𔐬 02

6.9K 989 417
                                    

Warning!! Baca hanya ketika malam atau kalau sedang tidak puasa atau non muslim silahkan lanjut, tapi dosa tetap ditanggung masing-masing

.

.

.

┎╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩
Alat
Penghasil
Keturunan

┖╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩

.
..
.

Duduk di atas futon, sesekali (y/n) melirik kearah pintu kamar. Jantungnya terus berdebar menunggu pria bersurai platina. Tangannya mengambil tab yang ada di atas meja. Menunggu sembari men scroll aplikasi insta.

Sesekali menguap karena jam sudah menunjukkan angka sepuluh. Sepertinya pria itu tidak jadi datang ke kamarnya. Begitu pikir (y/n) sebelum pintu kamarnya dibuka keras hingga berderit. Di sana Gojou berdiri di pintu, menatap (y/n) dengan mata tajam.

"Saya kira anda tidak jadi datang." ucap (y/n) mencoba santai dan meletakkan tab ke atas meja belajar.

Gojou mengusap wajahnya yang terlihat frustasi, "Tsubame merajuk tadi. Jadi aku harus menenangkannya dulu."

"Oh."

Mendengar jawaban singkat (y/n), Gojou meraih bahu gadis itu dan menatap langsung kedalam netra (e/c).

"Kau terlihat biasa saja, huh?" tanya Gojou dengan alis bertautan bingung.

Manik (e/c) mengerjap pelan, "memangnya anda mau aku bereaksi seperti apa? Ikut merajuk seperti Tsubame-san?"

Gojou sedikit mengernyit mendengar ucapan formal (y/n). Bahunya terangkat dan mendorong gadis itu ke kasur.

Jemari lentik Gojou menjelajahi leher dan selangka (y/n). Mencoba membuat gadis dibawahnya melenguh pelan.

Tapi gagal, (y/n) malah memasang wajah berhati-hati padanya. Gadis itu bahkan tidak terangsang dengan sentuhan sensual yang Gojou berikan.

Gojou terkekeh pelan, jarinya mencengkram dagu (y/n) agar mendongak melihatnya. "Apa kau saking terbiasanya dengan sentuhan laki-laki sampai tidak mendesah sedikitpun saat aku sentuh, hm?"

(Y/n) melepaskan cengkraman Gojou dari dagunya, "sepertinya anda berpikiran negatif mengenai saya ya? Maaf-maaf saja, tapi sepertinya saya tidak bisa memuaskan anda karena kurangnya pengalaman saya."

Gojou diam menatap (y/n), "pembohong."

(Y/n) hanya menghela nafasnya pelan dan menatap ke arah lain. "terserah anda berpikir seperti apa--!!"

Manik mata (y/n) membulat merasakan telapak tangan Gojou yang sudah berada di pahanya. (Y/n) seketika panik dan mencoba menghentikan pergerakan tangan Gojou.

Bibirnya bergetar saat tangan Gojou yang lainnya masuk ke dalam pakaian tidurnya. Mulutnya terpekik pelan merasakan Gojou meremas dadanya.

"Hm? Kenapa kau panik?" tanya Gojou tersenyum menyeringai. "Jangan bilang ucapanmu yang tadi itu palsu? Apa kau takut ketahuan olehku kau itu sudah tidur dengan banyak pria?"

Mata (y/n) memanas, bibir mencebik kesal. Ingin berteriak kalau itu adalah yang pertama kali baginya dan meminta laki-laki itu memperlakukannya dengan lembut. Tapi terlambat, Gojou sudah lebih dulu gencar menanggalkan pakaian yang dia kenakan.

Jari nakal Gojou mengoral inti (y/n) dengan kasar. Gadis itu sedikit berteriak karena merasa sakit dan kurang nyaman.

Gojou yang melihat (y/n) meringis kesakitan bukannya berhenti malah semakin menjadi. Lidahnya menghisap leher dan dada (y/n) bergantian. Meninggalkan jejak merah keunguan di atas kulit putih bersih (y/n).

Laki-laki itu menahan tangan kiri (y/n), menjilati perlahan bibir bawahnya dan menatap (y/n) yang sibuk mengatur nafasnya.

Gojou menunduk kembali dengan lidah yang kini berada tepat di liang (y/n). Jilatan demi jilatan dia berikan hingga berhasil mengeluarkan satu desahan dari mulut (y/n).

Gojou duduk diantar kedua kaki (y/n) dan menahan tubuh gadis itu agar tetap pada posisinya. Laki-laki itu membuka kaus hitam dan celana yang dia pakai. Jarinya mengurut perlahan dan mencoba memasuki sarang (y/n).

"Ugh! Ittai!" pekik (y/n).

Tangannya mendorong bahu Gojou agar menjauh darinya. Gojou yang merasa kesal karena didorong terus menahan kedua tangan (y/n) di samping kepala gadis itu. Gojou sedikit terkekeh melihat ekspresi (y/n) yang meringis menahan sakit.

Laki-laki menghentakkan miliknya hingga menembus sesuatu. Mata biru ocean nya mengerjap kecil dan melihat rembesan merah kecil disela-sela paha (y/n).

Gojou mengangkat bahunya dan melirik (y/n) yang menangis kesakitan. Laki-laki itu menunduk dan mencium bibir (y/n). Mengabsen isinya hingga nafas (y/n) tersengal-sengal. Laki-laki itu mulai menggerakkan pinggulnya, menyatukan miliknya kedalam milik (y/n).

Jepitan liang (y/n) membuat laki-laki itu mendesah keras. Suara decakan terdengar kepenjuru ruangan, menandakan betapa kasarnya permainan laki-laki itu.

Beberapa kali (y/n) meminta Gojou berhenti karena tidak sanggup. Setiap kali permintaan itu keluar, Gojou malah semakin bersemangat mempercepat tempo permainannya.

Gojou menyangga kaki (y/n) agar tetap di bahunya. Hentakan kecil-kecilan dia berikan karena klimaks yang akan dia dapati sebentar lagi.

(Y/n) sendiri sudah pasrah dan hanya bisa mencengkram bantal dan selimut dengan air mata yang mengalir karena rasa sakit diselangkangannya.

Perut (y/n) terasa penuh akan cairan hangat yang Gojou keluarkan di dalamnya. (Y/n) sedikit meringis karena laki-laki itu ternyata belum mau berhenti. Dadanya terasa kebas karena diremas Gojou. Bibirnya juga terasa kelu dan sakit.

(Y/n) hanya bisa menunggu laki-laki itu menyelesaikan permainannya.

.
.
.

(Y/n) sedikit meringis pagi ini ketika mendapati tubuhnya dipenuhi bercak merah dan ungu akibat ulah Gojou. Tangannya menaikan rambut dan melihat lehernya yang di penuhi kissmark dimana-mana.

Gojou masih tertidur di atas futon nya. (Y/n) sendiri memilih membersihkan diri meski paha dan selangkangannya terasa perih. Masih ada jejak darah yang mengalir dipahanya. (Y/n) menghela nafas dan mencoba meyakini diri sendiri bahwa memang inilah kegunaannya dikediaman Gojou ini.

Sebagai alat penghasil keturunan.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

.
.
.

.
.
.

San: sad, Gojou gak ada lembut"nya ya 🙄

.
.
.

.
.
.

.
.
.

See you next chapter 🏃🏻‍♀💨💨💨

28 April 2021

☑ 𔘓 Cease (G.Satoru x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang