Happy Reading...
---
Minggu pagi, di awali dengan cuaca yang terang. Aliana yang baru saja terbangun dari tidurnya pun memutuskan untuk langsung turun ke bawah untuk melihat keramaian apa yang sudah menganggu tidurnya.
Setiba di bawah, dengan jelas Aliana melihat Aksara dan Adinata yang sudah bermain game bersama. Pantas saja terdengar begitu ribut.
"Masih pagi woi, menggangu ketentraman gue aja!" Teriak Aliana dari arah tangga.
"Apa sih Na, pagi-pagi udah ngomel-ngomel aja." Balas Aksara, yang masih fokus dengan gamenya.
"Tau nih, adik kesayangan gue macem Tante girang aja." Sambung Adinata.
Aliana yang mendengar jawaban-jawaban itu pun memutuskan untuk mengganti topik pembicaraan. "Hari ini Anna mau reunian sama temen SMP, gak usah di anterin Anna bareng sama Nabila."
Tanpa menunggu jawaban dari Aksara juga Adinata, Aliana pun langsung melangkah menuju kamarnya kembali untuk bersiap-siap.
Satu jam lewat beberapa menit telah berlalu, kini Aliana sudah rapih dengan pakaiannya hari ini. Dengan memakai atasan Hoodie berwarna biru Dongker dan bawahan rok pendek berwarna hitam serta sepatu cats hitam corak putih merah. Rambut yang di biarkan terurai pun menambahkan kecantikan seorang Aliana.
"Anna berangkat sekarang, nanti kalau Anna kabarin kalau Anna minta di jemput." Pamit Aliana.
"Bentar Na," aksara menghentikan langkah Aliana. "Yakin gak mau gue anter?"
Aliana mengangguk. "Yakin, gue sama temen gue kok."
"Tapi janji, harus ngasih kabar ya," sambung Adinata yang di setujui oleh Aksara.
Aliana mengangguk. "Iya yaampun, yaudah Anna berangkat."
Sedikit cerita, Aksara dan Aliana memang tidak satu sekolah ketika SMP. Karena saat itu, Aksara masih tinggal bersama orang tuanya dan jaraknya cukup jauh dari rumah Aliana dan juga sekolah tempat Aliana bersekolah.
"Sorry, lo bang Rega kan?" Tanya Sukma, di tengah-tengah antrian pesanan kopinya.
Regafa yang merasa namanya di sebut pun terlihat bingung. "Iya, lo siapa ya?"
"Kenalin gue Sukma, orang yang sedang dekat dengan Gara." Balas Sukma memperkenalkan diri.
"Lo pacar adik gue?" Regafa bertanya yang di balas anggukan oleh gadis itu.
"Kalau kita ngobrol sebentar, bisa?" Sukma berkata dengan sedikit keraguan.
Regafa mengangguk, dengan menunjuk salah satu meja. "Disana aja."
Sukma mengikuti langkah Regafa dari belakang. Entah kebetulan atau apa, dirinya bisa bertemu dengan kakak dari kekasihnya itu. Sebenarnya Sukma sudah berniat untuk menemui kakak yang di maksud oleh Sigara itu, namun tanpa perlu mendatanginya orang itu sudah berdiri tepat di sampingnya untuk mengantri kopi pesanannya.
"Gara cerita apa aja sama, lo?" Regafa mulai bertanya.
"Cerita suatu hal yang gak bisa dia ceritakan ke orang lain." Balas Sukma.
"Termasuk tentang gue?" Regafa bertanya lagi yang di balas anggukan oleh Sigara.
"Sejak pertama gue liat Gara di sekolah, gue udah bisa ngerasa kalau dia ada masalah yang gak bisa di ceritain secara terang-terangan dengan orang lain. Walaupun dia tidak pernah berkata dengan mulutnya tapi secara tidak langsung dia berkata dengan tubuhnya. Namun sayangnya dia terlalu pintar untuk menutupinya, bahkan satu pun temannya tidak ada yang menyadari. Gue berusaha untuk mendekat, ternyata dia bisa menerima gue. Karena apa? Karena gue punya ketulusan, yang mungkin bisa di rasakan oleh Gara sendiri. Dia mulai banyak cerita sama gue tentang keluarganya, tapi sebelumnya apa gue boleh tahu, sebab awalnya itu apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Rasa [ END ]
Teen Fiction[ DON'T FORGET TO FOLLOW ME ] NOTE: BUDAYAKAN UNTUK MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN💜 --- Aliana Wulandari Risandrya, seorang gadis yang harus menerima kenyataan jika dirinya telah di takdirkan untuk mencintai sahabatnya sendiri yang bernama, Aksara Yud...