Page twenty six

2K 126 21
                                    

Pada akhirnya hidup Selena memang sudah tidak bisa diselamatkan untuk dibiarkan berjalan seperti yang gadis itu mau, bagai boneka yang tidak ada nyawa dan diatur oleh si pemilik yang mengaturnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada akhirnya hidup Selena memang sudah tidak bisa diselamatkan untuk dibiarkan berjalan seperti yang gadis itu mau, bagai boneka yang tidak ada nyawa dan diatur oleh si pemilik yang mengaturnya. Entah didalam kepalanya ingin segera mati karena luka yang ia terima, tapi bagai buta si pemilik tidak akan pernah mengizinkan Selena untuk hidup tenang sedikit saja.

Hidup Selena yang tidak lagi bermakna dan hanya digunakan untuk memuaskan Jungkook ataupun Jimin, bahkan jika Selena mampu berteriak pun sudah tidak ada suara yang mampu keluar untuk menjelaskan rasa sakit yang sudah berkerak didalam dirinya. Selena seperti sudah bisu untuk meminta tolong.

"Kenapa tidak sekalian membunuhku?" tanya Selena pada Jimin yang sedang sibuk merapikan pakaiannya yang berserakan dilantai sehabis mereka bermain bersama. "Cekik atau racuni aku, apapun itu lakukan saja. Kenapa tidak melakukannya?" ucap Selena dengan suara paraunya, ditambah banyak tanda kemerahan ditubuhnya semakin memperlihatkan sosok Selena yang memprihatinkan.

Jimin terkekeh, "Lalu aku harus mencari boneka baru? aku sudah cinta dengan tubuhmu, aku terlalu pemilih dan jika kau sudah kupilih maka ada hal spesial ditubuhmu." Jimin mengecup pucuk kepala Selena yang hanya mematung dengan tubuh ditutupi selimut putih yang beberapa sisi selimutnya masih basah dan beberapa sisi sudah mulai kering.

"Aku mencintai Jungkook dan aku tidak mau melanjutkan hal ini lagi bersamamu." ucap Selena membuat langkah Jimin seketika berhenti detik itu juga, tubuhnya berbalik dan menatap kosong kearah Selena yang saat itu ia tengah memunguti pakaiannya yang berserakan dilantai. Dengan langkah yang begitu cepat Jimin segera meraih leher Selena dan mencekiknya dengan kekuatan yang tidak masuk akal. Jelas saja hal itu membuat Selena kesakitan karena ia tidak bisa bernafas dengan normal.

Bajingan gila ini akan membunuhku sepertinya, pikir Selena dikala otaknya sudah memikirkan kematian sejak semua hal buruk ini menimpanya.

Benar cekik aku sampai meninggal bajingan, cekik lebih keras lagi sialan, teriak Selena dalam hati semakin kencang disaat cekikan Jimin pun semakin menguat.

Tiba-tiba Jimin menunjukan senyuman yang mana membuat Selena kebingunggan dikala hidupnya diambang kematian yang sudah ia kejar belakangan ini.

Tapi Bukannya ia bisa mati karena cekikan Jimin melainkan ia akan mati oleh senyuman mematikan itu. Dengan senyuman yang masih menghiasi wajah polos tapi berhati iblis itu ia berkata, "Kau ingin mati karena cekikanku? jangan berharap seperti itu sayangku, aku tidak tega membuatmu mati karena cekikanku." jarak mereka pun semakin dikikis oleh Jimin. 

"Jika kau mencintai Jungkook maka silakan saja kalian menjalin hubungan, aku tidak peduli. Tapi setelah itu datanglah padaku dan bukalah kakimu maka akan aku ajarkan kau bagaimana caranya menjadi mainan bergilir kami yang baik dan benar." setelah itu Jimin melepaskan genggamannya dileher gadis itu dan benar-benar meninggalkan Selena tanpa ada menoleh sedikitpun bahkan selama kejadian itu berjalan, Selena masih belum berbalut satu helai benang pun ditubuhnya, pun disaat kain sudah menutupi tubuhnya, Selena masih merasakan dirinya sangat kotor, masih saja merasakan ada aroma bangkai yang melekat kuat dikulitnya setelah ia mengenal Jungkook dan Jimin.

Selena akan kabur, sejauh yang ia bisa tempuh maka akan ia lakukan. Pun jika ia harus menukar ginjalnya untuk bisa pergi jauh maka akan ia lakukan selama ia tidak lagi melihat wajah busuk kedua iblis itu, seketika Selena mual dikala harus mengingat wajah keduanya. Ia yakin jika ia tidak hamil, ini seratus persen diakibatkan karena ia membayangkan wajah kedua pemuda itu karena jelas-jelas ia sudah muak dengan wajah Jimin dan Jungkook.

Secepat kilat Selena berlari kecil kearah kamar mandi dan memuntahkan sebentar isi perutnya lalu lanjut menggunakan pakaian baru yang ia ambil dari dalam tas dan memasukan baju yang sebelumnya ia punguti dilantai kedalam tas. "Lebih baik aku memutuskan dahulu kemana aku harus pergi, sialan rencana yang dibuat oleh Jungkook dan Jimin lebih gila dari yang aku bayangkan, padahal diawal sudah aku yang memegang kuasa kenapa kini malah aku yang dibuat tunduk oleh mereka. Dan rumor itu benar ternyata, beberapa mahasiswi meninggal memang karena bunuh diri, tapi jelas penyebabnya adalah Jungkook dan Jimin itu sendiri."

Ia terjebak oleh rasa penasarannya sendiri, ia terjebak oleh permainan yang ia ciptakan sendiri. Dan sepertinya ia akan mati oleh dirinya sendiri juga.

ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau berhenti bercerita?" Hani berbicara karena dilihatnya Jungkook tidak lagi melanjutkan ceritanya mengenai Selena.

Jungkook mulai berdiri dan merapikan peralatan makan dan kulit buah yang baru saja mereka makan selama Jungkook menceritakan kisah Selena. "Diarynya hanya sampai disana." Jungkook berdiri membatu kala mengingat samar-samar wajah Hani yang begitu mirip dengan Selena, bahkan sifat melawannya pun hampir sama. "Ia bunuh diri malam harinya, saat aku akan melamarnya karena ia mengirim foto testpack bergaris dua."

Hani total terkejut, telinganya jelas berfungsi dengan baik dan bisa-bisanya ia mendengar fakta yang mengejutkan itu, dikala ia percaya dengan ucapan Selena jika ia hanya mual karena membayangkan wajah kedua pemuda itu, tapi Selena malah hamil. "Ha-Hamil?" ucap Hani tergagu. "Anakmu atau Jimin?"  

Jungkook tersenyum mengejek pertanyaan yang bodoh itu. "Pertanyaan bodoh dikala Selena jelas-jelas dipakai kami berdua, apa kau bisa bertanya pada rahimnya dan melihat sperma siapa yang sampai lebih dahulu? Selena bunuh diri karena hamil dan ia berkata bahwa ia tidak sudi hamil anak dari iblis seperti kami." jelas Jungkook dengan ekspresi yang terlewat santai.

"Ah begitu ternyata akhir hidup Selena, padahal diawal ia sangat gigih tapi malah berubah menjadi lemah." Hani mulai memasang senyuman diwajahnya kala berkata seperti itu. "Kau tidak takut hamil anakku atau Jimin?" tanya Jungkook.

"Tidak. Aku bisa melakukan yang sama seperti selena jika hal yang sama sepertinya terjadi padaku kan? toh seperti ucapanmu jika kami mati, kalian bisa mencari pengganti dan kami terbebas dari ikatan iblis seperti kalian berdua." ujar Hani yang diwajahnya sudah dihiasi senyuman puas akan akhir hidup Selena yang sempat membuatnya penasaran setengah gila. Jika alasan Selena bunuh diri seperti itu maka setidaknya dineraka sana ia bisa berkenalan dengan Selena atau setidaknya hidupnya bukan lagi milik Jimin atau Jungkook.

Bagaimana kabar nilai yang diagungkan oleh Hani? tidak, kini kematian lebih menggiurkan dimata Hani.

[]

HALOOOOOOOOOOOOOOOO LONG TIME NO SEEEEEEEE SETELAAH SIBUK KULIAH AKHIRNYA BISA UPDATE 🙆🏼‍♀️🙆🏼‍♀️💐💐

gimana menurut kalian?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[М] PLAY DIRTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang