Page two

6.6K 413 16
                                    

✧ Jeon Jungkook

Pemuda gigih yang mengutamakan kemenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda gigih yang mengutamakan kemenangan. Sejak kecil dirinya sudah dilatih oleh ayahnya tentang berusaha mendapatkan apapun yang diinginkan bahkan dengan cara apapun. Tapi tidak bisa dipungkiri jika saat ini Jungkook lebih nyaman menggunakan cara kotor dibanding cara bersih.

Sama halnya dengan memuaskan nafsu bejatnya, ia bahkan suka menjebak babygirl atau teman seksnya agar menjalin kontrak kotor dengannya. Dan jika ia sudah bosan ataupun muak melihat mereka, maka Jungkook pun akan menghilang bahkan tidak akan pernah mau bertemu lagi. Jahat? Bahkan Jungkook sendiri tidak bisa mengatakan hal itu jahat jika saling memuaskan.

Semua monoton baginya, sampai atensi Hani mengalihkan sejenak dunianya. Ia sangat ingat jika gadis itu mengangkat tangannya dikelas yang bahkan mahasiswa lain ingin bertanya pun kadang akan ketakutan. Gadis itu mengangkat tangannya dan mengatakan ia percaya, katanya ia percaya jika takdir bisa diciptakan.

Selama ia mengajar tidak pernah ada satupun mahasiswa yang mengangkat tangannya, padahal pertanyaan itu selalu ia tanyakan setiap semester baru akan datang. Sejak itu Jungkook jatuhkan atensinya pada Hani, dan ia memberikan gadis itu satu kesempatan.

Kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya yang hancur bahkan jika disentuh seujung kuku. Jungkook mendekati gadis suci dikala ia sudah tercebur didalam kolam neraka.

ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa permainan kemarin membuatmu tidak bisa berjalan?" tanya Jungkook merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan akibat permainan singkat mereka. Jungkook hanya bermain diatas, ia tidak berani lebih turun lagi untuk saat ini, ia baru saja menghancurkan mahkota gadis itu. Lebih tepatnya kemarin malam.

Hani merapikan pakaian dalamnya yang sedikit berpindah tempat akibat remasan nakal Jungkook, dirinya pun menghapus sisa-sisa lipstik yang ia pakai karena Jungkook membuatnya berantakan. "Iya, aku mengatakan jatuh dikamar mandi."

Jungkook tertawa renyah, ia memeluk pinggang Hani dan mempersilakan gadis itu untuk duduk diatas pahanya. Meremas pelan bokong gadis itu, dan satu desahan berhasil lolos dari bibirnya.

"Aku baru pertama kali membawa gadis dalam keadaan perawan. Dan pertama kali meninggalkan bercak darah sahabis bermain." Jungkook semakin memperkuat pelukan itu. "Mengapa kau masih perawan? Atau lebih tepatnya, mengapa kau menyerahkan keperawananmu pada sebuah perjanjian nakal seperti ini?"

"K-karena aku perlu uang. Semua orang mencintai uang." jawab Hani gugup, tentu saja gugup karena dirinya ditatap ganas seakan dirinya akan dimakan jika menjawab dengan salah. "Itu saja?"

Hani menggeleng. "Aku ingin nilai kuliahku sempurna, tapi aku tahu jika kita salah jalan maka kontrak itu akan berakhir dan aku akan terjatuh kebawah dan tidak bisa meraih nilai sempurna itu lagi. Aku takut beasiswa itu akan hilang."

Jungkook menarik rahang Hani dan menatapnya dengan amarah. Entah aneh saja jika harga dirinya sedikit disindir disini karena nyatanya Hani lebih mementingkan beasiswa itu. "Aku akan memberimu uang. Cukup mengangkang dan memanggil namaku saat kau mendesah. Ingat kau milikku, kontrakku itu tidak akan berakhir jika bukan aku yang mengakhirinya!"

"A-aku hanyaㅡ"

"Pulang ke mansionku. Patuhi perintahku." ucap final Jungkook, ia menghempas kasar rahang Hani sampai-sampai gadis itu ingin menangis. Rasanya ini memang salah, tapi ia lebih takut beasiswa itu hilang dan mengecewakan kedua orang tuannya.

ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menggulung lengan pakaiannya, lalu mengambil ponsel miliknya dan mendial nomor yang ingin ia hubungi. Hingga beberapa detik kemudian si pemilik nomor membalas panggilan itu. Jungkook merogoh kantungnya dan mengambil foto yang baru ia cetak tadi.

"Bantu aku mencari informasi seseorang" Jungkook menunggu jawaban orang tersebut sembari memerhatikan foto Hani disebelah tangannya. Foto dimana gadis itu tengah telanjang disamping dekapannya dan foto yang dimana gadis itu sangat memperlihatkan dirinya berkeringat dan kelelahan.

Sosok diseberang sana menanggapi pertanyaan itu dengan jawaban siapa yang akan ia cari informasinya.

"Seorang gadis, dia mahasiswa dikelasku namanya Kang Hani. Aku ingin semua informasi tentangnya."

Setelah ucapan itu ia lotarkan, senyuman pun timbul dengan seringai kemenangan. Foto dirinya dengan Hani dalam keadaan telanjang itu cukup membuatnya keras, bahkan terangsang untuk tidak melepaskannya dalam waktu dekat.

Tapi ada hal yang lebih menyenangkan dari itu, ia bahkan sangat mudah bisa menjebak gadis itu agar lebih terikat dengannya. Karena menggunakan jalan kotor adalah kesukaannya.














[]

[М] PLAY DIRTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang