--Chapter 36--

207 93 13
                                    

Happy Reading...

---

Hari yang akan di adakannya sebuah perkemahan Sabtu Minggu pun telah tiba. Seluruh siswa terlihat begitu bersemangat hari ini dengan perlengkapan yang sudah di persiapkannya masing-masing. Terlihat begitu jelas jika di antara mereka ada yang membawa kompor, ada yang membawa tabung gas, dan ada pula yang hanya sekedar membawa kayu bakar.

Saat ini, Aliana sedang berkumpul bersama kelompok nya. Masing-masing dari mereka sibuk membawa perlengkapannya masing-masing. Dengan menunggu sebuah pengumuman Aliana memutuskan untuk terduduk di atas batu yang ada tepat di belakangnya.

"Lucu deh kita couple gini, Na." Ucap Sukma yang terlihat bahagia sekali.

Aliana yang mendengar itu pun tersenyum dan menjawab. "Iya dong, kan sebelumnya udah janjian."

Sukma mengangguk setuju. "Oh iya, tadi lo berangkat sama siapa? Tumben duluan."

"Sama Aksara." Balas Aliana dengan melihat Clarissa yang berada di sampingnya. Gadis itu sedang fokus dengan ponsel miliknya.

"Harusnya gue gak perlu nanya sih ya." Jawab Sukma dengan nada meledek itu.

"Mulai deh, males nih." Ucap Aliana yang pura-pura baper.

Sadar tau tidak, Clarissa sejak tadi memperhatikan kedua perempuan di sampingnya itu. Jika boleh jujur, dirinya merasa tidak terlalu nyaman satu kelompok bersama Aliana. Apalagi gadis itu terkesan seperti tidak bersahabat dengan dirinya. Sebenarnya itu memang ada nya atau hanya perasaan Clarissa saja?.

"Hai Risa." Sapa Sukma yang baru menyadari kehadiran Clarissa.

Clarissa yang mendengar sapaan ramah itu pun langsung tersenyum. "Hai juga."

"Btw, seneng deh bisa satu kelompok sama lo juga, semoga lo asik ya." Ucap Sukma lagi.

Aliana yang melihat itu hanya terdiam tanpa ingin berkata sepatah kata pun. Salahkah jika Aliana merasa tidak ingin ramah kepada Clarissa? Walau gadis itu tidak membuat kesalahan secara langsung terhadapnya? Namun, kelakuannya ketika sedang bersama dengan Aksara lah yang membuat Aliana kesal bukan main.

Tak lama, setelah itu pengumuman keberangkatan pun terdengar. Seluruh murid yang ada pun langsung di perintahkan untuk masuk ke dalam bus sesuai dengan bagiannya masing-masing. Ketika Aliana ingin menuju ke dalam busnya dengan membawa berbagai perlengkapannya pun, tanpa di sadari nya seseorang menghampirinya dan langsung menghentikan langkahnya. Tidak salah dan heran lagi, dia adalah Aksara.

"Kenapa gak minta bantuan sih, Na?" Tanya Aksara yang langsung mengambil alih untuk memegang barang bawaan milik gadis itu. "Udah tau berat."

"Gue merasa masih sanggup Sa," balas Aliana. "Lagian dari tadi gue gak liat kehadiran lo di sekitar sini."

"Gue di suruh jadi panitia dadakan Na, sama Bu Lily." Jawab Aksara. "Yok masuk!"

"Lo di bus ini juga?" Tanya Aliana untuk memastikan.

Aksara mengangguk. "Gue kan panitia, jadi gue bebas mau di bus mana aja."

"Oh gitu." Balas Aliana seadanya.

Clarissa? Jelas saja dia melihat itu. Entah aksara sadar atau tidak dengan kehadirannya yang tidak terlalu jauh itu.

Dua Rasa [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang