Page fourteen

3.1K 261 10
                                    

Jungkook dan Jimin, meraka sama-sama manusia berhati iblis yang berpenampilan bak malaikat, agaknya berlebihan tapi memang seperti itu kenyataanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook dan Jimin, meraka sama-sama manusia berhati iblis yang berpenampilan bak malaikat, agaknya berlebihan tapi memang seperti itu kenyataanya. Sudah banyak gadis menawan yang terjebak oleh pesona mereka yang diawal memang memberikan keuntungan berlimpah tapi perlahan segalanya menghilang, bahkan nyawa mereka sendiri.

Keduanya memang sudah gila akan kenikmatan sex, rintihan nikmat dan sengatan kecil yang menyebar dari bawah sana membuat mereka sama-sama gila. Jungkook yang sedari kecil memang diajarkan melakukan apapun itu meskipun harus dengan cara kotor, lalu dimanfaatkan oleh Jimin yang sudah gila akan semua itu yang membuat Jungkook tidak pernah bisa lepas. Disaat dirinya dan Jimin sama - sama memutuskan untuk menjadi dosen bersama membuat Jungkook semakit tidak pernah terlepas dari bayang - bayang kekuasaan Jimin.

Ia menikmati semua itu, benar-benar menikmati tapi sesudah ia menemui Hani segalanya dihancurkan habis - habisan. Sangat aneh jika ia harus jujur mengenai aura Hani yang memberikan sedikit kesadaran padanya jika alasan Hani melakukan itu memang benar-benar untuk mencapai ambisinya yang kelewat gila juga, bukan hanya uang yang ia kirimkan lewat rekening setiap minggunya.

Awalnya ia berencana akan menyimpan Hani untuk dirinya sendiri, tapi terlambat karena Jimin sudah mencium ada hal yang ia sembunyikan dan menyebabkan kini mereka bertiga terikat bagai benang kusut. Jungkook bingung, apa yang harus ia korbankan?

Hani yang meninggal, atau Hani yang menjadi mainan sex Jimin. Tidak ada yang menguntungkan baginya, semuanya hanya pilihan menjebak. Ia pernah ada dititik dimana ia tidak ingin membagi gadisnya pada Jimin tapi berujung ia tetap mengalah, tapi kali ini ia ingin tetap pada pendiriannya yang menolak permintaan Jimin untuk menyerahkan Hani.

Semua fokusnya mendadak menghilang padahal saat ini ia harus segera memeriksa kertas ujian mahasiswanya dan merangkum semua nilai itu untuk dimasukan kedalam data kesiswaan. Tapi semua seakan sia-sia karena segala fokusnya sudah hilang tergantikan dengan 'Bagaimana cara menjauhkan Hani dari Jimin.', Jungkook tidak bisa melepaskan segala atensinya dari Hani.

Ingatannya mengenai Hani perlahan berjalan dari awal pertemuan mereka bagai film rusak yang berisi beberapa potongan pendek ingatannya. Berawal dari Hani yang mengangkat tangan saat dikelasnya, lalu pertemuan singkat diruangannya, berlanjut berkomitmen untuk membuat perjanjian dan berakhir seperti ini.

Lamunan itu terganggu kala ponsel Jungkook bergetar, menunjukan nama Jimin dilayar kaca ponselnya.

JM
Setelah ini ada rapat dosen, aku harap kau menyiapkan jawabanmu mengenai Hani.

'Sialan.' desis Jungkook kesal, jika ia tidak ingat ada banyak data penting didalam ponselnya, pasti sudah ia lempar jauh ponselnya itu. Membanting atau menghantamnya dengan stick golf sekuat mungkin.

"Ada apa sir?" tanya Hani kebingungan mendengar Jungkook yang tiba-tiba mengumpat. Hal itu menarik perhatian Hani karena suara sekecil itu pun bisa ia dengan jika memang sedang fokus akan pelajaran yang ia pelajari.

[М] PLAY DIRTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang