20

82 14 0
                                    

"ryujin tuh cantik banget kak, beruntung tuh kak dower" beomgyu tertawa setelah menyeruput sebuah kopi. lelaki bermarga choi itu tengah bersantai disebuah kedai kecil ditaman kota. adik dan kakak kelas itu, kini menjadi tetangga rumah.

"gue denger lo dulu pernah confess dia?" sahut pria yang menemani beomgyu yang tak lain adalah felix

"iya, tapi yaa gitu lah" lagi lagi pria itu tersenyum tipis setelah tawa lebarnya

"ah elah, ga laki lo gitu aja sedih. dah yok cabut" felix merangkul bahu beomgyu dan mengajak pria itu beranjak dari tempatnya sekarang.

ditengah langkah kakinya, felix melebarkan senyumnya "gue setuju ryujin itu cantik" felix mengulum senyumnya

"kaya dulu pas di studio merhatiin gw dance, mukanya pas serius cantik banget"  lanjutnya "ryujin suka bawa makanan juga kalo dia dibawa haje kumpul bareng gue sama han" felix tertawa kecil mengingat kenangan manisnya

"yah, kalo neng ryujin putus sama hyunjin gue ada saingan dong" batin beomgyu

-

ryujin menundukkan kepalanya, rambut yang semula tertata rapi menjadi kacau. matanya mulai membengkak akibat derasnya air mata yang tak henti menetes. angin kacau menusuk kulit halus ryujin yang hanya terbalut sebuah sweater kesayanganya.

perjalanan dua lelaki terhenti ketika melihat sosok yang tak asing baginya, seorang gadis yang tengah terjatuh sembari menundukkan kepalanya. pria itu saling bertatapan, mengkerutkan dahinya. salah seorang dari mereka pun memberanikan diri untuk melihatnya.

"permisi" serak suara felix mendongakkan kepala gadis itu

"RYUJIN?!" pekik beomgyu dan felix bersamaan

"beomgyu.." gadis itu segera memeluk beomgyu yang ada didekatnya.

jika gadis itu bukan ryujin, felix dan beomgyu sudah berteriak ketakutan. wajah ryujin benar benar kacau. bibirnya pucat, matanya hitam. rambut sebahu hitam legam itu pun awut awutan, kondisi itupun membangun rasa penasaran yang besar pada diri felix dan ryujin.

"jin, kenapa lo nangis?" beomgyu mencoba menenangkan ryujin yang terus terisak

tidak ada jawaban, justru gadis itu terus terisak. beomgyu mengerti perasaan ryujin, pria itu membiarkan bahunya basah akibat air mata ryujin. membiarkan gadis itu menangis leluasa. sementara lee yongbook yang tak lain adalah felix mengernyitkan dahinya, perasaan yang bercampur aduk antara iba dan penasaran.

gadis itu menarik tubuhnya, dari bahu beomgyu. mencoba menarik napasnya kemudian menghelannya berat. paru parunya seperti diserang jutaan serpihan kaca. menacap pas di paru parunya bahkan jantungnya yang tengah berdetak itu.

"kak hyunjin, heejin. s - seling.. hiks" perkataanya terpotong oleh isakanya sendiri

"kak hyunjin bohong gyu.." lanjutnya sembari terus terisak

"SIALAN HWANG HYUNJIN!" felix berlari mencari keberadaan hyunjin. langkahnya tak pasti, namun kepalanya terus berputar mencari keberadaan sosok hwang hyunjin.

sementara beomgyu menatap sahabatnya itu iba, hatinya rapuh. beomgyu tak sanggup melihat sahabatnya ini menangis karena pria, beomgyu serasa ingin menyalahkan dirinya sendiri. "jin kita pulang aja ya, nangisnya lanjut di rumah lo gue anter" beomgyu mencoba membujuk ryujin yang masih dengan isakannya

-

wajah riang yuna berganti menjadi wajah khawatir setelah melihat keadaan kakaknya. yuna menjadi panik ketika memegang tubuh ryujin yang hangat. "kak ryujin kenapa? kak gyu, kak ryujin kenapa? apa yang terjadi" yuna menggungcang kan suasana keadaan ryujin yang mulai membaik, pikiran ryujin kembali teringat kejadian lalunya.

"hyunjin terang terangan selingkuh yun" ucap beomgyu lirih

"apa?!!! kok bisa?" tentu saja adik ryujin itu kaget, yuna sendiri menjadi salah satu saksi mata atas perkataan dan perbuatan hyunjin pada kakaknya

"gyu, makasih udah nganterin mending sekarang lo pulang aja ya" ucap ryujin lirih

"tapi jin.."

"gak papa kok gue bisa sendiri, lagian dirumah ada yuna juga kan?" sela ryujin

"gue telepon chaeryeong ya?" tawar beomgyu

"jangan, ini udah malem chaeryeong butuh tidur juga. kalian jangan ada yang bilang ke kak yeji, kasian bundanya kak hyunjin" tolak ryujin, ryujin pun kembali menundukkan kepalanya.

yuna dan beomgyu mengangguk mengerti. setelahnya, beomgyu mengendarai mobilnya pergi dari rumah ryujin. pria itu tidak kembali kerumahnya, tapi dirinya mencari felix yang mengabari keberadaannya tengah bersama han jisung, sahabatnya.

-

"kak, putus aja ya? yuna gamau kakak disakitin gini. kak hyunjin itu bullshit, jangan dipertahanin!" yuna mencoba menenangkan ryujin yang tak lain adalah kakaknya

"yuna, gue gamau bahas itu dulu. eh pinjem piano lo dong?" ryujin dengan senyumannya. yuna meringis bisa bisanya kakaknya itu tetap tersenyum setelah tangisnya yang deras

"buat apa kak?" yuna mencoba menetralkan perasaanya, gadis itu ingin turut dalam kesedihan ryujin

"nyanyi, udah lama gak nyanyi" ucap ryujin tiba tiba. yuna harus menurutinya, mungkin dengan menyanyi kakak yang disayanginya itu.

-

gemulai jemari ryujin mulai menari-nari cantik diatas tuts piano tua hitam milik yuna pemberian shin jaebum. piano yang terbilang cukup mahal dihadiahkan oleh shin jaebum untuk putri bungsunya.

-

s.ryujeanss

liked by s.yyuna, bmgy.u, felixlee, yj.hwang and 459,098 others

s.ryujeanss haha lama banget gak nyanyi, makasih piano yuna!

view all 5,879 coments

s.yyuna yuna nya gak dimakasihin nih?

chcryngl wah acara apanih nyanyi galau

yj.hwang lagunya kok galau aduhh

bmgy.u bohong? ga dulu beomgyu anak jujur

nana.jja kece, galau nih

heejinhj i win hahha

s.ryujeanss @heejinhj wah, selamat

comments are disabled

-

"kak hyunjin, makasih rasa sakitnya kerasa banget" senyum tipis terukir disana


















tbc!

btw anggep aja yang nyanyi ryujin haha, konflik pedesnya abis ini yya! see u

maybe ||hwang ryujin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang