Page seventeen

2.7K 234 28
                                    

"Lukamu memburuk lagi, apa kau ada melakukan hubungan intim sebelumnya?" Hani menganggukan kepalanya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lukamu memburuk lagi, apa kau ada melakukan hubungan intim sebelumnya?" Hani menganggukan kepalanya pelan. Keputusannya untuk kembali mengunjungi dokter terjadi juga karena paksaan Jungkook.

Setelah pertengkaran hebat itu, Jungkook menarik Hani dengan paksaan Bahkan Jungkook tidak peduli akan tatapan penasaran dan kebingungan penghuni apartemen lain saat melihat kejadian itu. Untung Hani mencoba membuat suasana itu tidak terlalu kacau lagi dengan mengikuti saja apa mau Jungkook.

Tetap saja hal itu memancing kebingungan karena pemuda itu sampai menyeret Hani dengan paksa lantas tanpa merasa bersalah meninggalkan Hani sendirian untuk masuk kedalam rumah sakit dengan alasan Jungkook ada kelas penting pagi itu.

"Aku tidak melarangmu untuk melakukannya tapi lebih baik menahannya lebih lama dulu, atau tidak bermain pelan-pelan agar robekannya tidak menjadi lebih parah."  Seokjin menjelaskan dengan perlahan, sembari menjelaskan lebih detail masalah yang Hani hadapi.

Hani menganggukan kepalanya bak anak baik yang sedang dimarahi oleh orang tuanya. "Terima kasih, Dok." balasnya mengakhiri obrolan mereka.

"Apa aku boleh bertanya?" Seokjin melihat wajah Hani, dan si gadis mempersilakannya dengan menganggukan tanda setuju. "Apa kau dekat dengan Taehyung?"

Gadis itu sempat terkejut, lalu mencoba mengingat lagi jika Taehyung adalah adik dari Seokjin. "Tidak, kami hanya kebetulan bertemu beberapa kali dan mulai berkenalan. Kami tidak terlalu dekat aku rasa."

"Aneh, Taehyung bukan tipe pemuda yang suka memulai pertemanan. Tapi semenjak aku tahu kau berteman dengan Taehyung, dia lebih suka tersenyum dan keluar berpergian membawa hot pack."

"Mungkin ia bertemu dengan teman yang lain atau tunangannya." ucap Hani membuat ekspresi Seokjin berubah seketika, ia seperti kebingungan. "Jungkook bilang Taehyung sudah punya tunangan." jelas Hani mengenai ucapannya barusan, mencoba memperjelas mengenai hal itu.

"HAHAHAHAHA." tawa Seokjin mengisi ruangan, membuat Hani tersentak. "Masih saja si bontot itu menyebarkan hoax. Aku akan senang jika itu memang benar terjadi, tapi sayangnya Taehyung selalu menolak gadis jauh-jauh dari hidupnya, makanya aku terkejut kau bisa dianggap teman oleh Taehyung."

"Stop membicarakanku." suara Taehyung tiba-tiba menggema lalu mendekat memberikan totebag yang ia genggam sedari tadi itu kepada Seokjin. "Mama menitipkan ini, khawatir kau melewatkan makan siang lagi katanya." ucap Taehyung membuat Hani mengalihkan pandangannya, tersenyum sedikit dan dibalas juga oleh Taehyung.

Seokjin menepuk bahu Taehyung. "Astaga baiknya, nah karena aku ingin makan siang jadi Taehyung antarkan Hani pulang. Kalian sudah berteman bukan?" Seokjin mendorong bahu Taehyung supaya membuat keduanya tidak hanya saling memandang.

"Memangnya kau mau?"  tanya Taehyung memastikan dengan wajah datarnya seperti biasa.

Hani tersenyum, hendak menolaknya dengan sopan. "Aku ingin menerimanya, tapi sayang ada seseorang yang akan menjemputku nanti."

[М] PLAY DIRTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang