𔐬 08

5.1K 978 169
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

..

.

┎╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩

Pameran

┖╌╌╌╌╌╌╼⃘۪▩

.

..

.

Gedoran masih terus terdengar sejak Gojou mengurung (y/n) dikamar perempuan itu. Gojou menghukum (y/n) dengan cara mengurungnya dan hanya diberi makan lewat pelayan.

Tangan (y/n) bahkan sudah kebas dan memerah karena mencoba menggedor hampir empat hari penuh. (Y/n) duduk menyender ke pintu. Matanya memanas ingin menangis karena dikurung terus-terusan.

Hari ini adalah hari kedua sekaligus hari terakhir pameran dan (y/n) tidak bisa melihatnya. Dada perempuan itu seketika sesak, janjinya untuk melihat karyanya terpajang dipameran terakhir ini hangus begitu saja karena perintah kurungan Gojou.

Keterlaluan, (y/n) akan mengerti jika hanya dikurung, tapi sampai membuatnya tidak bisa keluar barang satu jam saja untuk melihat karyanya dipajang diaula pameran membuat (y/n) sakit hati.

(Y/n) mendengus pelan, meski rasa sakit hati itu menyengat, tak menghentikan sedikitpun keinginan (y/n) untuk melihat karyanya terpajang dan disaksikan orang lain lalu diberi kritikan juga saran dari para ahli kesenian.

(Y/n) berkeliling melihat taman kamarnya. Mencari celah jalan keluar dari kediaman Gojou. Tangannya masih memegang ponsel touchscreen miliknya yang berkedip pelan menandakan telepon masuk.

Nama Edi-- panggilan khusus (y/n) untuk Hideaki-- terpajang dilayar. Sebuah senyum sumringah terpasang, (y/n) mendapat titik cerah.

"Edi!!" pekik (y/n) senang yang tentu saja dibalas dengusan dari seberang sana.

"Namaku Hideaki!" pekik Hideaki kesal tentunya. "Kau tidak datang? Bukannya kau yang wanti-wanti pameran ini? Ini kesempatanmu untuk dapat sponsor dan beasiswa, loh?"

Mata (y/n) sekali lagi memanas, "aku dikurung..." adunya. Terlihat jelas perempuan itu sudah mulai menangis.

"Ha? Dikurung? Oleh siapa?" tanya Hideaki beruntun.

Diseberang sana, Hideaki yang sibuk melayani pertanyaan-pertanyaan seputar penampilan pentas drama jurusan sebelah terlihat menolak ajakan orang-orang itu lalu pergi ke lorong yang cukup sepi.

"Bajing-- maksudku suami sementaramu itu mengurungmu?" tanya Hideaki sekali lagi. Suara isakan kecil terdengar dari ponselnya. "Apa kau mau aku jemput?"

☑ 𔘓 Cease (G.Satoru x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang