anak kembar yang tembam, berangkat kerja menaiki mobil dengan sopir pribadi, mengenakan setalan yang rapi. Sangat indah jika dibayangkan.
"Kal ...!” seru Arum, “Sini bantu-bantu. Jangan cuma tidur aja.”
“Iya ... OTW,” balas Haekal dengan nada malas.
Tak kunjung ia bangkit dari tempat tidurnya. Sampai Arum membuka pintu dan menyeret anak pemalas itu untuk bangun. “Ayo cepetan bangun. Jangan jadi pemalas, nggak baik bakal calon suami artis malas-malasan. Kalau malas acara infotaiment nggak bakal mau ngeliput kamu.”
“Sekarang yang sedang booming, menggrebek kamar artis yang lagi tidur, Bu. Jadi pas tidur itu digrebek sama media, semacam kejutan gitu,” jelas Haekal. Arum terlihat antusias.
“Sekarang bangun siang jadi trend, ya, dikalangan artis?”
“Iya, Bu. Tapi nggak semua.”
“Ya sudah. Berhubung kamu sudah bangun, sekarang kamu bantu Ibu jemur pakaian di luar. Mumpung terik. Nggak usah banyak alasan!” Arum lalu beranjak dari kamar Haekal.
KAMU SEDANG MEMBACA
WDT Academy Ramadhan [ Belphegor Group ]
HumorSusah nggak masalah, yang penting sombong dulu! Menjadi anak perantauan, susah-susah gampang. Apalagi untuk Erza, laki-laki yang bertahan dengan menjadi kurir ekspedisi ketika di kota hanya hidup pas-pasan. Namun, gengsi orang tua membuat Erza terp...