6

89 11 3
                                    

Wheein lupa apa yang sedang ia lakukan di depan apartement Taehyung, sepertinya rasa pening dari alkohol yang ia minum malam itu masih betah singgah di kepalanya.

Beberapa kali ia memegangi kepalanya yang terasa pening, bahkan ketika ia sudah meminum pil pereda pening pun pil itu belum bekerja sama sekali.

Wheein menekan bel apartemen Taehyung rasanya ia tak tahan lagi.

Beberapa kali Wheein menekan bel bahkan tidak ada jawaban dari Taehyung. Ia yakin pria itu masih tertidur pulas.

“Sialan kau. Kim”

Wheein menekan tombol dengan sangat brutal, ia sengaja melakukannya agar pria itu segera bangun.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian Taehyung terlihat di ambang pintu dengan celana boxer dan kau putih yang ia kenakan. Jangan lupakan rambut keritingnya yang berantakan.

Sangat menggemaskan.

Wheein tak niat basa-basi ia langsung masuk ke apartemen Taehyung untuk mengistirahatkan kepalanya.

Taehyung hanya diam, tak mengatakan apapun. Wheein memang sering bertingkah tidak sopan padanya dan itu hal biasa bagi Taehyung.

“Hei, kenapa terus memandangiku. Kau tidak lihat ya aku ini kesakitan”

“Lalu?”

“Bodohnya, ambilkan aku segelas air atau semacamnya. Kau ini bagaimana, hilang ingatan kah?”

Ya, Taehyung tengah kehilangan ingatannya sekarang, kepalanya berputar mengingat kejadian malam itu. Ciuman panas mereka berdua yang di lakukan dengan sadar. Ralat, hanya Taehyung yang menyadari itu sebab Wheein tengah mabuk.

“Ya. KIM TAEHYUNG”

Taehyung tersadar segera berlari menuju dapur, untuk mengambilkan Wheein segelas air. Tapi hal yang lebih gila bahkan ia tak bisa mengontrol detak jantungnya saat ia melihat Wheein.

••

Taehyung meletakkan segelas air di atas meja, duduk di sebelah Wheein matanya terus memandangi Wheein sedari tadi.

Gadis itu sadar apa yang Taehyung lakukan, bahkan lebih dari sadar.

“Hei. Kim, kenapa kau menatapku sejak tadi? Apa ada hal yang salah?”

Taehyung tersadar, menggelengkan kepalanya cepat. Lantas ia kembali terdiam.

Ia bertanya pada Wheein tentang perkataan gadis itu tadi malam, rasanya sangat membuat Taehyung penasaran sampai keduanya berakhir kesebuah ciuamn panas yang mereka lakukan.

Taehyung berdehem, setelah menimbang tentang fikirannya.

“Whee, aku ingin bertanya” ujar Taehyung ragu.

“Bertahun-tahun kita berteman, aku baru mendengarmu meminta izin untuk bertanya”

Taehyung berdecak sebal “Aku serius. Whee”

Wheein tertawa “Baiklah, tanyakan saja”

Eum–” Taehyung sedikti ragu untuk bertanya, takut ada perkataan yang salah tapi rasanya ini sungguh harus di tanyakan “Bagaimana menurutmu jika salah satu di antara kita menyimpan perasaan, apa boleh kita melanggar janji yang kita buat?”

“Maksudmu?”

“Ya, aku yakin kau paham. Whee”

Wheein tampak berfikir, dan sedetik kemudian ia tertawa. Keras bahkan sangat keras, Taehyung hanya mencibir sebal.

“Kau ini, pagi-pagi sudah melawak saja. Janji tetaplah janji, jika kau mengingkarinya maka kau lelaki pengecut. Itu janji yang kita buat bersama bagaimana bisa kita mengingkarinya”

Taehyung kecewa dengan jawaban Wheein, ternyata gadis itu benar-benar mabuk tadi malam sampai ia bahkan tidak sadar tentang ucapannya sendiri.

Jika bisa di akui, Wheein adalah pembohong besar. Ia tidak tau bagaimana ini biss terjadi, tapi bersahabat dengan pria seperti Kim Taehyung adalah hal yang salah sebenarnya.

Kalau boleh jujur, Wheein sadar akan kegiatan mereka malam itu dimana ia mulai membalas ciuman Taehyung dan perkataan yang ia lontarkan sengaja ia lakukan agar ia tau bagaimana Taehyung terhadap dirinya.

Tapi melihat Taehyung terhadapnya ia yakin mereka memiliki perasaan yang sama, hanya saja hubungan persahabatan lebih nyaman bagi Wheein.

Dan Taehyung pun begitu.

••

Makin kesini ceritanya makin ngelantur.

Hehe😀

Maaf gak sesuai sama perkiraan kalian.

Tapi kali ini aku udah nepatin janji buat double update.

Selamat membaca para Readersku.

Ridiculous✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang