ten

106 15 3
                                    

mata indah milik terbelalak mendengar adiknya mengumpat, yang ryujin tahu adik gadisnya ini selalu berperilaku lembut. bahkan tak jarang dari orang orang mengatakan shin yuna adalah gadis pemalu. bertolak belakang dengan ryujin yang sangat pemberani bahkan, tidak tahu malu.

bukan kenapa, setelah patah hati itu ryujin menjaga sikapnya. hyunjin sendiri menyadari perubahan ryujin yang sekarang pacarnya menjadi gadis yang lebih lembut. tidak ada alasan khusus bagi teman teman ryujin, gadis itu hanya mencoba tidak memeberontak pada takdir yang tuhan berikan. nyatanya, akibat perubahan sikap gadis itu mendapatkan apa yang selama ini ia sebut dalam doanya.

"oke, kalo heejin ga percaya. ryujin mau kok diajak nonton cctvnya" ryujin mencoba menenangkan emosi seluruh orang yang ada diruangan putih itu "aku gak ngelakuinnya!!! hyunjin?? kamu gak percaya aku??" lagi lagi gadis itu mencoba merengek pada hyunjin, beruntung hyunjin sendiri tidak berminat menggubris gadis itu. "jangan ryu, badan lo kan masih sakit" chaeryeong khawatir, bagaimana tidak? belum ada 1 jam ryujin sadar dari pingsannya. "kalo gak pergi sekarang, rekamanya udah ilang. kalian gak percaya aku dong" ryujin menunduk "kita percaya sama lo jin.." chaeryeong masih berharap ryujin mengurung niatnya untuk pergi ke studio mengingat kondisi ryujin "yaudah ayo pergi" hyunjin mengeluarkan suaranya "aku janji jaga kamu jin.." lanjutnya

"LO GILA???" in yeop, yeji, chaeryeong

"gak papa kok koh, kak ji, yeong kan ini kemauan ryujin juga" ryujin mengangguk mantap "ck, gue ikut" decak in yeop di angguki oleh yeji dan chaeryeong. hyunjin keluar untuk mengambilkan kursi roda membiarkan ryujin mendudukannya. sementara heejin masih berdiri kikuk, heejin terus merutuki dirinya kenapa dia tidak membawa ponsel dan mengeluarkan dia diujung hampir terbuka kedoknya. sementara, shin yuna yang tak lain adalah adik ryujin harus kembali kerumahnya untuk mengabari keluarga ryujin yang lainya.

yeji dan in yeop keluar dari ruangan itu untuk meminta izin dokter, yah tidak ada alasan yang khusus selain ryujin yang baru saja sadar dari pingsannya. sementara diruangan ryujin "ARGHHH MAU LO APA SIH?!!" heejin berdecak frustasi "maksud lo?" ryujin memutar bola matanya malas "LO UDAH REBUT HYUNJIN DARI GUE, SEKARANG MAU BIKIN HYUNJIN BENCI SAMA GUE?" chaeryeong muak dengan suara itu "bangsat, lo yang bikin ryujin celaka. maksud lo apa malah nyalahin ryujin gak waras lo?"

BRUKK

tubuh chaeryeong terjatuh akibat dorongan heejin. "chaeryeong!!" ryujin memekik saat chaeryeong terjatuh "maksud lo apaan jin??!!" dada ryujin terasa sesak, oh sial jangan sekarang umpat ryujin dalam hatinya. "sialan lo heejin!!" kaki chaeryeong terkilir, gadis itu tak mampu berdiri dari jatuhnya. heejin berjalan mendekati ryujin. "jangan deketin ryujin!!!!" chaeryeong berteriak mengingatkan. tapi iblis itu tidak terusik dengan teriakan chaeryeong. baru saja heejin melayangkan tangannya..

"JEON HEEJIN!!"

siapa? jawabanya adalah hyunjin. yeji dan in yeop yang disibukan oleh dokter, mengalihkan pandangannya pada hyunjin yang berteriak. sementara laki laki bernama hwang hyunjin itu berjalan dengan mata elangnya menghampiri heejin yang masih melayangkan hendak menampar ryujin yang menunduk sembari menahan dadanya. "KALO GINI GUE GAK BUTUH CCTV LAGI, GUE BAKAL MASUKIN LO.."

"awhh"

ucapan hyunjin terhenti akibat telinganya mendengar rintihan dari ryujin. "astaga ryujin!!" mata seluruh orang ditempat itu terbelalak mengetahui ryujin tumbang dari duduknya, merejapkan matanya bahkan kehilangan kesadarannya, lagi. chaeryeong mengumpulkan tenaganya, dengan terpincang pincang chaeryeong menghampiri sahabatnya itu. hyunjin segera membantu memapah langkah chaeryeong, sementara heejin hanya membelalakan matanya.

in yeop dan yeji yang baru masuk kedalam ruangan itu dikagetkan dengan pemandangan itu. yeji segera berlari menghampiri ryujin yang tengah pingsan, sembari terisak chaeryeong meminta agar in yeop memanggilkannya dokter. dengan suaranya yang lantang, in yeop memanggil awak medis agar segera menuju sumber suara, yang tak lain adalah suara in yeop sendiri.

kumpulan orang berbaju putih segera memasuki ruangan itu, hyunjin masih berdiri panik didekat ranjang ryujin. sementara yeji menenangkan chaeryeong yang masih terus terisak. mau tidak mau, seluruh kerabat ryujin harus menunggunya diluar. pada kondisi seperti ini dimanfaatkan seorang jeon heejin untuk kabur. walaupun dikemuli suasana tegang, in yeop tetap sigap menahan pergerakan heejin untuk tidak pergi dari lingkungan ini.

-

"keluarga nona ryujin" panggil dokter itu. sontak hwang bersaudara dan chaeryeong berdiri untuk menghampiri dokter itu. "nona ryujin memiliki trauma pada kekerasan pada orang lain, jantungnya berdetak terlalu cepat dan itu bisa berbahaya. saya sarankan jauhkan nona ryujin dari lingkungan yang keras. maka trauma itu akan hilang dengan sendirinya" ujar dokter itu. hyunjin terkejut dengan pernyataan sang dokter, pikiranya langsung melayang. apakah aku memperburuk trauma ryujin? atau aku yang membuat ryujin memiliki trauma?

sementara hyunjin bergelut dengan pikiranya, dokter itu berpamit untuk mengurus urusan yang lain. tidak ada rasa kecuali kepanikan, heran dan amarah. amarah pada? siapa lagi jika bukan jeon heejin. pertama, heejin melukai ryujin dengan merundungnya secara sadis bersama kim hyunjin, dan yang kedua dia membuat kaki lee chaeryeong terkilir. dan yang terakhir, jeon heejin hampir membuat ryujin diambang kematian.

"gak bisa dibiarin"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

thanks for your visit avv, thank u all, hope you like and enjoy ^^

please stay save and dont forget to vote, tbc!!

maybe ||hwang ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang