28

89 14 0
                                    

"apa disini kita aman?"

"berdoalah, ingat kita punya dua gadis dirumah. kita harus pulang!"


.

.

.

.

.

.

.

.

ryujin membungkukkan badanya pertanda permintaan maafnya, jantungnya berdetak cepat akibat larinya yang sangat kencang. sayang, tuhan belum mempertemukan ryujin dengan orang tuanya. 

"ryujin, istirahat dulu kamu kecapean" hyunjin mencoba menenangkan ryujin yang panik.

"kak tapi aku yakin banget itu mama!" ryujin masih berkeliaran, mondar mandir kesana dan kesini mencari keberadaan orang tuanya

"jin, lo ikutin kata hyunjin. kalo kita capek, kita gabisa nyari mereka" han turut mengkhawatirkan ryujin

"shit, gue lupa lapor polisi" han menepuk jidatnya kuat kuat "HAN JISUNG!!" teriak hyunjin 

"iya gue bego, maafin gue" han menggaruk kepala belakangnya yang entah gatal atau tidak

"udah, jangan salah salahan. telepon polisi, terus ayo cari mama" ucapan ryujin menjadi penengah hyunjin dan teman setengah bodohnya itu.

-

"kak, kita ke seoul forest ya?" ucap yuna pada jeongin yang tengah menyetir mobilnya

"jangan, kak hyunjin bilang lokasi terakhir disitu, kita cari didaerah sekitar luar situ aja ya?" usul jeongin

"bener, bisa jadi mereka udah gak disitu. biar ryujin kak hyunjin kak han yang disana, kita nyari disitu" lanjut chaeryeong yang duduk dikursi belakang. kemudian yuna menganggukan kepalanya.

mobil mereka berjalan perlahan lahan, mencari keberadaan sosok shin nakyung dan shin jaebum. yuna tak kalah paniknya dengan ryujin, gadis itu terus mengucurkan keringat dingin dipelipisnya. sesekali menggenggam tanganya sendiri. berdoa pada tuhanya, berharap segera dipertemukan dengan orang tuanya.

-

brukk..

ryujin tersandung kakinya sendiri, dikarenakan gadis itu menggunakan rok selutut. darah menetes dari lutut kirinya. ringisan kecil terdengar dari bibir tipis miliknya. sontak han dan hyunjin menghampiri ryujin.

"awhh"

"kamu ga papa jin?" tanya hyunjin khawatir

"enggak sih kak, tapi kenapa pengen nangis ya?" mata ryujin mulai berkaca kaca. hyunjin tersenyum tipis kemudian membawa ryujin dalam pelukannya

"jangan nangis, kita pasti ketemu" hibur hyunjin. sementara han mengelus pelan pundak milik ryujin.

pandangan ryujin terfokus pada wanita dibelakang tembok yang cukup tinggi dan tebal. wajahnya sama khawatirnya dengan wanita paruh baya yang tadi. sialnya, ryujin memiliki keburukan dalam memandang dari pandangan jauh (rabun jauh).

"kak han, coba liat diarah sana deh?" ryujin menunjuk pada wanita yang ditujunya

hanya beberapa detik han menengok, kakinya langsung berlari. hyunjin yang menyadari perlakuan han mengajak ryujin mengejarnya. meski lututnya sakit, ryujin berusaha berlari semampu yang dia bisa.

sungguh dramatis

ingin rasanya jatuh, ryujin sebisa mungkin menahan lemasnya kakinya. ryujin terkesima melihat sosok yang dilihatnya. sosok yang sangat ingin ditemuinya, yang sangat dirindukannya. perlahan, sebutir air mata lolos dari pelupuknya. bibir yang kelu kemudian beranjak bergerak terbata

maybe ||hwang ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang