27

77 13 1
                                    


"tolong, saya akan memberikan apapun! selamat kan saya, anak saya butuh saya!"

"hahahah, jangan berharap!"

"tolong, jangan sakiti dua putri kami"

.

.

.

.

.

.

.

.

"hyunjin putuskan ryujin" 

dahi hyunjin mengernyit, entah omong kosong apa lagi yang didengarnya. yang didengarnya langsung dari bibir sang jinyoung hwang.

"maksud ayah?" hyunjin memastikan telinganya tidak salah

"jangan pura pura tuli hyunjin!" gertak jinyoung pada putranya

"jangan pura pura gila ayah!" jinyoung melebarkan matanya, benarkah itu putranya?

"HYUNJIN!"

"apapun konsekuensinya, hyunjin tidak akan memutuskan hubungan dengan ryujin!" tegas hyunjin

"patuh dan jangan membangkang!" ruangan sunyi berubah menjadi mencengkam, seumur hidup hyunjin ini pertama kalinya membangkang

"jalan hidup, cinta bukankah hyunjin sendiri yang mengurus?" 

PLAK

kemudian tangan kekar itu menampar pipi putih hyunjin

"hyunjin mati pun, hyunjin tidak akan meninggalkan ryujin!" ingin sekali hyunjin membalas tamparan itu, dibuang jauh jauh niatnya kemudian beranjak meninggalkan ayahnya yang memberontak meminta penjelasan.

-

hyunjin berjalan kaku menghampiri ryujin. napasnya memburu, dadanya naik turun. pikiran hyunjin tertuju pada pendengaran ryujin.  pikiran yang semula muncul, kemudian ditepisnya jauh. wajah kekasihnya sembab, berusaha dengan selembut mungkin hyunjin membawa dalam pelukannya.

sang ryujin yang dipeluk hangat oleh hyunjin, mengeratkan pelukannya. "kak,  tadi ada telepon dari mama" ucap ryujin lirih

"mama kamu bilang apa jin?" hyunjin membalas perkataan ryujin tanpa melepas pelukan tersebut

"jin, tolong mama sama papa" ucap ryujin suara yang semakin lirih

dahi hyunjin mengernyit, rasa penasaran dengan cepat muncul pada diri hyunjin

"astaga? kapan mama kamu telepon itu?" tanya hyunjin

"dua puluh menit lalu kak, ryujin telepon lagi tapi gak dijawab" balas ryujin lirih

"sstt jangan nangis, aku janji bantuin nyari tante nakyung" hibur hyunjin pada kekasihnya itu. lagi lagi senyum tipis terkuai disana

"coba cek itu SLI atau engga? kalo engga berarti mama sama papa kamu di korea jin" hyunjin mencoba mendudukkan ryujin dikursi tamannya

"ng, gimana cara ceknya kak? ryujin ga bisa" kemudian ryujin menyerahkan ponselnya ke hyunjin

hyunjin mengambil benda panjang itu perlahan, jemarinya begerilya diatas layarnya. tak membutuhkan waktu lama kemudian hyunjin mengeluarkan suaranya

"ini bukan SLI, mama kamu pasti dikorea!" ucap hyunjin antusias, mata ryujin langsung berbinar mendengarnya

"kita lapor polisi aja dulu" ajak hyunjin yang diangguki mantap oleh ryujin.

maybe ||hwang ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang