Sexy Romance 7|| Tanda-Tanda Hilang Perjaka

4.4K 88 21
                                    

Demi apa sih ini cerita bulukan banget. Aku tungguin dari kemarin biar bisa up ternyata jauh banget. Ngarepin nambah sedikit aja, gak direspon.  Huaaah sedih

#author_curcol





¤

"Kai!" Kara tanpa salam atau basa-basi lebih dulu menyentak. Membuat jantung Kai serasa melompat keluar dari tubuhnya.

Gila,  mimpi atau bagaimana ini? Tahu-tahu sudah sore.

"Heh, lo ngapain di kamar kos gue nggak balik-balik?"

Ya Tuhan!

Kai baru sadar dia ada di mana sekarang dan setelah memperhatikan pakaian yang sudah tidak sempurna lagi dikenakan, membuatnya menjatuhkan tubuh lemas di tempat tidur kemudian mengerang sambil menjambak sendiri rambutnya.

Sakit kepala langsung dirasakan.

"Kai gue nggak balik ke kosan." Kara sepertinya tidak bisa buang-buang waktu lagi menunggu Kai yang masih belum sadar sepenuhnya dia ada di mana saat ini. "Nanti kalau lo mau pergi, kunci kamar taruh aja di bawah keset."

"Nggak takut maling masuk?"

"Tenang. Nggak ada barang berharga yang bisa bikin orang lain niat maling. Paling cuma underwear kotor yang ada di kamar."

"Emh, ya." Kai setuju soal itu.

"Ngapa suara lo serak begitu?"

"Nggak apa-apa." Kai bergegas bangun memakai kasusnya dan juga membenarkan posisi celana yang sudah turun dari batas pinggang.

"Lo, tidur di kamar gue?" Yah, kalau tidur yang  dia maksudkan adalah memejamkan mata sampai tidak terasa sudah sore, jawabannya iya. Tapi, kalau 'tidur' yang lain, Kai juga ragu.

"Bukannya lo bilang mau mandi?" Masih saja dia mencecar Kai.

"Panjang ceritanya." Semoga saja ini bisa membuat Kara berhenti tanya.  "Oh, iya." Memperhatikan isi kamar Kara yang semakin kacau balau setelah Kai datangi, ditambah lampu belajar yang pecah kelihatannya Kai harus mengganti beberapa barang di sini. Lagi pula, dia tidak mau ada kenangan atau bekas jejak dari perbuatan tidak senonohnya.

"Saya bakal suruh orang untuk ganti kasur kamu dengan kasur baru."

"Hah!"

Sudah tahu Kara mau menyampaikan pesan apa, Kai tidak perlu buang waktu untuk meladeni. Langsung saja putuskan panggilan, setelahnya melempar ponsel sembarang.

Kai mendesah. Tanganya ia taruh ke atas kepala, mengingat tadi apa yang sudah dia lakukan? Apakah itu berbahaya? Maksudnya, apakah itu termasuk perbuatan yang mencoreng nama baik?

Dia memang bukan orang yang agamais, tapi dia juga bukan tipe yang buta 100% soal agama.

"Tolol!" Kai menepuk-nepuk kepalanya sendiri. Kalau sampai sudah kelewatan, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Sementara, daripada pusing memikirkan apa yang belum jelas terjadi, Kai menelepon Bimo. Dia minta sopirnya itu untuk membelikan kasur baru dan diantar ke alamat kos Kara sekarang.

Sebelum pergi, Kai kirim pesan ke Kara.

Kasur baru untuk kamu nanti diantar sopir saya. Sekalian lampu belajar juga saya ganti. Soalnya tadi pecah.

Kara membalas:

Serius, lo? Kalau cuma numpang tidur doang nggak perlu sampai ganti kasur.

Kai mengirim pesan:

Anggap aja, hadiah buat kamu.

Kara membalas:

Gue cuma pinjamin kamar berapa jam aja dapat kasur baru. Kalau gue sewain satu malam, mungkin lo kasih gue motor baru?

Terlalu percaya diri Kara. Jangan harap Kai akan seloyal itu.

*

Tadinya Kai kira sakit kepala yang dia rasakan adalah akibat dari pengaruh obat yang diminum. Setelah beberapa jam, dari pulang tadi langsung mandi kemudian ketika air mengguyur kepala di situ Kai merasakan sakit yang semakin menjadi-jadi. Kelihatannya ini bukan efek dari obat yang diminum. Mungkin ada sesuatu yang lain.

Yasmin sempat khawatir karena begitu melihat Kai pulang, wajahnya tampak pucat. Kai juga tidak tahu apakah reaksi meminum obat perangsang bisa membuat kepala jadi sakit sesakit ini atau tidak.

Selesai mandi dan mengganti tenaga dengan makanan yang bergizi, Kai putuskan untuk menghadap cermin memeriksa kepala sendiri karena sejak awal mata terbuka terasa sangat sakit. Hanya dalam beberapa detik, Kai merasakan agak perih ketika disentuh. Tekan perlahan, rasanya semakin sakit. Menunduk sedikit di depan cermin, Kai coba untuk melihat lukanya. Yah, tidak kelihatan karena ada di bagian atas.

Tidak kehabisan akal, Kai masih bisa gunakan kamera ponsel untuk merekam sendiri bagian kepalanya yang luka.

"What the ...." Kai memekik kaget karena melihat ada luka di bagian atas kepala seperti bekas pukulan. Coba mengingat peristiwa yang terjadi sebelumny, tapi tetap saja tidak mengerti.

Daripada bingung, Kai putuskan untuk mencari data di internet dengan kata kunci; apa yang terjadi pada seorang perjaka setelah melakukan hubungan intim

Dari semua jawaban yang didapat, tidak ada satupun tanda-tanda yang sesuai dengan Kai rasakan saat ini. Akhirnya, ganti pertanyaan dengan kata kunci; apa yang terjadi selama sepasang kekasih melakukan hubungan intim.

Beberapa artikel Kai baca dan akhirnya menemukan sebuah pernyataan unik di mana di situ di disebutkan bahwa perempuan yang bisa saja melakukan 'kekerasan' pada pasangannya. Cakaran, jambakan, gigitan itu biasa terjadi selama aktivitas bercinta.

Jambakan?

Cakaran?

Gigitan?

Lalu? apakah sebuah hantaman di kepala juga termasuk dari aktivitas bercinta?

Oh iya, dari tadi Kai belum memperhatikan sekujur tubuh. Angkat bokong dari kursi, Kai buka lagi bajunya. Untuk memastikan bahwa yang tadi terjadi atau tidak mungkin bisa periksa dari diri sendiri. Ah, bodohnya. Sudah 19 tahun, tapi belum tahu masalah ini.

Dia memang polos dan sedikit berbeda dari anak muda yang lainnya. Demi menjaga kualitas otak, Kai tidak tertarik untuk menyaksikan hal-hal berbau pornografi seperti itu. Lagi pula apa juga gunanya? Toh, nanti kalau sudah punya pasangan bisa bebas melakukan aktivitas bercinta.

Sebuah artikel kesehatan menyebutkan bahwa pre frontal cortex atau bagian depan otak orang yang terbiasa melihat atau membaca hal-hal bahwa pornografi akan rusak dan mengecil. Ya mungkin banyak yang lupa kalau bagian otak tersebut memegang peranan penting dalam tubuh yang membuat beda ntara manusia dengan hewanl

Daripada bingung dengan apa yang terjadi, Kai hadapkan badan di cermin. Perhatikan dengan saksama setiap inchi tubuhnya.

"Shh--"

Kai hampir saja mau berkata kotor ketika melihat di tangan ada bekas gigitan berupa cap tiga gigi yang hampir melubangi tangannya. Perhatikan lagi bagian lain. Saat memiringkan badan di depan cermin, terlihat jelas di bagian lengan kanan ada bekas cakaran cukup panjang. Pantas saja tadi perih saat mandi.

Kai sudah menemukan banyak tanda--cakaran, gigitan,  bahkan sebuah pukulan di kepalanya. Jangan-jangan ....

Sexy RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang