▒᳢𝟶 𝟻 .᳢᳟⇀

227 45 5
                                    


Liz melihat jam dari ponselnya. Sepulang dari acara sekolah, ternyata tidak ada yang bisa menjemputnya.

Ibunya mengantar leeseo pergi ke rumah nenek. Ayahnya lembur. Mending kalau dia di sekolahnya, lah ini di terminal bus. Dia gatu harus naik apa..

Naik g*ojek gapunya ongkos. Naik angkot, gatau jurusan yang mana..

"Tuhan.. masa gue harus ngemver disini?!"

Dengan jiwa alaynya liz, ia mencoba melakukan hal yang pernah dilakukan teman teman seperalayannya.

'Cekrek!'

"And.. kirim!" Monolognya.

Iya, liz update status. Pap foto terminal busnya, dengan caption 'hiksnyot gada yang jemput 😭😭😭💔'.

Sambil menunggu ada yang mereply statusnya itu, ia scrool tiktok. Tapi ga lama dia dapet notif.

Berulang kali ia mengucek matanya melihat siapa yang mengiriminya whats*app.

"I-ini beneran k-kak yunho????"

Iya yang ngirim chatnya emg kak yunho.

Kak yunho beneran.

|| gy dimana lu cil??
|| masih kecil udah mejeng di terminal..
|| generasi jaman sekarang gada yang bener..

___

Liz memasang tampang malas setelah membaca pesannya.

Kak yunho beneran

SIAPA JUGA MEJENG?! 😠😤 ||
Udah ditulis di captionnya ga ada yang jemput ! ||

|| yauda sini gue jemput.
|| shareloc.

___

Demi apapun liz gapernah berharap yang reply itu yunho. Ia mengulum senyumnya sambil mengirim lokasinya sekarang.

"Dipikir pikir gue emg kek mejeng ya.. dijemput ama om om" liz menutup mulutnya sambil tersenyum aneh.

÷÷÷

Beberapa saat kemudian, datanglah yunho dengan motor nmax hitam doffnya. Dia masih bawa tas gede, kyknya baru seselai ngampus.

"Oi cil!" Panggilnya.

"Gue punya nama!!"

Yunho nyengir dibalik helmnya.

"Kadang gue lupa nama lu.." gumamnya.

"Kurang ajar!" Liz menghentak hentakan kakinya.

"Ude buru mau pulang kaga?!"

"Mauu!"

Liz buru buru manjat ke motor nmax yang gede itu. Like motor like pengemudi, sama sama gede.

.......

GEDE BADANNYA! MIKIR APA LO?!


Yunho yang hendak menancap gas, mengurungkan niatnya. Ia men-standar motornya, lalu turun dari motor.

Ia membuka helmnya lalu mengibaskan poninya beberapa kali. Liz yang ga kuat sama demejnya cuman pura pura ngalihin pandangan yang ujung ujungnya ngeliatin dia lagi.

"Pegang." Ucapnya memberikan tas hitam yang semula dipunggungnya pada liz setelah menyampirkan helmnya pada kaca spion.

Yunho melepas jaketnya dan menyisakan kaos lengan ¾ berwarna abu tua.

'PLIS NI KEK OM OM BANGET GAYA LO NAPASI!?!?' Batin liz.

Iya dibalik jaketnya  yunho pake kaos itu dimasukin ke dalem celana jeans hitamnya. Untung rambutnya ga disisir ke belakang, makin om om vibesnya.

Yunho naro jaketnya di pundak liz terus ngambil tas itemnya, dan balik digendong di punggung.

'Anying dadanya nyetak boiii!!!!!' Kalau ditanya, jantung liz apa kabar? O jelas sudah tidak baik baik saja.

Yunho tiba tiba masangin jaketnya ke badan liz. Dia sletingin sampe pasangin kupluknya di kepala liz, abis itu talinya diiket.

"Nah.." ucapnya sambil memegang ubun ubun liz.

"..kek pake helm kan kalo begini." Lanjutnya lalu kembali menaiki motornya.

"Ih!! Jaket lo kegedean tau! Gue gabisa liat apa apa!!" Gerutu liz menutup kesalah tingkahannya.

"Kalau bingung pegangan kemana, peluk aja tas gue, jangan peluk badan gue, lo masih kecil gaboleh peluk peluk." Ujar yunho seakan tak mendengar omelan liz.

Liz mendengus dan memegang sisi tasnya yunho saat ia menjalankan motornya.

"jan ngebut ya, gue takut ngapung."

÷÷÷

÷÷÷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

÷÷÷

KAK! || Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang