--Chapter 29--

202 90 7
                                    

Happy Reading...

---

Clarissa yang berada di rumahnya seorang diri pun memutuskan untuk pergi mencari udara segar. Clarissa melangkah dengan santai dan menikmati udara yang membuatnya merasa tenang.

Sudah satu Minggu lebih, Yuliana tidak pulang ke rumahnya. Hal itu benar-benar membuat Clarissa merasa kecewa. "Dimana sih letak kebahagiaan gue?"

Tak lama setelah itu, entah kebetulan atau takdir Aksara berada tepat di hadapannya tanpa membawa kendaraan apapun. 

"Lo disini?" Aksara bertanya dengan santai.

Clarissa yang masih terlihat bingung pun mengangguk. "Lo ngapain?"

"Lo lupa hari ini kita ada janji?" Aksara bertanya kembali.

Clarissa yang mendengar itu pun kembali mengingat apa yang telah di lupakannya? Sesuatu apa?

"Tuh kan beneran lupa," Aksara berkata kembali. "Lo udah janji ke gue, tepatnya di hari ini lo bakal ngajak gue ke suatu tempat kesukaan lo."

Clarissa yang mendengar itu pun kembali mengingat akan janjinya itu. Ya, tepat setelah Aksara memenangkan pertandingan kemarin, Clarissa menjanjikannya tentang itu. "Yaudah, sekarang kita kesana."

Mereka berjalan dengan beriringan, jarak tempat yang di maksud oleh Clarissa memang tidak jauh dari keberadaan rumahnya. Namun sayangnya, tempat itu jarang di ketahui oleh banyak orang. Dahulu, waktu pertama kali Clarissa datang dari Bandung, dirinya memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kompleks rumahnya. Namun tak lama, dirinya menemukan sebuah tempat yang benar-benar hening, namun sama sekali tidak menyeramkan. Tempat itu telah di jadikannya sebagai surga dunia, bagaimana tidak? Semua sudutnya saja di tutupi oleh berbagai pepohonan hijau yang menyegarkan dan tepat tengah-tengahnya ada sebuah genangan air namun anehnya di isi oleh beberapa ikan hias. Lebih anehnya lagi, tempat itu berada tepat di balik taman kompleks. Sampai detik ini pun, Clarissa masih tidak mengerti, apa tujuannya di buatnya tempat itu.

Setelah tiba, di depan tempat yang biasa Clarissa sebut sebagai pintu masuk itu pun, mereka serentak menghentikan langkahnya. "Ayo kita masuk!"

Aksara yang mendengar perkataan Clarissa itu pun semakin penasaran. Tak lama, rasa penasaran itu pun terjawab. "Sumpah, gue baru tau adanya tempat ini di balik taman."

"Gue nemuin tempat ini secara gak sengaja." Ucap Clarissa sambil menatap ke depan.

"Pantes aja lo suka, tempatnya bikin nyaman." Ucap Aksara yang langsung melangkah ke arah pohon.

"Lo mau ngapain?" Clarissa bertanya ketika melihat Aksara melangkah mendekati salah satu pohon.

"Kayaknya lebih seru, kalau kita bikin tempat duduk di atas pohon itu." Ucap Aksara dengan menunjuk pohon yang berada tepat di atasnya.

"Ide bagus tuh, Sa." Jawab Clarissa dengan setuju.

"Nanti deh gue siapin dulu kebutuhannya. Baru kita bikin, gimana?" Balas Aksara yang di akhiri dengan pertanyaan.

Clarissa mengangguk, dia sangat menyetujui ide Aksara itu.

Setelah itu mereka pun saling menikmati keindahan tempat itu. Clarissa yang sedang asik tertawa karena tingkah Aksara yang mendadak menjadi humor pun  mendadak menjadi salah tingkah ketika dirinya memergoki Aksara tengah memperhatikannya.

"Lo cantik Ris, Kalau lagi ketawa lepas kayak tadi." Ucap Aksara dengan tiba-tiba. "Saran dari gue, lo sering-sering bahagia deh."

Jelas saja Clarissa yang mendengar itu mendadak menjadi bungkam. Aksara telah memuji dirinya cantik, bagaimana bisa dia hanya merasakan perasaan yang biasa saja.

Dua Rasa [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang