five

120 16 3
                                    

hyunjin memarkirkan motornya digarasi rumahnya. hati laki laki itu cukup bahagia, sedari siang hingga saat itu yang menunjukan pukul 7 malam, hyunjin menikmati kota seoul berdua dengan heejin.

dengan hati yang berbunga hyunjin memasuki kamarnya. mata hyunjn terbelalak ketika melihat hwang yeji, menatapnya penuh amarah sembari duduk diranjang milik hyunjin. "bullshit" gumamnya

"hwang~~ hyunji-ng" sapa yeji "gw gabisa sama ryujin ji! ngertiin kek, maksa mulu!!!" bentak hyunjin "iya~ iya~ capek juga gw marah sama orang bangsat kaya lo, ga berperasaan. minimal lo hargain kek ryujinya. capek gw jin, bunda udah waktunya tau" ucap yeji pasrah "apaan lo" hyunjin tersentak kaget "bunda berhak tau jin. lo dulu deketin ryujin cuman mau bikin cemburu jalang itu. sampe ryujin ada rasa sama lo malah lo tinggalin dia. ryujin emang ga bilang sama lo, tapi siapa yang ga baper lo gituin jin? disaat gue ngasih cara supaya lupain heejin dan nebus kesalahan lo sama ryujin, bisa bisanya lo seenaknya. capek gw capek" ucap yeji panjang lebar kemudian ditinggalnya hyunjin.

dug

hyunjin terjatuh, dia menekuk kakinya. yeji yang mendengarnya sontak menoleh kebelakang. hyunjin tunduk pada perkataan yeji, dia menahan kaki yeji. "jin, lo ngapain" tanya yeji kaget "maafin gw, jangan bilang bunda gw gamau bunda sakit" ucap hyunjin lirih "jin jangan gini.." yeji mencoba membangunkan hyunjin "gue juga bakal mencoba buat sayang sama ryujin, ji" lanjut hyunjin "hah? serius lo? iyaa gue maafin, udah jangan gini nanti bunda curiga" hyunjin segera bangkit "makasih ji".

-

sementara disisi lain, ryujin tersenyum pahit mengingat kejadian siang itu, tak perlu repot chaeryeong. karena nyatanya chaeryeong dan jaemin disuruh yeji menjadi mata mata saat ryujin dan hyunjin pergi tadi. tak heran jika yeji langsung menyegat hyunjin selepas pria itu masuk kekamarnya. ryujin tersenyum pasi melihat layar telepon genggamnya menyala, menunjukan nama orang yang menghantarkan gadis itu pulang dari mimpi buruknya tadi siang.

"halo kokoh hwang?"

"...."

"sekarang koh?"

"...."

"iya koh, ryujin ganti baju dulu"

"...."

"siap koh!!"

ryujin bangkit dari ranjangnya, dan memakai hoodie hitam miliknya. kakinya hanya dibalut piyama abu abu polos serta dialasi kets putih. gadis itu menerjang angin sepoi malam menuju ujung kawasan perumahan tempat ia tinggal. tentu saja untuk menemui orang yang ditelepon barusan. setelah beberapa langkah, ryujin menemukan orang yang akan ditemuinya.

"kokohh!!!" ryujin berlari dan memeluk laki laki itu "ryujinn, haha makin gede aja" balas laki laki itu "maksudnya? tunggu - tunggu kokoh hwang gak ngejek ryujin gendut kan?" tebak ryujin "hahahha ya enggak lah, apa kabar jin? maaf tadi kokoh cepet cepet ada urusan" ucap laki laki itu "baik, kokoh sendiri apa kabar abis dari kanada?" tanya ryujin "baik, makin ganteng kan?" godanya pada ryujin "heuuu dasar tuan muda yeop" ejek ryujin

hwang in yeop, laki laki itu adalah hwang in yeop

"hehh cengeng udah dibilang panggil kokoh hwang" ucap pria yang bermarga hwang itu sembari mengacak pelan rambutnya "ishh kokoh!!!" ryujin mendengus kesal "hahah udah gausah manyun gitu, jelek. mending duduk disono" inyeop menunjuk kursi yang berada dibawah lampu jalan. ryujin mengangguk dan berjalan mendahului in yeop yang terkekeh melihat ryujin.

"gimana, si brengsek itu masih nyakitin lu?" tanya inyeop pada ryujin yang tengah memainkan tali hoodienya "ehh kak hyunjin ga brengsek!! nyatanya ryu dijedor kemarin" bela ryujin dengan tertawa ala-nya tentu saja dengan trik menyembunyikan perasaan pahitnya. "gausah sok sokan bohong, gue udah tau semua dari yeji" sanggah inyeop, ryujin tersenyum pasi. "gw gak bisa larang lu jin. yang pasti kalo lu butuh gw, gw bakal tetep ada" lanjutnya "makasih kohh, jadi makin sayang ahahaha".

pasalnya lelaki bernama hwang in yeop itu ke negeri pecahan es hanya untuk melakukan perjalanan bisnis. dan bagaimana pria itu mengenal hwang yeji? tentu saja. hwang in yeop adalah sepupu hwang sibling's dari jinyoung hwang atau ayah yeji dan hyunjin. pria yang memiliki mata sipit usianya sudah hampir memasuki kepala tiga meskipun wajah tampanya lebih pantas nampak berseragam sekolah dari pada menggunakan jas dan berkutik didepan banyak berkas.

ryujin sebenarnya tidak sendiri, hanya karena sikap dewasanya ryujin tidak ingin menjadi beban bagi sahabat bahkan orang tuanya sendiri. seumur hidupnya, hwang in yeop adalah satu satunya orang yang mengetahui segala kelemahan sang ryujin. mengetahui hal itu, in yeop tidak segan segan menganggap ryujin sebagai adik kandungnya sendiri. perlu diingat hwang in yeop menganggap ryujin sebagai adiknya sendiri secara suka rela, bukan terpaksa.

sekali lagi, bukan terpaksa.

sementara pria yang bernama hwang hyunjin itu terus bermonolog pada dirinya sendiri, bisakah dia melupakan heejin yang sangat dicintainya dan beralih pada ryujin yang sekarang yang memiliki garis besar adalah pacarnya, gadisnya yang seharusnya dia cintai dan sayangi. terlalu bodoh hyunjin jika ia melupakan ryujin yang sekarang adalah miliknya. bodohnya hyunjin yang hanya memikirkan obsesi cintanya pada jeon heejin yang jelas jelas menyakitinya dari pada ryujin yang setia menerimanya meskipun ryujin sendiri yang disakiti oleh hwang hyunjin.

"bisa gw sayang sama ryujin?"

"oke ayo lost contact, lupain heejin. dia udah selingkuh"

.

.

.

.

.

.

tbc!

thanks for your visit, and dont forget to vote. hope you like^^

maybe ||hwang ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang