Prolog

12.6K 1.1K 310
                                    

˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪

Cease

Means

Everything is over

˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪ 𓂃 ִֶָ ˖࣪

─────·──·─────

.
.
.

Menjadi istri kedua tidak pernah ada didalam jadwal masa depan perempuan dengan manik mata (e/c) yang berdiri kaku di depan kuil do'a.

Kimono putih bersih dengan sungkup kepala yang menutupi setengah wajahnya sedikit tersibak tatkala menatap wajah datar disampingnya.

"Semoga dewa memberkati pernikahan kalian berdua."

Pendeta selesai dalam mengucapkan do'a dan memberikan mempelai wanita sebuah surat berisi do'a keberuntungan.

Tangan mungilnya menerima surat dan menyematkannya didekat selendang pengikat pinggang berwarna merah muda dan hijau daun.

Tangannya diapit pelan oleh wanita lain yang berdiri tepat dibelakangnya. Senyum lebar wanita itu membuat sang gadis sedikit tercubit nuraninya.

"Kau terlihat manis, (y/n)-chan!"

Tsubame namanya, nama istri dari laki-laki yang dia nikahi. Sedikit meremas ujung lengan kimono miliknya, (y/n) hanya tertawa gugup dengan pujian Tsubame.

"A...ahaha... Iya... Terimakasih, Tsubame-san."

Kekakuan tidak dirasakan oleh wanita dua puluh lima tahun itu. (Y/n) yang notabenenya kini adalah istri muda suaminya malah diajak berbincang hangat seolah statusnya kini bukanlah masalah besar.

Mata pemilik marga Rin itu memanas, permintaan orang-orang besar karena istri pertama kepala keluarga Gojou tidak bisa memberikan keturunan alias mandul, membuat (y/n) jadi tumbalnya.

"Tetua mungkin memilihmu untuk melahirkan penerusku, tapi ingat yang aku cintai hanya Tsubame seorang. Jadi jangan berharap lebih." bisikan pedih tepat ditelinga (y/n) kembali terulang.

Hela nafas kembali keluar dari bibir merah muda (y/n) yang berpoles lipstik alami. Memilih menjauhi kerumunan dan duduk diatas sebuah batu. Tangannya merogoh lengan kimono dan membuka layar chatting grup yang ada didalam sebuah akun anonim.

"Hari ini aku menikah.... Dengan seseorang yang jelas tidak akan mencintaiku seperti mencintai istri pertamanya. Oh iya, aku kan hanya rahim tumpangan untuk melahirkan penerus laki-laki itu."

Berbagai macam komenan sesama akun anonim masuk memenuhi kolom chatnya. Kekeh pelan keluar dari bibir (y/n). Chat berisi pro kontra dia telan bulat-bulat.

Bahunya ditepuk, adik semata wayangnya terlihat menggemaskan dengan kimono berwarna xanadu yang menonjolkan mata hazelnya.

"Ya?" tanya (y/n).

Adiknya terlihat gelisah dan mengambil tangan sang kakak lalu mengecup buku-buku jari pelan, "Onee-chan," panggilnya. "Kau tidak apa-apa?"

Bibir (y/n) berhenti mengukir senyum dan menatap adiknya datar dan dalam sekejap kembali tersenyum lebar menepuk-nepuk pelan punggung tangan adiknya.

"Ya, aku rasa aku baik-baik saja."

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Lanjut???

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

Ini aku up karena Aria tinggal satu chapter doang :''D

Tadinya pengen ini jadi bukunya Megumi atau Yuuta, tapi pas aku suruh adekku milih malah nunjuk nama Gojou yaudah :''')

.
.
.

.
.
.

See you ~

23 April 2021

☑ 𔘓 Cease (G.Satoru x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang