Page one

7.1K 450 11
                                    


Kang Hani

Perempuan kelahiran 1996, anak tunggal dan orang tuanya saat ini berada dijeju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan kelahiran 1996, anak tunggal dan orang tuanya saat ini berada dijeju. Ia datang ke seoul karena mendapatkan beasiswa dan sayangnya beasiswa itu tidak mencakup biaya sehari-hari.

Sebenarnya ada asrama kampus bagi mahasiswa beasiswa dan mahasiswa baru, tapi ia tidak berani karena rumor mengatakan asrama itu berhantu. Jadi ia memilih apartemen kecil dipinggir kota yang dekat dengan kampusnya, meskipun tetap dengan harganya yang lumayan bagi dompetnya.

Terlebih ia tidak mau terlalu membebani orang tuanya, sampai akhirnya ia memilih bekerja partime disebuah cafe dengan gaji yang lumayan untuk biaya bulanannya. Pun semua gaji itu akan cepat habis karena membayar apartemen dan tetek bengeknya.

Tentu hal itu tidak cukup bagi Hani karena beberapa kebutuhan memerlukan biaya yang cukup besar. Pasalnya ia mahasiswa dijurusan arsitektur, dan sialnya semua barang yang dibutuhkan dijurusan itu bernilai cukup besar. Ia menyesal mengapa dengan bodohnya memilih jurusan itu, jika tidak karena beasiswa tentu ia tidak mungkin akan mau menerimanya.

Sampai semua penderitaan itu terhenti disaat Hani mengangkat tangannya dikelas Jungkook, saat pemuda itu bertanya apakah ada yang percaya jika takdir itu bisa direncanakan dan diubah oleh manusia. Dan, Hani adalah satu-satunya gadis yang mengangkat tangannya. Sisanya beralasan jika namanya takdir maka semua didasari ketidaksengajaan. Terlebih takdir itu hanya bisa diciptakan oleh tuhan.

Hal itu adalah satu-satunya pemicu Hani dan Jungkook bisa terjebak didalam perjanjian bernama Play Dirty. Sebab, setelah perjanjian itu ditawarkan oleh Jungkook kepada Hani, tidak ada jalan kembali lagi bagi Hani.

  ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  ㅡ

"Kau sedang apa?"

Sapaan pagi Jungkook disusul kecupannya dibagian tengkuk Hani, yang disapa pun terkejut sembari menganggukan kepalanya. "Kau bisa menutupinya?"

Hani membalas pertanyaan Jungkook dengan tatapan kebingungan. "Menutupi apa?"

Jungkook membalikan tubuh Hani, membuat mereka saling bertatapan. Hani yang hanya menggunakan baju berkain tipis, dan Jungkook yang hanya memakai celana jeansnya.

"Aku tidak sengaja meninggalkan banyak kismark ditubuhmu." jawab Jungkook dengan kekehannya, sangat terlihat diwajahnya yang sangat senang dengan fakta ia meninggalkan banyak tanda ditubuh Hani.

"Jungkook-ssi, aku belum mentandaㅡ"

Ucapan Hani terpotong karena Jungkook lebih dahulu melumat bibir gadis itu, mendorong tengkuk Hani supaya tidak ada jarak lagi diantara mereka sampai ciuman itu semakin dalam dan panas.

Rangsangan tegang tiba-tiba saja dirasakannya, membuatnya harus menghentikan paksa kegiatan itu mengingat dirinya ada jadwal mengajar nanti. "Kita bicarakan nanti.  Aku menunggumu dibawah."

Setelah hal itu Hani menatap kepergian Jungkook, beralih menatap dirinya yang lumayan kacau dengan banyak kissmark didada dan tulang selangkanya, bibir yang lumayan bengkak, dan kantung mata karena bergadang demi melayani Jungkook.

"Kenapa kau bisa terjebak disini Hani?"

ㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook menatap jam miliknya, lalu tersenyum melihat jejeran mahasiswa yang datang kedalam kelasnya.

"Sepertinya kelas akan berakhir sekarang, apa ada pertanyaan lagi?"

Sejenak kelas hening sebab mahasiswa lain saling menatap, seperti ingin bertanya tapi takut akan respon galak yang sering ditunjukan oleh Jungkook. "Sepertinya tidak ada, maka kelas saya akhiri. Dan Kang Hani? Tolong segera ke kantor saya setelah ini."

Kalimat penutup itu membuat para mahasiswa mengambil barang-barang mereka, dan menatap Hani kebingungan. Karena menurut mereka Hani adalah gadis biasa yang cenderung menghindari masalah dan ini adalah keadaan yang jarang mereka lihat.

"Baik sir."

Beberapa waktu kemudian, Hani masuk kantor Jungkook dan disambut oleh sosok tinggi besar dengan tubuh atletisnya.

Beberapa waktu kemudian, Hani masuk kantor Jungkook dan disambut oleh sosok tinggi besar dengan tubuh atletisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hani hanya diam didekat pintu sampai pemuda itu sadar dan membalas tersenyum kearah Hani. Ia lantas menghampiri Hani lalu menutup jendela dan juga pintu kantor. Jungkook berbisik tepat disamping telinga hani dengan bibir yang menyentuh telinga itu. "Kau sudah siap?"

Hani ingin menjawab tapi dengan suara yang tercekat. "Sir, s-siap untuk a-apa?"

"Hukuman. Hukuman karena kau tidak fokus didalam kelasku." dan itu adalah penyesalan Hani karena terlalu larut kedalam hayalannya yang tidak penting itu.














[]

[М] PLAY DIRTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang