--Chapter 8--

280 144 28
                                    

Happy Reading...

---

Hari ini adalah tepat pada hari perlombaan yang di telah di nantikan oleh seorang Aliana dan persiapan demi persiapan pun telah dia lakukan. Aliana berharap semoga kali ini dia bisa membanggakan sekolahnya lagi. Setelah sudah rapih Aliana segera bergegas untuk menuju tempat perlombaan bersama dengan Bu Nadine. Setibanya Aliana di tempat lomba tidak lama kemudian acara pun di mulai.

Penampilan demi penampilan telah di persembahkan oleh beberapa siswa dari berbagai sekolah. Kini giliran Aliana lah yang mempersembahkan penampilan nya di atas panggung itu.

"Kita sambut perwakilan dari sekolah SMA Malaga, Aliana Wulandari Risandrya, berikan tepuk tangan untuknya." Ucap seorang MC dengan lantang dan di sambut dengan tepukan tangan dari seluruh penonton.

"Semangat Nak." Ucap Bu Nadine, memberi semangat untuk Aliana.

"Baik Bu." Balas Aliana sambil melihat ke arah Bu Nadine dan teman-temannya yang hadir.

Kemudian Aliana pun naik ke atas panggung dan memulai tariannya dengan santai dan tenang yang di iringi oleh irama musik. Hingga detik berganti menjadi menit Aliana pun telah menyelesaikan penampilannya.

"Terimakasih." Ucap Aliana sambil membungkukkan badannya kepada seluruh penonton yang ada.

'prok prok prok' suara tepukan tangan dari seluruh penonton.

Saat ini Aliana merasa sangat bangga pada dirinya sendiri karena bisa tampil semaksimal itu di ajang perlombaan kali ini, sebelumnya Aliana memang sering ikut ajang perlombaan menari mewakili sekolah nya, namun dia baru merasa puas sekarang.

Setelah itu, Aliana segera turun dari panggung dan duduk di salah satu kursi peserta karena akan ada penampilan selanjutnya. Tak lama Aliana duduk ada seseorang yang menghampirinya.

"Penampilan kamu keren, Aliana." Puji lelaki itu dengan mengacungkan kedua jempol nya dan tersenyum ramah.

Aliana yang merasa dirinya di puji hanya tersenyum malu dan menjawab, "Terimakasih."

"Boleh gue duduk disini?" Tanya lelaki itu sambil menunjuk kursi di sebelah Aliana.

"Silakan," Balas Aliana ramah. Setelah itu lelaki itu pun duduk, kemudian Aliana langsung bertanya "Lo tau nama gue?"

Cowok itu mengangguk dan menjawab "Ya, gue denger pas nama lo di sebut."

"Oh gitu, lo peserta lomba juga?" Tanya Aliana penasaran.

"Bukan, gue cuma penonton disini." Jawabnya santai.

"Nama lo siapa?" Tanya Aliana penasaran.

"Gue gak akan ngasih tau nama gue sekarang karena gue yakin kita bisa bertemu lagi." Jawabnya sambil menghadap ke Aliana.

"Maksud nya? Gue gak ngerti sama arah pembicaraan lo, kenapa lo yakin banget kita akan ketemu lagi? Lo asing bagi gue begitupun sebaliknya." Ucap Aliana bingung dan bertanya-tanya.

"Apa yang membuat lo bisa seyakin itu?" Ujar Aliana bertanya lagi.

"Karena gue tahu dimana sekolah lo dan dimana lo tinggal." Balasnya tersenyum.

Aliana pun terdiam. "What? Dia tau rumah gue? Kenapa bisa?" Gumam Aliana dalam hati.

"Udah gak usah terlalu di pikirin, gue bukan orang jahat, kok." Kata lelaki misterius itu lagi. "Gue duluan, sampai jumpa lagi." Lanjutnya sambil melangkah pergi.

Penasaran? Ya, Alina sangat penasaran siapa lelaki itu sebenarnya.

Tak lama kemudian pengumuman sang juara pun di mulai.

Dua Rasa [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang