Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
┎╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩ Sebuah Perasaan
┖╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩
.
.
.
Play: River FlowsIn You
. . .
. . .
"Kau mengintip siapa Tsubame?"
Suara Gojou mengejutkan wanita dua puluh lima tahun itu. Tsubame menatap Gojou gugup karena ketahuan mengintip keruang tamu yang berisi (y/n) dan adiknya.
"Tidak! Aku hanya... Itu... Bukan apa-apa."
Tsubame memilih berjalan meninggalkan Gojou yang menatap wanita itu bingung karena telinganya tak mungkin salah dengar kan? Kenapa Tsubame iri pada (y/n)?
Gojou menatap (y/n) lekat, merasa asing dengan perempuan yang menjadi istri keduanya itu. Kenapa ketika berhadapan dengan orang-orang dikediaman Gojou, perempuan itu tidak pernah memasang senyuman?
Gojou terus memikirkan itu hingga Keiji memutuskan untuk pulang karena hari sudah sangat sore.
Tsubame kembali muncul dengan wajah tersenyum kearah Keiji. Keiji sendiri terlihat enggan menyapa Gojou dan Tsubame yang ada disana. Seolah fokusnya hanya tersangkut pada (y/n) seorang.
Gojou mengulas senyum kecil, maklum dengan adik iparnya itu. Dia teringat tentang surat perintah pernikahan yang datang pada kakaknya. Keiji sangat membenci keluarga Gojou karena hal itu.
Gojou memilih berjalan meninggalkan tempat setelah sedikit berdebat dengan (y/n) yang pergi melenggang begitu saja.
Laki-laki itu sedikit mengernyitkan dahinya karena untuk yang pertama kali ada yang berani padanya.
Tsubame sendiri ikut berjalan beriringan dengan Gojou. Wanita itu tersenyum manis membalas setiap sapaan pelayan.
. . .
(Y/n) termenung menatap kalender yang ada didepannya. Mata (e/c) sedikit mengerjap menatap tinta biru yang melingkari tanggal Gojou meniduri (y/n). Matanya bergulir kebawah menghitung berapa minggu sudah berlalu.
"Empat...lima... Enam minggu, ya?"
(Y/n) kemudian bergulir pada tanggal-tanggal yang dia lingkari merah. Tanggal biasanya dia datang bulan sudah terlewati delapan hari.
