"Erza, Haekal?"
Ya, pemilik suara indah itu adalah Dhea. Kembang desa itu berjalan menghampiri Erza dan Haekal yang tampak mencurigakan sambil berjongkok membelakanginya.
"Kalian ngapain?" tanya Dhea yang penasaran.
Insting binatang buas Erza dan Haekal bergejolak. Mereka sadar, jika mereka tak bekerjasama sekarang, maka hanya kematian yang akan mereka jumpai. Tidak, melainkan sesuatu yang lebih buruk dari kematian. Yaitu ketika kehormatannya dipertanyakan oleh gadis pujaan hatinya.
"Gimana nih?" tanya Erza dengan wajah panik.
"Kita damai dulu kali ini," balas Haekal dan diikuti oleh anggukan Erza.
"Gue ada rencana," lanjut Haekal.
Haekal dan Erza memutar tubuhnya menghadap ke arah Dhea. "Kalian ngapain?" tanya Dhea yang belum mendapatkan jawaban atas rasa penasarannya.
Erza menyenggol lengan Haekal, ia hanya pasrah pada Haekal yang memiliki rencana untuk keluar dari situasi ini tanpa ketahuan Dhea bahwa mereka habis berbuka puasa sebelum waktunya.
"Itu, Dhe." Haekal menunjuk bungkus mie ayam yang tergeletak di tanah.
'Wah, wah, jangan-jangan rencana dia numbalin gue?' batin Erza yang meragukan Haekal.
"Kalian buka puasa sembarangan?" Dhea memicingkan matanya menatap Erza dan Haekal secara bergantian.
"Bukan, Dhe," jawab Haekal. "Jadi kita tuh lagi melakukan penyelidikan, bener ga, Er?"
"Hah? Penyelidikan apaan?" jawab Erza tak peka.
Haekal menginjak kaki Erza. Sontak membuat Erza melotot ke arah Haekal. "Penyelidikan itu loh, misteri bungkus mie ayam misterius," jawab Haekal.
'Ah, begitu cara mainnya. Iye, iye, iye.'
"Itu, Dhe. Jadi kita nemuin bungkusan mie ayam yang masih anget, tapi tuh enggak tahu punya siapa," ucap Erza.
"Nah! Jadi kita lagi melakukan investigasi tempat perkara kejadian, Dhe," timpal Haekal.
"Oh gitu, aku pikir kalian lagi pada buka puasa sembarangan," balas Dhea.
"Ya enggak dong, masa udah dewasa masih begitu hehehe malu sama umur, ya enggak, Kal?"
"Yoi, bener banget. Emangnya kita bocah?"
"Eh ngomong-ngomong ada apa, Dhe kamu ke sini?" tanya Haekal.
"Iya, mau ngasih undangan," jawab Dhea. "Besok jangan lupa dateng ya."
Setelah memberikan undangan itu, Dhea langsung pergi meninggalkan duo serigala. Sementara Haekal dan Erza membaca isi undangan yang diberikan oleh Dhea.
"Sahur on the road?" ucap mereka berbarengan sambil saling bertatapan.
'Wah, kesempatan buat unjuk gigi nih,' batin Erza dengan wajah jahatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WDT Academy Ramadhan [ Belphegor Group ]
HumorSusah nggak masalah, yang penting sombong dulu! Menjadi anak perantauan, susah-susah gampang. Apalagi untuk Erza, laki-laki yang bertahan dengan menjadi kurir ekspedisi ketika di kota hanya hidup pas-pasan. Namun, gengsi orang tua membuat Erza terp...